Kategori
Indonesia Jakarta Kebijakan Kehidupan Lingkungan Liputan Manajemen Perjalanan Pribadi Travel

Jakarta terutama kawasan sekitar Senen Kramat telah berubah dibandingkan pertama kali 32 tahun lalu

Jakarta terutama kawasan sekitar Senen Kramat telah berubah dibandingkan pertama kali 32 tahun tinggal di daerah Cempaka Putih saat bekerja di Merpati Nusantara Airline.

Teringat di daerah ini, saat itu tengah malam menjelang dini hari, turun dari angkutan umum kalong (karena beroperasi malam hari) setibanya PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) dari Bandung tanpa rasa takut sedikitpun.


Kawasan Simpang Senen memang telah dipercantik menjadi modern oleh Pemprov DKI Jakarta pascadirevilitalisasi. Dulu, kawasan Simpang Senen ini tidak tertata rapi dan menjadi salah satu pusat kemacetan di Ibu Kota. Namun, sekarang sudah berubah total.

Salah satu yang membuat wajah kawasan Simpang Senen menarik adalah underpass Senen extension (ekstensi lintas bawah Senen) yang berada di Simpang Senen menuju ke Jalan Senen Raya. Dengan adanya underpass ini, pengendara dari Jalan Letjen Suprapto (arah Galur, Cempaka Putih) bisa langsung menuju jalan Senen Raya, tanpa harus melalui lampu lalu lintas lagi di persimpangan Senen.

Dinding underpass yang baru maupun yang lama sekarang juga kelihatan indah karena dihiasi dengan motif sopi-sopi dan gigi balang. Dinding underpass sebelumnya hanya tembok beton, dan sekarang dindingnya kelihatan hidup dengan hiasan-hiasan dan tata cahaya yang menarik.

Underpass ini dilengkapi dengan dua JPO, yakni JPO Pasar Senen dan JPO Atrium Senen. Kedua JPO ini memudahkan para pengguna bus Transjakarta berpindah-pindah antarkoridor.

Kedua JPO ini kelihatan indah karena dihiasi juga dengan ornamen-ornamen bahkan didesain dengan mengakomodasi kearifan lokal etnik Betawi, yakni gigi balang yang menghiasi JPO Atrium Senen. Sementara, JPO Pasar Senen bercorak tuts piono dengan atap yang bergelombang. Selain itu, JPO juga sudah dilengkapi dengan lift di kanan dan kiri JPO untuk menfasilitasi kaum difabel, orang tua, dan ibu hamil.

Penataan kawasan Simpang Senen ini juga diikuti dengan penataan halte bus Transjakarta dan pedestrian atau jalur pejalan kaki sehingga tampak terintegrasi satu sama lain mulai dari underpass, JPO, halte Transjakarta, dan pedestrian.

Sebelumnya, halte Transjakarta di kawasan Simpang Senen hanya memiliki enam dermaga dan sekarang sudah memiliki 12 dermaga sehingga memudahkan dan mempercepat penumpang naik turun bus Transjakarta. Selain itu, luas halte juga sudah tiga kali lipat dari luas sebelum direnovasi.

Halte yang baru juga dibuat nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti musala, toilet ramah disabilitas, lift khusus penumpang Transjakarta, ruang ramah perempuan dan anak atau ruang serbaguna. Jika kita berjalan dari JPO Pasar Senen, kita bisa transit ke halte Senan atau ke halte Senen Sentral. Hal yang baru juga sudah dilengkapi dengan metode pembayaran elektronik dan fitur QR code dengan menggunakan ponsel pelanggan.

Keindahan kawasan Simpang Senen makin bertambah dengan adanya pelebaran pedestrian atau jalur pejalan kaki. Hal itu tampak dari perbaikan dan pelebaran jalur pejalan kaki di koridor Kramat Raya-Senen Raya sepanjang 2.640 meter. Selain itu, terdapat juga jalur sepeda bagi para pecinta gowes. Terdapat juga fasilitas pembantu bagi kaum difabel seperti ubin pemandu tuna netra, signage, bollard dan spot untuk duduk.

Kategori
Diklat Government Internet Jakarta Kerja Manajemen Pengetahuan Telematika

Menjadi Nara Sumber di RS Jantung Harapan Kita Jakarta untuk berbagi dan berdiskusi e-Learning

Menjadi Nara Sumber di RS Jantung Harapan Kita Jakarta untuk berbagi dan diskusi e-Learning dengan peserta workshop dalam rangka peningkatan mutu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Kardiovaskular sebagai salah satu bagian dari sistem pelayanan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK). Sesuai dengan VISI yang akan dicapai, RSJPDHK melalui Divisi Pendidikan dan Pelatihan akan terdepan dalam memberikan Pendidikan di Bidang Kardiovaskular.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 di Indonesia khususnya wilayah DKI Jakarta, menyebabkan kegiatan pendidikan dan pelatihan terhenti sementara waktu. Program pendidikan dan pelatihan yang sedang berjalan terpaksa dihentikan dan kegiatan yang baru terpaksa ditunda.

Pada kondisi ini, fokus kegiatan di Diklat RSJPDHK beralih ke kegiatan penyusunan dokumen pendukung pelatihan antara lain penyusunan kurikulum terakreditasi dan modul pelatihan. Namun pada akhirnya, karena kondisi Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung, pelatihan yang sempat terhenti dan tertunda pelaksanaannya mulai dilaksanakan kembali. Kegiatan pelatihan mulai dilaksanakan dengan metode pembelajaran jarak jauh (Distance Learning) sejak April 2020, untuk pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Tingkat Dasar (PKKvTD) untuk Angkatan I bagi peserta eksternal RSJPDHK berupa kegiatan Review Materi, di mana kegiatan praktek klinis dihentikan sementara. Hal ini diupayakan agar peserta pelatihan masih tetap menerima pembelajaran. Selanjutnya, pembelajaran metode jarak jauh juga dilaksanakan untuk PKKvTD Angkatan II dengan peserta eksternal RSJPDHK untuk penyampaian materi pelatihan.

Selain kegiatan tersebut di atas, beberapa jadwal kegiatan pelatihan, resertifikasi maupun refreshing bagi pegawai RSJPDHK juga sempat tertunda, di mana merupakan kebutuhan untuk memenuhi kualifikasi dan kompetensi staf sesuai standar akreditasi RS. Dan pada akhirnya, sejak bulan Mei 2020, beberapa kegiatan mulai dilaksanakan. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), merupakan salah satu kegiatan internal yang pertama dilak-sanakan selama masa Pandemi Covid-19 ini dengan metode e-Learning (pembelajaran mandiri), virtual synchronous dan penugasan kelompok. Kegiatan ini berlangsung sebanyak 4 gelombang dengan target peserta 922 orang yang terdiri dari kelompok manajerial dan kelompok tenaga medis, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Berikutnya, beberapa kegiatan internal lainnya yang bukan merupakan capaian kompetensi atau berupa pemahaman dilaksanakan seperti Resertifikasi Pelayanan Pencampuran Sediaan Intravena yang diikuti oleh peserta tenaga perawat RSJPDHK dengan metode e-Learning dan Pelatihan Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan Obat (PKPO) yang diikuti oleh peserta tenaga asisten apoteker dengan metode e-Learning yang dilengkapi dengan penugasan. Masing-masing kegiatan tersebut disusun sesuai kebutuhan dan target pembelajaran yang diharapkan. Seiring berjalannya waktu, Diklat RSJPDHK sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kardiovaskular di Indonesia, dirasa perlu berkontribusi dalam membagi ilmu dan ketrampilan di bidang kardiovaskular, di mana saat ini beberapa kegiatan pelatihan bagi eksternal ditunda. Untuk itu, terhitung Juni 2020, selain melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut di atas, kegiatan Webinar mulai dilak-sanakan. Kegiatan webinar dimulai dengan kegiatan sosialisasi “National Cardiovascular Center Webinar New Normal Strategy During Covid-19 Pandemic” yang dilaksanakan bekerjasama dengan Sub Bag Humas dengan respon yang baik dari peserta.

Selanjutnya, diklat RSJPDHK menyusun agenda beberapa kegiatan Webinar dengan narasumber dari Tim Pengajar Diklat RSJPDHK maupun para profesional tenaga medis, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang tidak dikenakan biaya bagi peserta serta difasilitasi dengan sertifikat pelatihan sesuai kuota. Sejak bulan Juni 2020 telah dilaksa-nakan sebanyak 22 kegiatanWebinar, dimana salah satunya bekerja sama dengan Hospital of Zhejiang University School of Medicine. Kegiatan ini pada umumnya dilaksanakan di luar hari kerja, dengan pertimbangan jangkauan peserta yang lebih banyak. Untuk itu, dalam rangka upaya jangkauan peserta webinar yang lebih banyak, selain RS menambahkan kuota aplikasi untuk peserta, kegiatan webinar juga dilaksanakan secara Live Streaming. Sehingga jangkauan peserta lebih luas untuk dapat mengakses kegiatan webinar Diklat RSJPDHK.

Kategori
Government Jakarta Kebijakan Kehidupan Kerja Liputan Perjalanan Travel

JJM (Jalan Jalan Malam) sekitar Senen Kramat di sela persiapan menjadi Narasumber Workshop Project Management

Malam itu terasa kuat daya tarik Jakarta sehingga saat tiba JJM (Jalan Jalan Malam) di sekitar Senen Kramat dalam rangka persiapan menjadi narasumber Workshop Project Management untuk sebuah BUMN pelabuhan di Cilegon dan perusahaan industri di Cimanggis.

Jakarta nggak hanya menawan pas siang hari saja, kita bisa menikmati indahnya Jakarta saat malam hari, lho. Apalagi ditemani dengan kelap-kelip lampu kota yang semakin mempesona. Bikin lelah seharian ngantor bisa sirna seketika.

Wisata malam Jakarta ini nggak hanya memesona dan menawan tapi juga cukup aman. Jadi, kita nggak perlu khawatir malam-malam berkeliaran di jalanan kota metropolitan bakal jadi bahaya. Asal tentu saja, harus tetap waspada.

Menjelajah Jakarta Pusat mungkin butuh waktu lebih dari sehari, apalagi jika kita hendak berpetualang rasa dan wisata kuliner. Lumrah karena ada banyak destinasi wisata, baik itu budaya, religi hingga kuliner yang bisa dikunjungi di wilayah yang luasnya sekitar 52 kilometer persegi tersebut. Khusus untuk kuliner malam Jakarta Pusat, ada banyak spot menarik yang bisa dikunjungi.

Kita bisa mencicipi berbagai rasa dan hidangan dengan cita rasa yang lain dari biasanya di sejumlah lokasi kuliner di Jakarta Pusat. Dari Cempaka Putih, Kemayoran, Senen dan masih banyak kawasan lainnya menawarkan berbagai rasa yang menawan lidah. Penasaran dengan kuliner malam Jakarta Pusat, yang pastinya menggoyang lidah ini?

Jika anda berjalan-jalan di sekitar Pasar Senen Jakarta Pusat dan hendak ke arah Salemba dan Matraman, maka anda akan melewati Jalan Kramat Raya. Kalau melewati Kramat Raya jangan lupa mampir ke Food Street Kramat. Terlihat pemandangan yang menggiurkan dan bikin perut lapar kalau lewat situ.

Bagi yang membawa kendaraan roda empat, mungkin agak kesulitan mencari tempat parkir kalau sedang ramai-ramainya. Tapi kita bisa parkir di pinggir jalan atau memilih parkir di gedung-gedung yang berdekatan dengan area Food Street Kramat.

Petunjuk ke Jl. Kramat Kwitang, Senen (Jakarta Pusat) dengan transportasi umum
Jalur transit berikut memiliki rute yang melewati dekat Jl. Kramat Kwitang, Senen

BisBis:
5C
JP05
M46
KeretaKereta:
LINGKAR CIKARANG LINE
Bagaimana menuju ke Jl. Kramat Kwitang, Senen menggunakan Bis?
Dari Swimming Pool "Apartment Greenbay Pluit", Jakarta Utara
101 mnt
Dari Ikan Bakar & Sea Food Muara Angke, Jakarta Utara
114 mnt
Dari Nasi Goreng Aris Adi Putra, Jakarta Barat
76 mnt
Dari Holycow!, Jakarta Utara
91 mnt
Dari Ahmad Dhani’s Masterpiece Family Karaoke, Jakarta Utara
90 mnt
Dari Central Park Mall, Jakarta Barat
63 mnt
Dari DAAI TV Indonesia, Jakarta Utara
86 mnt
Dari On Boat (Muara Angke – Pulau Tidung), Jakarta Utara
120 mnt
Dari Pinang Ranti, Jakarta Timur
75 mnt
Dari Akasia golf – Bukit golf mediterania, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
103 mnt
Bagaimana menuju ke Jl. Kramat Kwitang, Senen menggunakan Kereta?
Dari Central Park Mall, Jakarta Barat
92 mnt
Pemberhentian Bis dekat Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat
Nama Stasiun Jarak
GANG Arba Johar Baru Berjalan 2 menit
Jalan Kramat Sentiong Berjalan 2 menit
Pemberhentian Kereta dekat Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat
Nama Stasiun Jarak
Kramat Berjalan 12 menit LIHAT
Jalur Bis ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat
Nama Jalur Arah
JAK17 Pulo Gadung – Senen
JAK23 Senen – Pisangan Baru
JP05
M35 Senen – Kampung Melayu
M46 Senen – Pulo Gadung

Pertanyaan dan Jawaban
Stasiun apa yang paling dekat dekat dengan Jl. Kramat Kwitang, Senen?
Stasiun terdekat dengan Jl. Kramat Kwitang, Senen adalah:

GANG Arba Johar Baru berjarak 68 meter , dengan berjalan 2 menit.
Jalan Kramat Sentiong berjarak 100 meter , dengan berjalan 2 menit.
Kramat berjarak 885 meter , dengan berjalan 12 menit.
Jalur Bis mana yang berhenti dekat Jl. Kramat Kwitang, Senen
Jalur Bis ini berhenti dekat Jl. Kramat Kwitang, Senen:5C, JP05, M46
Jalur Kereta mana yang berhenti dekat Jl. Kramat Kwitang, Senen
Jalur Kereta ini berhenti dekat Jl. Kramat Kwitang, Senen:LINGKAR CIKARANG LINE
Berapa jauh stasiun kereta dari Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat?
stasiun kereta terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat berjarak 12 min dengan berjalan kaki.

Di mana stasiun kereta terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen terdekat di Jakarta Pusat?
stasiun Kramat adalah yang terdekat dengan Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat.

Berapa jauh perhentian bis dari Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat?
perhentian bis terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat berjarak 2 min dengan berjalan kaki.

Di mana perhentian bis terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen terdekat di Jakarta Pusat?
GANG Arba Johar Baru and Jalan Kramat Sentiong adalah pemberhentian bis terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat.

Pukul berapa Kereta pertama ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat?
LINGKAR CIKARANG LINE adalah Kereta pertama yang menuju Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat. Berhenti di dekat sini pada 4:32 AM.

Pukul berapa Kereta terakhir ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat?
LINGKAR CIKARANG LINE adalah Kereta terakhir yang menuju Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat. Berhenti di dekat sini pada 12:18 AM.

Pukul berapa Bis pertama ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat?
JP05 adalah Bis pertama yang menuju Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat. Berhenti di dekat sini pada 5:03 AM.

Pukul berapa Bis terakhir ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat?
JAK17 adalah Bis terakhir yang menuju Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat. Berhenti di dekat sini pada 10:43 PM.

Berapa tarif Keretake Jl. Kramat Kwitang, Senen?
Tarif Kereta ke Jl. Kramat Kwitang, Senen sekitar Rp3000.00 – Rp4000.00.

Transportasi Umum ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat
Ingin tahu bagaimana caranya sampai ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat, Indonesia? Moovit helps you membantumu menemukan cara teerbaik untuk sampai ke Jl. Kramat Kwitang, Senen dengan petunjuk langkah demi langkah dari stasiun transportasi umum terdekat.

Menyediakan peta gratis dan panduan langsung untuk membantumu bepergian di kotamu. Melihat jadwal, rute, jadwal waktu dan mencari tahu berapa lama untuk sampai ke Jl. Kramat Kwitang, Senen secara langsung.

Mencari pemberhentian atau stasiun terdekat untuk ke Jl. Kramat Kwitang, Senen? Coba lihat daftar pemberhentian terdekat dari tujuan mu. GANG Arba Johar Baru; Jalan Kramat Sentiong; Kramat.

Bis:5CJP05M46
Kereta:LINGKAR CIKARANG LINE

Ingin melihat apakah ada rute lain yang dapat membawa mu lebih cepat ke tujuan? Moovit akan membantumu mencari rute dan waktu alternatif. Dapatkan arah dari dan arah ke Jl. Kramat Kwitang, Senen dengan mudah melalui app atau Situs Web.

Kami membuat perjalanan ke Jl. Kramat Kwitang, Senen mudah, alasan itu lah yang membuat jutaan 1.5 pengguna, termasuk pengguna di Jakarta Pusat, percaya kepada app Transportasi Umum terbaik. Kamu tidak perlu mengunduh app untuk bis atau kereta secara terpisah, Moovit adalah app Transportasi Umum yang semua ada didalamnya akan membantumu mencari jadwal terbaik bis dan kereta.

Untuk informasi harga Bis dan Kereta, biaya dan tarif perjalanan ke Jl. Kramat Kwitang, Senen, silakan periksa aplikasi.

Gunakan aplikasi untuk menavigasi ke tempat-tempat populer termasuk ke bandara, rumah sakit, stadion, toko kelontong, mal, kedai kopi, sekolah, perguruan tinggi, dan universitas.

Jl. Kramat Kwitang, Senen alamat: Jalan Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat

Tempat wisata terdekat sekitar Jl. Kramat Kwitang, Senen
Hotel MirabelLaguna Mandiri TourGBI KrajabaTK Pelangi Ceria BangsaMasjid AL JihadJalan Kawi Kawi BawahJl Kramat Sentiong Kawi-kawi Bawah Blok L43TK Islam Raudhatul AthfalJalan Kramat Jaya Baru / Blok BlokMNC tower kebon sirih (jl. kebon sirih )Pasar Johar BaruRest Area KM. 147 CileunyiJotet (Johar Teater)Cuci steam motor & mobil “HERANG JAYA”Po Dewi Sri164 Jalan Kramat Jaya Baru E5Kramat Jaya Baru Blok E4 no 97BJalan Kawi- Jalan Kawi Kawi AtasStasiun Kci GangsentiongToko Helm Maju Berkah
Tempat Wisata populer di Jakarta Pusat
“KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SERPONG” jl raya serpong sektor VIII blok 405 Bsd TangselAsrama Putra TPBSegar Sehat Massage & ReflexologyPuja SariPintu Tol BitungFakultas Hukum – UNTIRTAAnggrek LokaTaman palmaRM Warung Jambu Ibu NyaiGedung Fakultas Ekonomi – UNTIRTANasi Uduk Pondok HijauPLN Area Pelayanan SerpongWAHANA HONDA JATAKESMK Penerbangan DirgantaraBalai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP)SD Insan KamilSatellite Technology Center (Pusteksat-LAPAN)Cilebut, BogorGanesha OperationSMAN 3 Cibinong
Jalur transit umum dengan stasiun terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat
Jalur Kereta dengan pemberhentian terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat
Kereta
Kramat
Berjalan 12 menit
Kereta – LINGKAR CIKARANG LINE
LINGKAR CIKARANG LINE – Jatinegara – Manggarai – Cikarang (PP)
Jalur Bis dengan pemberhentian terdekat ke Jl. Kramat Kwitang, Senen di Jakarta Pusat

Bis
GANG Arba Johar Baru
Berjalan 2 menit

Bis – JAK17
JAK17
Pulo Gadung – Senen

Bis – JAK23
JAK23
Senen – Pisangan Baru
Bis
Jalan Kramat Sentiong
Berjalan 2 menit

Bis – JP05
JP05
Pasar Cempaka Putih

Bis – M35
M35
Senen – Kampung Melayu

Bis – M46
M46
Senen – Pulo Gadung

Kategori
Dataquest Leverage Indonesia Diklat E-Learning Government Innovation Jakarta Manajemen Pengetahuan Telematika

Pendampingan Blended Learning untuk pemangku kepentingan di dalam dan di luar Badan Pusat Statistik

Paradigma untuk merubah data > informasi > pengetahuan > pengambilan keputusan > kebijakan agar memenuhi harapan pemangku kepentingan Pendidikan dan Latihan di dalam dan di luar Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik dalam melaksanakan tugasnya sebagai Penyedia Data Berkualitas tidak pernah lepas dengan kebutuhan menyampaikan konsep dan definisi serta koordinasi dengan Sistem Pembelajaran Blended Learning untuk mendukung berhasilnya sebuah survey.

Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, BPS dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi informasi, guna  bisa menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan, juga dapat diterima oleh petugas agar hasilnya bisa sesuai harapan. Pembelajaran merupakan sebuah hubungan interaksi dan transfer ilmu antara petugas dan instruktur atau narasumber yang tujuan utamanya tiada lain agar ilmu tersebut dapat diserap dan dipahami oleh petugas dengan baik sehingga data yang dihasilkan bisa menggambarkan kondisi lapangan yang ada .

Tentang Pusdiklat BPS

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2008 tentang Badan Pusat Statistik yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, Pusdiklat adalah unsur pelaksana Badan Pusat Statistik (BPS) di bidang pendidikan dan pelatihan. Secara teknis operasional, Pusdiklat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPS dan secara teknis administrasi dibina oleh Sekretaris Utama BPS, dengan tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Pusdiklat BPS memiliki dasar hukum yaitu :

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang Statistik ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2008 tentang Badan Pusat Statistik yang menetapkan kedudukan BPS sebagai lembaga pemerintah non departemen yang mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Pusdiklat BPS berlandaskan pada nilai-nilai profesionalisme, integritas, kebersamaan, dan keterbukaan. Nilai profesionalisme mempunyai pengertian bahwa pelaksanaan dan kebijakan statistik dilandasi oleh dasar-dasar profesionalisme. Yang dimaksud dengan Nilai integritas yaitu kejujuran, beretika luhur, berinisiatif, ulet, tekun, amanah, ketulusan yang memancarkan identitas kepribadian setiap individu maupun organisasi dan dedikasi dalam menunaikan tugas yang diamanahkan. Nilai kebersamaan yaitu berorientasi pada kerjasama dalam pelaksanaan tugas, sedangkan Nilai keterbukaan yang berarti Kebijakan dan pelaksanaan statistik adalah transparan dan akuntabel.

Dalam rangka mencapai misi yang telah dikemukakan maka disusun tujuan program yaitu :Meningkatkan kualitas SDM Pusdiklat : tenaga pengajar, pengelola penyelenggara melalui berbagai kegiatan dan proses pembelajaran yang dapat diikuti.Membentuk network dengan unit kerja BPS dan instansi lain sekaligus mengembangkan budaya continous learning melalui forum diskusi.Meningkatkan sarana dan prasarana diklat dengan melengkapi kebutuh-an hardware, software dan modul yang lengkap.Mengembangkan berbagai diklat statistik terapan dan komputer yang menjadi kebutuhan stakeholder.

Atas dasar tujuan di atas, maka disusunlah sasaran yang ingin dicapai yaitu:Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas dalam penyelenggaraan diklat penjenjangan dan diklat teknisTercapainya peningkatan kuantitas dan kompetensi para Widyaiswara BPS dalam materi pembelajaran diklat prajabatan dan kepemimpinanTerciptanya peningkatan prasarana diklat untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan pelaksanaan diklatTercapainya ragam diklat statistik terapan dan komputer yang kompetitif untuk meningkatkan kualitas SDM.

Kategori
Jakarta Liputan Manajemen Mobil Perjalanan Pribadi Transportasi Travel

Naik busway itu bisa dijadikan kebiasaan yang baik

Naik busway itu bisa dijadikan kebiasaan yang baik karena tidak membutuhkan energi untuk berkelahi di kemacetan ibukota pagi hari 😁😊😉

Keberadaan Transjakarta dalam sistem transportasi makro di DKI Jakarta secara perlahan dan tidak sadar telah berhasil mengubah citra transportasi umum di kota ini. Awalnya wajah transportasi umum cukup buruk dan dicap tidak nyaman, namun sejak kemunculan Transjakarta, wajah transportasi umum perlahan menjadi terkesan lebih rapi. Bahkan semenjak diluncurkan, jumlah penumpang Transjakarta terus saja bertambah. Bahkan dilansir dari suara.com yang terbit pada 5 Februari 2020, kini penumpang Transjakarta telah mencapai 1 juta penumpang per harinya.

Tak terasa Transjakarta telah beroperasi sejak tahun 2004 lalu. Pada awal peluncurannya, keberadaan Transjakarta di Indonesia digadang-gadang merupakan pelopor bagi keberadaan BRT di Asia Tenggara. Pada saat peluncurannya, Transjakarta hanya memiliki rute perjalanan dari Terminal Blok M ke Stasiun BRT Stasiun Kota dan hanya melayani penumpang mulai pukul 5 pagi hingga pukul 10 malam.

Grafik Pertumbuhan Penumpang

Grafik pertumbuhan penumpang transjakarta

Sumber: diolah dari transjakarta.co.id dan alinea.id

Seiring berkembangnya, dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (251.2 km) serta memiliki 260 halte yang tersebar dalam 13 koridor, kini Transjakarta telah melayani hampir seluruh wilayah DKI Jakarta dan beroperasi selama 24 jam. Transjakarta telah sukses menjadi primadona dalam sistem transportasi di Indonesia. Keberadaannya menjadi benchmark bagi kota –kota di luar Jakarta seperti Medan, Semarang, dan bahkan Asia Tenggara.

Pada awal kemunculannya, tak sedikit keluhan dari pengguna jalan yang merasa bahwa haknya untuk berkendara dirampas karena adanya jalur khusus yang mengambil hampir sebagian badan jalan. Tak sedikit pula pengendara kendaraan pribadi yang tetap menerobos masuk dan berkendara di jalur Transjakarta dan menyebabkan kemacetan, meskipun hal tersebut seringkali masih dapat ditemui hingga hari ini.

Terdapat banyak faktor yang membuat Transjakarta diminati sekaligus dibenci. Apa saja hal-hal yang telah dicapai oleh Transjakarta?

Pertama, faktor kemudahan. Kehadiran Transjakarta telah membuat banyak orang merasa dimudahkan dalam mengakses berbagai tempat. Bagi kaum pendatang yang tidak memahami seluk beluk Kota Jakarta dan belum memahami situasi dan kondisi moda transportasi publik yang ada, kehadiran Transjakarta sangatlah membantu. Penumpang dapat mengetahui sebaran rute berdasarkan peta yang terdapat di setiap halte, serta penumpang dapat mengetahui titik lokasi dan lama waktu tempuh bus yang akan mengantarkannya menuju halte yang dituju. Transjakarta memliki banyak rute tujuan dan telah berhasil menghubungkan hampir sebagian besar Kota Jakarta di setiap sudutnya, hal ini tentu membuat semakin banyak penumpang yang merasa terfasilitasi untuk berpergian. Selain itu Transjakarta juga dilengkapi dengan banyak feeder bus yang mengantarkan penumpang dari halte-halte kecil menuju halte-halte utama. Bahkan kini, Transjakarta turut dimudahkan dengan adanya moda transportasi berbasis Jaklingko yang siap menghubungkan penduduk dari permukiman menuju halte Transjakarta.

Kedua, faktor kenyamanan. Prasarana transportasi yang dimiliki oleh Transjakarta cukup memadai untuk menunjang kegiatan para penggunanya. Armada yang digunakan untuk berkendara merupakan armada yang tergolong baru dan mumpuni di kelasnya. Program pemisahan penumpang pria dan wanita juga tergolong sukses dan menginspirasi moda transportasi lain, seperti KRL dan MRT. Meskipun perlu diakui bila tingkat kenyamanan yang diberikan oleh Transjakarta masih belum mampu menjangkau masyarakat kelas menengah atas. Namun begitu, lonjakan penumpang yang terus terjadi cukup untuk membuktikan bahwa Transjakarta memang merupakan moda transportasi yang nyaman digunakan untuk menjangkau berbagai sudut di Jakarta.

Ketiga, faktor eksklusifitas. Jalur busway Transjakarta yang kini ada merupakan hal cukup banyak ditentang oleh berbagai lapisan masyarakat pengguna jalan umum pada awal peluncurannya. Transjakarta yang dianggap tidak melewati jalan di setiap menitnya telah memakan hampir sebagian badan jalan sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan dibandingkan biasanya. Sebagai bentuk protes, banyak masyarakat yang tetap menerobos jalur busway ketika berkendara sehingga menyebabkan pihak Transjakarta harus menyediakan palang pintu hingga pihak keamanan untuk menjaga kesterilan jalur tersebut, hingga akhirnya dikeluarkanlah perda yang mengancam penerobos jalur dengan denda sejumlah yang ditentukan. Dampaknya, kini jalur Transjakarta cukup steril dari kendaraan bermotor sehingga bus dapat beroperasi dengan semestinya. Dengan eksklusifitas ini, perjalanan dengan menggunakan Transjakarta menjadi lebih maksimal sehingga berhasil menghemat waktu dalam melakukan perjalanan.

Keempat, faktor modernitas. Seperti telah disinggung sebelumnya, kehadiran Transjakarta menjadi primadona dan bahkan benchmark bagi kota-kota lainnya. Kehadiran Transjakarta dianggap berhasil menyingkirkan image transportasi yang bobrok dan tidak nyaman. Bahkan sistem ‘kejar setoran’ yang kerap melekat pada kopaja dan metromini berhasil hilang. Didukung dengan penjadwalan waktu keberangkatan yang mudah dipantau, mampu membuat masyarakat dapat merasakan kepastian lama waktu bepergian dengan ketepatan waktu yang lebih pasti. Selain itu, konsep pemberian kursi prioritas untuk kelompok membutuhkan (wanita hamil, lansia, ibu dengan anak, dan disabilitas) serta area khusus wanita membuat moda transportasi ini menjadi pionir di awal kemunculannya. Transjakarta juga merupakan moda transportasi pertama yang memiliki standar internasional dan telah beberapa kali mengalami evolusi dalam penggunaan armadanya yang selalu menggunakan teknologi termutakhir.

Lantas dengan segala pesona yang dimilikinya, apakah Transjakarta telah memberikan pengaruh yang besar bagi Jakarta?

Dilansir dari msn.com yang terbit pada Agustus 2019, Jumlah kendaraan bermotor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 5% selama 5 tahun, sementara panjang jalan hanya bertambah 0,1%. Apabila melihat jumlah penumpang Transjakarta yang kini diklaim telah mencapai 1 juta per harinya, tentu hal ini dianggap sebagai suatu pencapaian yang luar biasa.

Namun meskipun jumlah penumpang Transjakarta juga diklaim mengalami peningkatan, mengapa kemacetan masih saja terjadi? Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar pengguna Transjakarta merupakan pengguna transportasi publik lainnya seperti kopaja atau metromini, yang kemudian beralih menggunakan Transjakarta. Hal ini tentu menjadi kurang efektif. Untuk menjadi efektif, Transjakarta haruslah mampu membuat pengendara motor dan mobil pribadi bersedia untuk berpindah moda sehingga peningkatan jumlah penumpang yang terjadi akan berbanding lurus dengan pengurangan tingkat kemacetan dan pengurangan rata-rata jumlah pengguna kendaraan pribadi. Meski begitu, upaya Transjakarta untuk dapat menjadi moda transportasi andalan selama belasan tahun lamanya patut untuk diacungi jempol karena tanpa Transjakarta, keberadaan moda transportasi yang murah dan mudah mungkin tidak akan dirasakan oleh warga Jakarta dan sekitarnya.

Kategori
Business Jakarta Kebijakan Kehidupan Liputan Manajemen Mobil Perjalanan Pribadi Transportasi Wirausaha

Seringkali kalau naik Metromini harus selalu memperhatikan pilotnya

Seringkali kalau naik Metromini harus selalu memperhatikan pilot nya. Perlu pemahaman sangat dalam bidang psiko analysis dan social engineering agar tidak masuk perangkapnya…

Nah ini pilot Megatron ….. eh Metromini jurusan Pasar Minggu -Manggarai yang swakelola dari Mengemudikan Mobil, mempromosikan sampai meng-invoice penumpangnya…..

Setelah bertahun-tahun, kembali naik kendaraan umum MetroMini sang  DecepticonsTransformers Indonesia di Daerah Khusus Ibukota Jakarta

” Transformer” yang satu ini memang beda…. Metromini ini bagai Decepticon yang tangguh…. Walau saat ini para operator (supir) nya sedang galau, tapi mereka masih memperlihatkan taringnya….

Kalau dikelompokan berdasarkan trayek, maka Decepticons itu adalah:

Starscream: Dengan trayek 82, dia adalah wakil dari Megatron Di film yang pertama dia berhasil melarikan diri saat Transformers Autobots memenangkan pertempuran (coba lihat lagi credit ending dr Transformers (film 2007)). Bentuk adaptasinya adalah Lockheed Martin F-22 Raptor .

Scorponok: Dengan trayek 75, Dia adalah kalajengking mekanik yang di film pertama memporak-porandakan pangkalan amerika di Qatar. Scorponox merupakan bagian tubuh Black Out.

The Fallen: Dengan trayek 52, Dia adalah salah satu Transformers murni. Sebuah robot dengan tingkat kejahatan yang sempurna. Bahkan penulisnya bilang bahwa Fallen adalah “The Most elemental Bad Guy”. Mungkin karakter Fallen ini sedikit banyak mirip Joker dalam The Dark Knight Trilogy.

Sideways: Dengan trayek 506, tipe decepticon yang mengadaptasi mobil biasa (decepticon suka mengambil bentuk kendaraan perang/hewan). Bentuk adaptasinya Audi R8.

Soundwave: Soundwave dalam Tranformers kartun adalah tangan kanan Megatron. Berbentuk Tape Kaset. Di versi film ini dia berbentuk Satelit omunikasi.

Ravage: Trayeknya 611 termasuk decepticon jenis hewan. Berbentuk kucing besar.

The Doctor: Dengan trayek 89, Bentuknya mirip Frenzy (robot mata-mata di Transformers 2007) saat kehilangan badannya, dimana hampir menyerupai laba-laba atau cakar.

Wheelie: Decepticon kecil.

Demolisher: Trayeknya 75, Salah satu dari Constructicon yang berubah menjadi kendaraan bagi Constructicon

Devastator: Trayeknya 62, Dia adalah robot raksasa gabungan dari Constructicon. Constructicon sendiri terdiri dari : ScavengerScrapperHightower, Longhaul, RampageOverload and Mixmaster.

Ada beberpa kisah mengenaskan perihal Metromini sebagai berikut:

Agus Santoso, Sopir Metromini adu kecepatan dengan bus Metromini yang lain di bawah kolong halte Velbak, Jalan Kiai Maja No 65 Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru. Keduanya melaju dari arah Ciledug menuju Blok M. Agus lantas kehilangan kendali dan menabrak satu mobil Avanza di jalurnya, kemudian membanting setir menghantam pembatas jalan dan menabrak sopir GoJek dan GrabBike dari arah yang berlawanan.

Pengemudi GoJek bernama Febriantoro meninggal dunia di tempat kejadian, sedangkan korban satunya berinisial MD dibawa ke RS Fatmawati. Kecelakaan ini terjadi pada Jumat (22/12) pekan lalu. Berdasarkan kronologi itu, kecelakaan diduga disebabkan karena faktor human error. Faktor manusia memang menjadi momok bagi layanan moda transportasi angkutan umum ini yang kerap jadi “mesin pembunuh” di jalan raya. Sudah banyak kisah dan korban berjatuhan akibat ulah sopir angkutan bus mini yang mengebut kendaraan dan ugal-ugalan dengan dalih kejar setoran sehingga mengabaikan keselamatan berkendara dan peraturan.

Data Korlantas Polri 2013 misalnya, metromini sebagai kendaraan yang mengalami pertumbuhan pelanggaran paling tinggi, pertumbuhannya sampai 700 persen selama setahun. Namun, apapun alasannya, membuat orang lain celaka dan meregang nyawa di jalan raya tak dapat dibenarkan sedikitpun. Dalam Pasal 310 ayat (4), dijelaskan bahwa “Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12 juta.” Tirto mencoba memotret serpihan kecil kehidupan sopir metromini di jalur Ciledug-Blok M. Soal bagaimana dan apa yang para sopir hadapi dalam keseharian menjalani profesi sopir metromini.

Penggalan cerita ini dimulai dari Terminal Blok M, Jakarta Selatan.

Terjepit Perubahan dan Setoran

Waktu menunjukkan pukul 7.30, Terminal Blok M pada Minggu pagi 24 Desember 2017 masih lengang. Hanya dua dari lima bus Metromini yang terparkir dalam kondisi mesin menyala. Salah satunya milik John, 36 tahun, sopir Metromini 69 jurusan Blok M-Ciledug. John mengaku sudah 10 tahun menjalani profesi itu. Dari Metromini trayek Lebak Bulus-Blok M, Blok M-Pondok Labu, dan sekarang Blok M-Ciledug sudah dilakoninya. Bisa dibilang Terminal Blok M sudah menjadi rumah keduanya.

“Aku tadi sudah narik dua rit (perjalanan bolak-balik dalam satu trayek). Ini mau jalan lagi. Kalau lagi enggak macet gini bisa lima rit,” kata John. Pria asal Mandailing Natal, Sumatera Utara ini mengatakan mulai mencari penumpang setiap hari setelah Subuh sampai pukul 5 sore. Lepas itu bus akan dipakai sopir lain. “[Tapi] enggak selalu gitu sih. Kadang aku narik siang, kawanku narik pagi. Pokoknya satu bus dua sopir,” kata John. Hari ini, John mengaku tak banyak penumpang yang bisa diangkutnya. Ia menduga karena libur panjang dan orang-orang sedang berpelesir ke luar kota.

“Kalau biasanya sekali jalan bolak-balik dapat lah itu Rp50-70 ribu. Tadi dua kali baru segitu boy,” kata John. Rata-rata dalam sehari John bisa mengumpulkan uang Rp400-500 ribu, sebanyak Rp250 ribu untuk disetor ke pemilik bus dan Rp50 ribu untuk beli bahan bakar. Sisanya masuk ke dompetnya sendiri. “Kalau aku enggak bawa kernet semua punyaku. Kalau bawa ya bagi dua lah itu uang,” kata John, sambil tertawa.

Metromini yang dikendarai John sudah tua, masa operasinya sekitar 25 tahun. Perawatan bulanan yang membuatnya tetap mampu menerjang jalanan ibu kota, meskipun dengan tenaga seadanya. Tak ada dasbor di bus yang dikemudikan John. Alat pemutar musik, tape menggantung bersangga besi. Kursi-kursi penumpang penuh coretan dan sebagian sobek dengan busa menyembul keluar. Dinding bus berkarat dan jendela mengeluarkan derit aneh saat dibuka dan ditutup. Saat melintas jembatan layang Kebayoran Lama, terasa betul tuanya bus itu. Mesinnya menggerung dan badan mobil bergetar. Asap hitam dari knalpot yang sepanjang jalan keluar makin mengepul.

“Jangan kau tanya soal mogok. Aku pernah sekali jalan mogok tiga kali. Penumpang ngamuk-ngamuk. Cuma bisa sabar lah aku kalau sudah begitu boy,” kata John. Perkara mesin dan “kejaran” setoran adalah masalah terbesar John sebagai sopir Metromini. Keduanya sekaligus kerap jadi dalih sopir Metromini kebut-kebutan di jalanan. Sebab hanya dengan itu sopir bisa mengejar lebih banyak rit untuk menutup setoran. “Musibah siapa yang tahu,” kata John, ketika saya tanya soal kecelakaan yang terjadi Jumat kemarin. Menurutnya sopir ngebut semata karena kejar setoran. Terlebih, kata John, sekarang pilihan transportasi umum lebih beragam. Dari mulai ojek daring sampai bus TransJakarta. Pembukaan Koridor 13 pada Agustus lalu juga berakibat pada penghasilan hariannya.

Sekarang untuk mendapat penumpang lebih susah dan harus ngetem lebih lama. Koridor 13 TransJakarta melayani perjalanan dari Puri Beta 2 sampai Kapten Tendean. Jalan yang dilalui oleh koridor ini adalah Jalan Ciledug Raya, Jalan Kebayoran Lama, Jalan Kyai Maja, Jalan Sisingamaraja, Jalan Trunojoyo, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Kapten Tendean. “Buat dapat lima rit makin sulit. Kalau jalan [penumpang] kosong sayang bensin,” katanya.

Saat ditanya soal apa yang akan dilakukan pemilik bus jika sopir tidak bisa menutupi setoran, John bilang bus akan ditarik dan dialihkan ke sopir lain. Bila itu sampai terjadi ia tidak yakin bisa menemukan pekerjaan lain, apalagi ia tidak punya ijazah sekolah. “Anakku dua. Yang gede udah sekolah. Mau dikasih makan apa mereka?” kata John. Keluhan yang sama juga disampaikan Supriyanto, 45 tahun. Ia mengemudikan Metromini dengan trayek yang sama dengan John. Saat ini, kata dia, mencari penumpang lebih sulit. Supriyanto mengaku sudah dua kali dalam seminggu tidak bisa memenuhi setoran.

“Bos masih enak. Kalau begini terus ganti sopir,” kata pria yang akrab dipanggil Gatot ini karena perawakannya yang kekar dan asalnya dari Jawa, seperti tokoh pewayangan Gatot Kaca. Gatot mengaku ojek daring dan bus TransJakarta koridor 13 telah mengurangi jumlah pendapatan hariannya. Dulu dalam sehari Gatot bisa mengantongi hasil kotor sebesar Rp600 sampai 700 ribu, dengan penghasilan bersih yang masuk ke dompet pribadi sekitar Rp300 ribu. “2013 loh itu. Sekarang ya paling pego (Rp150 ribu) sampai Rp200 ribu,” kata Gatot.

Saya naik Metromini yang dikemudikan Gatot. Tarifnya Rp7000. Sepanjang jalan antara Ciledug-Kebayoran Lama, Gatot hanya empat kali berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Jumlah penumpang juga tidak penuh. “Copet aja sekarang ogah naik,” kelakar Gatot. Seretnya pendapatan sesekali terselamatkan kalau ada carteran mengantar rombongan pengiring pengantin atau mahasiswa yang demonstrasi. Biasanya, ia akan mematok harga lumayan tinggi, sebesar Rp500 ribu untuk perjalanan pergi-pulang, termasuk bensin. “Kalau jaraknya jauh banget ya nambah. Yang rewel biasanya mahasiswa,” kata Gatot.

Pengusaha Bus Metromini Menyadari Turunnya Omzet

Turunnya omzet juga disadari oleh pemilik bus. Rimhot, salah satu pengusaha Metromini, mengatakan penurunan penghasilan mulai dirasakannya sejak empat tahun lalu. Sejak saat itu pula, ia mengaku belum pernah menaikkan jumlah setoran. “Masih Rp250 ribu sampai sekarang setorannya,” kata Rimhot pada saya. Menurut Rimhot penurunan omzet terjadi karena dua sebab. Pertama, munculnya moda transportasi baru. Kedua, regulasi pemerintah yang membatasi operasi Metromini.

“Mobil saya tua semua. Kalau peraturan kan maksimal usia 10 tahun. Jadi kalau mau memperpanjang izin trayek harus korbankan satu mobil,” kata Rimhot. Rimhot punya lima bus Metromini dengan trayek yang berbeda-beda. Dari lima bus itu ia mempekerjakan 10 sopir dengan pembagian satu bus untuk dua sopir. Sehari ada dua shift. Satu sopir bekerja 12 jam. Penghasilan harian Rimhot sekitar Rp3-5 juta, atau Rp90-110 juta per bulan. “Dulu bisa Rp8 juta per hari,” akunya. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan keluarga, uang itu juga dipakai untuk perawatan bus dan hal tidak terduga lain.

Rimhot mengaku tidak pernah memaksakan sopir-sopirnya mengejar setoran. Ia sadar banyaknya alternatif transportasi umum membuat tidak semua kursi penumpang bisa selalu terisi. “Sama-sama tahu saja lah. Saling enak saya dan sopir,” katanya. Hanya saja, kalau memang dalam jangka waktu tertentu seorang sopir tidak menunjukkan niat baik untuk memenuhi setoran, maka Rimhot tetap akan menggantinya dengan orang lain. “Banyak yang mau jadi sopir. Tapi biasanya ambil dari kernet. Yang udah kenal-kenal aja.” Harapan Rimhot saat ini adalah pemerintah bisa memperhatikan nasib Metromini. Pada dasarnya dirinya tidak menolak kalau harus diintegrasikan dengan TransJakarta. Namun menurutnya, pengintegrasian itu jangan sampai merugikan pengusaha Metromini dan sopir. “Kami menunggu ada peremajaan. Terintegrasi memang satu-satunya solusi. Kami tidak mungkin bersaing dengan TransJakarta. Tapi pemerintah juga harus berpihak pada kami,” kata Rimhot.

Dengan segala ragam persoalan yang menghimpit moda transportasi umum ini, gagasan perombakan sistem angkutan berbasis bus mini perkotaan sudah ada, hanya perlu pelaksanaan oleh pemerintah. Metromini harus hadir dalam tata kelola jauh lebih baik dari mulai armada fisik hingga manusia-manusianya, untuk menghadapi persaingan dengan moda lain dan mengakhiri cap mereka sebagai “mesin pembunuh” di jalan raya.

Naik Angkutan Umum, Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan

Liputan6.com, Jakarta – Angkutan umum merupakan salah satu moda transportasi di Indonesia. Jenis kendaraannya yang beragam membuat sebagian orang memilih untuk menaiki transportasi alternatif ini.

Keberadaannya yang bermacam tidak serta merta diiringi dengan fasilitas baik. Terkadang  angkutan umum dicap sebagai kendaraan yang kurang nyaman dan maraknya tindak kejahatan.

Tidak sepenuhnya kendaraan umum seperti yang dibilang banyak orang, masih ada moda alternatif lain yang lebih nyaman tentunya dengan ongkos yang ramah di dompet. Pada dasarnya kejahatan terjadi karena ada kesempatan, alangkah baiknya kita harus terus berhati-hati.

Tidak perlu cemas, ini dia tips aman naik kendaraan umum dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tepat memilih angkutan umum

Sebelum naik angkutan umum pastikan naik kendaraan yang tepat. Jika menggunakan angkot, pilih yang berkaca bening sehingga keadaan di dalam angkot dapat terlihat dari luar. Perhatikan rute trayek angkutan tersebut pastikan menggunakan angkutan yang mempunyai trayek sesuai tujuan. Tepat memilih jenis angkutan umum akan membuatmu terhindar dari kejahatan. Pastikan selalu menghiraukan ajakan dari orang yang mencurigakan atau tidak dikenal.

2. Jangan tidur di angkutan umum

Lelah seringkali menjadi alasan tidur saat di dalam angkutan umum. Sebaiknya hindari untuk tidur di dalam angkutan umum. Hal ini berbahaya karena dapat memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbuat kejahatan. Tetap fokus dengan rute yang dituju dan siaga selama dalam angkutan umum.


3. Jangan menarik perhatian

Jika menggunakan transportasi umum hindari berpenampilan mencolok. Hindari memakai perhiasan yang berlebihan. Sibuk dengan gadget, sehingga menarik perhatian orang lain.

4. Waspada dengan sekitar

Harus selalu waspada, pastikan tas dan barang bawaan dalam pengawasanmu. Jika  merasa tidak nyaman atau mendapati orang yang bertingkah mencurigakan, sebaiknya hindari. Segera pindah tempat duduk atau turun dari angkutan umum tersebut. Bila perlu minta tolong orang lain jika keadaannya sudah tidak kondusif lagi.

Tentunya semua orang tidak ingin hal-hal yang buruk terjadi, tetap berhati-hati. Ingat, kejahatan tidak hanya terjadi karena adanya niat dari pelakunya tapi karena ada peluang dan kesempatan untuk melakukannya.

Kategori
Canda Jakarta Kereta Kerja Kuliah Liputan Manajemen Pribadi Transportasi Travel

Walau berdiri sebagai Roker di KRL Commuter Line tapi hati tidak akan tertambat pada transportasi lain

Walau berdiri sebagai Roker di @krlcommuterline tapi hati tidak akan tertambat pada transportasi Laen @ Commuter Line JKT – BGR

Roker? Apaan tuh? Penyanyi rock? Weitss, bukan rocker, tapi roker! Kata ini dalam kamus kayaknya juga enggak ada. Roker singkatan ”rombongan kereta”, julukan yang dipakai untuk para pengguna kereta.

Roker itu pasti enggak kena macet, enggak stres di jalan, bisa santai sambil ngobrol bareng teman seperjalanan dan dapat kenalan baru.

”Naik kereta itu yang pasti lebih efisien! Setiap saat ada, cepat pula, dan kita enggak usah ganti-ganti kendaraan sampai berkali-kali,” kata siswa SMK Negeri 32 Jakarta, Garnis.

Roker lainnya, Lisa, siswa SMK Negeri 16 Jakarta, mengatakan, harga karcisnya murah. Dengan kereta, kita bisa lebih cepat sampai tujuan.

Masih belum percaya kalau jadi roker itu lebih enak?

Commuter Line diresmikan 2 Juli 2011 oleh PT KAI. Commuter Line adalah salah satu upaya pemerintah dalam menangani masalah kemacetan di Jakarta. Pemerintah menambah 256 kereta sehingga bakal ada 386 kereta yang beroperasi pada akhir tahun 2011 ini.

Pelayanannya juga bakal ditambah! Mulai petugas keamanan sampai petugas kesehatan bagi penumpang. Di stasiun yang rawan kejahatan, ditempatkan 40 personel kepolisian, misalnya di Stasiun Manggarai. Untuk stasiun kecil, dijaga 10 petugas keamanan.

KAI Commuter menyebut ada pergeseran jam sibuk KRL pagi dan sore selama 3 bulan pertama tahun 2021. Jam sibuk itu bergeser 1 jam dari biasanya. “Pada triwulan 1 2021 ini pergerakan pengguna KRL mulai bergeser. Jika sebelumnya pergerakan pengguna pada jam terfokus di pukul 06.00-07.00 WIB pada jam sibuk pagi hari dan pukul 16.00-17.00 WIB pada jam sibuk sore hari, maka hingga Maret 2021 ini waktunya bergeser menjadi pukul 07.00-08.00 WIB di jam sibuk pagi hari dan pukul 17.00-18.00 WIB pada jam sibuk sore hari,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, kepada wartawan, Senin (5/4/2021).

Dia meminta para pengguna KRL atau kerap disebut roker (rombongan kereta) untuk menyesuaikan lagi rencana perjalanan demi menghindari jam sibuk. Hal itu, katanya, ditujukan agar para pengguna KRL tidak terjebak kepadatan di stasiun dan dalam kereta.

“Para pengguna dapat menyesuaikan dan merencanakan kembali perjalanannya agar terhindar dari kepadatan di stasiun pada jam-jam tersebut,” ucapnya.

Dia mengatakan, hingga pukul 09.00 WIB hari ini saja, terdapat 152.364 orang yang telah menggunakan jasa KRL. Jumlah ini meningkat 5% dibandingkan waktu yang sama pada Senin lalu.

“Sementara rata-rata pengguna KRL pada triwulan 1 2021 ini juga menunjukkan peningkatan setiap bulannya. Pada Januari 2021 rata-rata pengguna KRL per harinya adalah 327.379 pengguna, kemudian pada Februari tercatat 349.855 pengguna per hari, dan pada Maret mencapai 375.743 pengguna setiap harinya. Dengan demikian tercatat rata-rata pengguna KRL per hari di Bulan Maret 2021 telah meningkat 14,7% dibanding Januari 2021,” ucapnya.

Stasiun KRL Jakarta dan Sekitarnya
Anne mengatakan KRL beroperasi pukul.04.00-22.00 WIB. Dia mengimbau setiap pengguna KRL tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker selama di stasiun dan dalam kereta.

“KAI Commuter juga tetap konsisten menegakkan protokol kesehatan terutama menjaga jarak. Dengan sistem penyekatan pengguna pada jam-jam sibuk, KAI Commuter juga menambah fasilitas-fasilitas penunjang terkait penyekatan di stasiun. Seperti penambahan canopy di beberapa area stasiun untuk melindungi pengguna yang antre dari cuaca panas dan hujan,” ujarnya.

Kategori
Jakarta Kehidupan Kereta Lingkungan Manajemen Pemikiran Perjalanan Pribadi Transportasi

Pengalaman Menaiki MRT Jakarta dari Bundaran HI sampai dengan Stasiun Senayan

Menaiki MRT Jakarta dari Bundaran HI sampai dengan stasiun Senayan yang terletak di depan ratu plaza seolah kita berada di kota metropolitan Luar Negeri. Rute pendek ini ditempuh kurang dari 10 menit saat itu dengan penumpang pada jam 16:00 di setiap gerbong kurang dari 25 orang.

MRT Jakarta, singkatan dari Moda Raya Terpadu Jakarta (bahasa Inggris: Jakarta Mass Rapid Transit), adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik di Jakarta. Proses pembangunan telah dimulai pada tanggal 10 Oktober 2014 dan diresmikan pada 24 Maret 2019.

Layanan MRT ini diberi nama “Ratangga”. Kata ratangga merupakan kata bahasa Jawa Kuno yang berarti “kendaraan beroda” atau “kereta”. Operator layanan ini, PT MRT Jakarta, merupakan badan usaha milik daerah yang modalnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Langkah-langkah Menggunakan MRT Jakarta

  1. Penumpang masuk ke stasiun MRT Jakarta.
  2. Penumpang dapat membeli Single Trip Ticket (STT) maupun Multi Trip Ticket (MTT) melalui loket atau Ticket Vending Machine (TVM).
  3. Setelah memiliki tiket MRT Jakarta, penumpang cukup menempelkan tiket (tap in) di gerbang penumpang.
  4. Penumpang antri di belakang garis aman dan di dalam garis antrian.
  5. Dahulukan penumpang turun sebelum masuk ke dalam kereta.
  6. Setelah tiba di stasiun tujuan, tempelkan kembali tiket anda (tap out) di gerbang penumpang.
  7. Penumpang MRT Jakarta diminta untuk selalu mematuhi petunjuk dan arahan petugas

Kategori
Government Ilmiah Jakarta Kehidupan Kerja Liputan Manajemen Mobil Motor Perjalanan Transportasi Travel

Kemacetan di Jakarta bagian dari kehidupan sehari-hari

Kemacetan di Jakarta memang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Di underpass Mampang Prapatan misalnya, bus Transjakarta pun harus bergulat selama 1 jam untuk keluar dari kemacetan yang terjadi.

Kemacetan merupakan salah satu masalah di Jakarta yang belum kunjung teratasi. Setiap hari jalan-jalan utama di Jakarta hampir-hampir tidak pernah terbebas dari kemacetan. Jalan di Jakarta adalah milik publik sehingga siapa saja bisa memakainya. Banyaknya pengguna jalan di Jakarta inilah yang membuat kemacetan tak terhindarkan.

The Tragedy of The Commons

Kemacetan merupakan salah satu fenomena yang oleh ahli ekologi Garrett Hardin sebagai the tragedy of the commons. Fenomena ini terjadi ketika setiap orang punya kepentingan (self-interest) untuk memaksimalkan keuntungan terhadap sumber daya yang dimiliki bersama (the commons). Dalam hal ini, ada pertentangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum sehingga sumber daya yang ada menjadi tereksploitasi (Vugt, 2009a). Tiap orang berusaha memenuhi kepentingannya dalam suatu masyarakat yang percaya terhadap adanya kebebasan atas sumber daya milik bersama itu. Adanya pandangan bahwa setiap orang bebas untuk memiliki sumber daya bersama inilah yang menyebabkan kehancuran bagi banyak orang (Hardin, 1968). Akhirnya, sumber daya milik bersama ini bukan menjadi sumber kemakmuran bersama, tapi justru menjadi tragedi.

Kebebasan Menggunakan Jalan Raya

Jalan raya di Jakarta adalah milik bersama. Siapa saja bisa menggunakan jalan-jalan tersebut. Sementara, setiap orang punya self-interest untuk mendapat keuntungan dalam menggunakan jalan raya. Setiap orang ingin melewati jalan raya tertentu yang menurutnya merupakan rute jalan yang paling dekat agar segera sampai tujuan (tempat kerja, pusat perbelanjaan, dan sebagainya). Rute paling dekat menguntungkan secara ekonomis: hemat bahan bakar dan hemat waktu. Bagi orang yang berkecukupan dan tidak tahan dengan terik Jakarta, mereka bisa menggunakan mobil pribadi untuk melewati rute tersebut.

Bagi banyak orang, cara berpikir demikian terlihat rasional belaka. Mungkin semula belum ada kemacetan yang berarti. Namun, pada level tertentu, jalan-jalan yang dianggap sebagai rute terdekat itu ternyata digunakan oleh banyak orang. Kemacetan pun tak terhindarkan. Akhirnya, orang yang semula ingin melewati jalan tersebut agar bisa berada dalam kendaraan sesingkat mungkin, akhirnya menghabiskan banyak waktu di dalam kendaraan karena menghadapi kemacetan. Kebebasan menggunakan jalan raya justru berakibat pada penderitaan pengguna jalan itu sendiri.

Penyebab kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalan perlu untuk diketahui dan dipahami. Kemacetan sendiri merupakan keadaan tersendatnya hingga berhentinya arus lalu lintas. Umumnya, kondisi ini diakibatkan oleh menumpuknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas yang sudah tersedia di jalan.

Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar yang ada di Indonesia, apa lagi jika kota tersebut tak memiliki transportasi publik atau umum serta sistem lalu lintas yang memadai. Bukan hanya itu, kemacetan terjadi juga dapat disebabkan oleh jumlah masyarakat atau penduduk dalam suatu yang begitu padat, misalnya seperti Ibu Kota Jakarta.

Biasanya kemacetan terjadi di daerah-daerah yang dekat dari fasilitas umum seperti sekolah, pasar, terminal bus, stasiun kereta api, persimpangan kereta api hingga lampu merah (traffic lights). Terjadinya bencana seperti banjir, kecelakaan, kebakaran atau yang lainnya juga dapat menjadi salah satu masalah terjadinya kemacetan di sekitar area yang terdampak

Kategori
Bandung Business Corporate Innovation Jakarta Manajemen Proyek Transportasi Travel

Manajemen Transportasi: Merasakan hal yang berbeda saat menaiki rangkaian kereta api KA Argo Parahyangan.

Saya sering bolak balik sebagai Penumpang kereta api jurusan Stasiun Kereta Api Gambir – Stasiun Bandung serta merasakan hal yang berbeda saat menaiki rangkaian kereta api KA Argo Parahyangan.

Gerbong kereta yang saya naiki hari ini berbeda. Menaiki gerbong baru K3 2017 Ekonomi Premium yang dibuat PT Industri Kereta Api (Persero ) – Madiun / PT INKA.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat jumlah armada kereta. Hal ini dilakukan untuk melayani para penumpang kereta api yang jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat.
Oleh karena itu, KAI telah memesan 6 rangkaian kereta seri terbaru dengan rincian 66 gerbong kereta K3 2017 Ekonomi Premium ke PT Industri Kereta Api (Persero) yang berbasis di Madiun, Jawa Timur.

Rinciannya, masing-masing rangkaian kereta terdiri dari 8 gerbong K3 2017 Ekonomi Premium, 2 Gerbong K3 2017 AC Diffabel dan 1 Gerbong MP3 atau gerbong kereta makan dan ada pembangkit tenaga listriknya.

Kontrak pengadaan 66 gerbong kereta senilai Rp 309 miliar.

“Kontraknya untuk 6 train set dengan jumlah 66 car (gerbong). Hari ini baru dilakukan inspeksi KA Lebaran oleh Kemenhub dan PT KAI,” ungkap Senior Manager Secretary, Public Relation dan CSR PT INKA, Cholik Mochamad Zam-Zam