Diskusi Manajemen Pengolahan Data dengan PricewaterhouseCoopers salah satu Multi National Company terkemuka di bidang konsultan Corporate Management.
Setiap organisasi menyadari bahwa data sangat penting dalam menunjang aktifitas bisnis. Terlebih pada saat data diolah dan disajikan, akan sangat berperan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit ditemukan organisasi yang masih kesulitan dalam mengelola data sehingga berimbas pada lambatnya penyajian informasi yang dibutuhkan.
Dengan kata lain, perlu keahlian khusus dalam mengumpulkan, menyimpan dan mengelola dan mengolahnya dengan benar untuk menghasilkan informasi. Bukan ketika data atau informasi dibutuhkan, barulah bergerak untuk mengumpulkan data, mencari kesana-kemari, dan tentu saja hasilnya tidak maksimal. Akibatnya, sebuah keputusan yang hendak diambil menjadi tertunda, atau tidak didukung oleh data yang memadai dan akurat.
Dikutip dari Wikipedia, PricewaterhouseCoopers adalah sebuah jaringan jasa profesional multinasional, yang beroperasi sebagai sebuah kemitraan dengan merek PwC. PwC adalah jaringan jasa profesional terbesar di dunia[6] dan dianggap sebagai salah satu dari empat firma akuntansi terbesar di dunia, bersama Deloitte, EY, dan KPMG.[7]
PwC beroperasi di 742 lokasi yang tersebar di 157 negara, dengan 276.000 pegawai.[5] Hingga tahun 2019, sebanyak 26% pegawai PwC bekerja di Amerika, 26% bekerja di Asia, 32% bekerja di Eropa Barat, dan 5% bekerja di Timur Tengah dan Afrika.[8] Pendapatan PwC pada tahun fiskal 2019 adalah $42,4 milyar, dengan rincian $17,4 milyar didapatkan dari praktek Penjaminan, $10,7 milyar didapatkan dari praktek Pajak dan Hukum, dan $14,4 milyar didapatkan dari praktek Penasehatan.[9]
PricewaterhouseCoopers dibentuk pada tahun 1998 melalui penggabungan dua firma akuntansi, yakni Coopers & Lybrand dan Price Waterhouse.[1] Kedua firma tersebut memulai sejarahnya pada abad ke-19. Pada bulan September 2010, nama dagang PricewaterhouseCoopers disingkat menjadi PwC (ditulis di logonya, pwc) sebagai bagian dari upaya penjenamaan ulang.[10]
PricewaterhouseCoopers International Limited, yang berkantor pusat di London, Inggris,[11] bertindak sebagai koordinator dari jaringan global PwC. Perusahaan tersebut mengelola merek PwC, serta mengembangkan kebijakan dan inisiatif untuk menciptakan pendekatan yang serupa dan terkoordinasi di sejumlah bidang, seperti risiko, kualitas, dan strategi. Perusahaan tersebut juga tidak menyediakan layanan untuk klien.[12]
Hingga 2020, PwC adalah perusahaan swasta terbesar kelima di Amerika Serikat.[13]
Apa itu Manajemen Data?
Manajemen data adalah proses pengumpulan, penyimpanan, pengamanan, dan penggunaan data organisasi. Meski memiliki beberapa sumber data berbeda saat ini, organisasi harus menganalisis dan mengintegrasikan data untuk memperoleh kecerdasan bisnis guna perencanaan strategis. Manajemen data mencakup semua kebijakan, alat, dan prosedur yang meningkatkan kegunaan data dalam batas-batas hukum dan peraturan.
Mengapa manajemen data penting?
Data dianggap sebagai sumber daya yang berharga bagi organisasi modern. Dengan akses ke banyak data dan berbagai tipe data berbeda, organisasi membuat investasi besar dalam penyimpanan data dan infrastruktur manajemen. Organisasi menggunakan sistem manajemen data untuk menjalankan operasi kecerdasan bisnis dan analisis data dengan lebih efisien. Kami memberikan beberapa manfaat manajemen data di bawah ini.
Meningkatkan pendapatan dan laba
Analisis data memberikan wawasan yang lebih mendalam ke semua aspek bisnis. Anda dapat menindaklanjuti wawasan ini untuk mengoptimalkan operasional bisnis dan mengurangi biaya. Analisis data juga dapat memprediksi dampak masa depan dari keputusan, meningkatkan pengambilan keputusan dan perencanaan bisnis. Oleh karena itu, organisasi mengalami pertumbuhan pendapatan dan keuntungan yang signifikan dengan meningkatkan teknik manajemen data mereka.
Mengurangi inkonsistensi data
Silo data adalah kumpulan data mentah dalam organisasi yang hanya dapat diakses oleh satu departemen atau grup. Silo data menciptakan inkonsistensi yang mengurangi keandalan hasil analisis data. Solusi manajemen data mengintegrasikan data dan menciptakan tampilan data terpusat untuk meningkatkan kolaborasi antardepartemen.
Memenuhi kepatuhan terhadap peraturan
Undang-undang seperti General Data Protection Regulation (GDPR) dan California Consumer Privacy Act (CCPA) memberi konsumen kontrol atas data mereka. Individu dapat menempuh jalur hukum jika mereka menganggap bahwa organisasi:
- Mengambil data tanpa persetujuan
- Tidak mengontrol lokasi dan penggunaan data dengan baik
- Menyimpan data meski data telah diminta untuk dihapus
Oleh karena itu, organisasi memerlukan sistem manajemen data yang adil, transparan, dan rahasia sambil tetap menjaga akurasi.