Kategori
Bandung Business Innovation Kuliah Lagu Lecture Manajemen Pendidikan Puisi Telematika Widyatama Wirausaha

Hubungan “Gangnam Style”, Lagu “Kebangsaan” Kuliah Kewirausahaan dan Sarbanes-Oxley

Tanggal 21 Desember 2012 adalah hari terakhir saya menyampaikan Kuliah Kewirausahaan di Akuntansi Widyatama semester ini. Kuliah diakhiri dengan kegiatan yang memberi “ingatan mengesankan” bagi mahasiswa dan presentasi tugas kelompok penjualan kewirausahaan. Maksudnya adalah mereka mengalami dan mengkhidmati “Individual/Personal Learning”, “Team/Group Learning” dan “Organizational/Class Learning”. Foto-Fotonya bisa dilihat di Facebook………
“Gangnam Style” Penutup Kuliah Kewirausahaan

Untuk S-1 Kelas H, selain presentasi tugas kelompok penjualan kewirausahaan, saya meminta juga mereka (bersama saya) menutup kuliah dengan “Gangnam Style” di “Main Hall” Universitas Widyatama. Tadinya mereka enggan melakukannya, maklum rasa malu menghinggapi mereka, yang sebetulnya saya juga sama mengalaminya 🙂 Namun akhirnya, setelah latihan 2 X 60 menit jadilah kami ber-“Gangnam Style” dengan gaya “Cikutra 204A”, termasuk dosennya yang bergaya Parto menari di acara “Opera Van Java” 😀
Setelah acara “memalukan diri sendiri” ini selesai, banyak pendapat mahasiswa yang saya dengar, namun pada umumnya mereka “Exciting” dan “Having Fun”. Baru pertama kalinya kuliah ditutup dengan kegiatann seperti ini yang tidak akan mereka lupakan seumur hidupnya…..Beriikut pendapat mereka yang saya kutip dari Twitter sbb:

Via : Gangnam Style Kuliah Kewirausahan Kelas-H Akuntansi  

Belajar hari ini bersama kelas H memang beda dan paling asyik, terimakasih pak  pembelajarannya 🙂

This morning was embarrassing, but it’s memorable and unforgettable. Thanks to Mr  and my friends. WE DID GANGNAM STYLE!!  =D

Entrepreneurship is fun   Thanks to Mr  and my friends. WE DID GANGNAM STYLE!!

 

 

Lagu “Kebangsaan’ Kewirausahaan Universitas Widyatama


Kuliah Penutup dilanjutkan untuk kelas-G berencana untuk menyanyikan Lagu “Kebangsaan’ Kewirausahaan Universitas Widyatama. Lagu yang diciptakan dan diaransemen Abdul Aziz (0111U063) mahasiswa Akuntansi Widyatama hanya perlu waktu 60 menit untuk dapat dinyanyikan bersama mahasiswa lain. Kemudian tepat jam 11.00 kami nyanyikan di “Main Hall” Universitas Widyatama tanpa memperdulikan “rasa malu yang membara”. Bahkan ada beberapa mahasiswi yang tertunduk karena menahan malu karena menyanyikan lagu  “kontemporer” itu.
Berikut adalah lirik yang saya rencanakan sebagai Lagu “Kebangsaan’ Kewirausahaan Universitas Widyatama pada setiap Kuliah Kewirausahaan yang saya ampu:
Tumbuhkan Gelora Muda Usaha 
Tunjukkan Innovasimu
Dengan Kreativitasmu
Namun Kadang Ada Resiko
Tapi Ini Bakat Kubutuh
Berikut adalah komentar mereka di Twitter 🙂

RT : Via : “Tumbuhkan Gelora Muda Usaha” Lagu “Kebangsaan” Kuliah Kewirausahan Kelas-G … 

Via : Gangnam Style Kuliah Kewirausahan Kelas-H Akuntansi  

Bakat kubutuh pak :DRT : Tumbuhkan Gelora Muda Usaha” Lagu “Kebangsaan” Kuliah Kewirausahan Kelas-G Akuntansi

Kuliah Umum Sarbanne-Oxley
Hari itu ditutup dengan Kuliah Umum Sarbanne-Oxley untuk mahasiswa Teknik Informatika Universitas Widyatama. Seperti diketahui, Sarbanes-Oxley atau kadang disingkat SOx atau Sarbox adalah hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada 30 Juli 2002 sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansi perusahaan besar yang termasuk di antaranya melibatkan Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems dan WorldCom. 
Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional. Akta yang diberi nama berdasarkan dua sponsornya, Senator Paul Sarbanes (D-MD) and Representatif Michael G. Oxley (R-OH), ini disetujui oleh Dewan dengan suara 423-3 dan oleh Senat dengan suara 99-0 serta disahkan menjadi hukum oleh Presiden George W. Bush.
Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua dewan dan manajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik walaupun tidak berlaku bagi perusahaan tertutup. Akta ini terdiri dari 11 judul atau bagian yang menetapkan hal-hal mulai dari tanggung jawab tambahan Dewan Perusahaan hingga hukuman pidana. Sarbox juga menuntut Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan aturan persyaratan baru untuk menaati hukum ini.
Kategori
Anak Kebijakan Keluarga Kuliah Lecture Lingkungan Manajemen Pemikiran Pendidikan Pribadi Telematika Widyatama

I Love Monday: Antara Rapat Manajemen, Rekrutmen, Kuliah Cisco Security, Buka Bersama Dengan Riris dan Anak Tetangga Korban Tabrak Lari

 

Hari ini diisi dengan berbagai kegiatan yang lengkap dan berwarna. Mulai yang menggembirakan sampai yang menyedihkan terjadi silih berganti sbb:

 

Rapat Manajemen dan Rekrutmen

 

Rapat di Comlabs-ITB kali ini membicarakan beberapa topik penting diantaranya:

 

  1. Help Desk
  2. Sarpras/Duktek 
  3. Campus Center
  4. Jatinangor
  5. Kekurangan Ruangan
  6. SDM
 
Rapat berlangsung dari Jam 09.00-11.00 dan menghasilkan beberapa keputusan penting.  Diharapkan keputusan ini kan meberikan arah dan gerakan (Direction and Movement) yang menjaga keberlangsungan institusi ke depan.
 
Setelah rapat dilakukan diskusi dengan staf baru yang mengisi posisi Front Office. Banyak harapan digantungkan padanya karena dia punya latar belakang cukup mumpuni dengan penguasaan Bahasa Inggris yang cukup. Pastinya kami tekankan padanya bahwa institusi menekankan pada kinerja yang berkorelasi langsung dengan benefit dan profit yang akan dia terima
 
Kuliah Cisco Security Applied Networking-3
 
Tanpa makan siang dulu (karena shaum), saya langsung meluncur ke Laboratorium Networking Teknik Informatika Universitas Widyatama. Setelah sholat dhuhur, saya buka kuliah Applied Networking-3 dengan tugas kelompok agar mahasiswa membuat proposal Program Kreatifitas Mahasiswa DIKTI 2013. Menurut pengalaman sebelumnya, mahasiswa akan terpacu untuk membuat tugas karena tertarik dengan “exposure” keberhasilan teman-temannya di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional  (PIMNAS).
 
Kuliah dilanjutkan oleh Dosen Tamu Kang Akhmad Muhammad dengan teori dan praktek “Cisco Security” terutama topik “Access List”. Berikut adalah ulasannya:
 
Access List (ACL) digunakan untuk : 
  1. Mengontrol jalannya trafik data dalam network 
  2. Mem-filter paket-paket yang melewati router 
ACL adalah : 
  1. Sekumpulan list-list yang berisi kondisi-kondisi untuk diterapkan pada trafik yang  melewati interface router. 
  2. List ini menginstruksikan router paket mana saja yang akan di accept atau deny.
  3. Accept atau deny dapat berdasarkan kondisi-kondisi tertentu, contoh: 
    • Address source dan atau destination 
    • Protokol yang digunakan 
    • Nomor port yang di akses  

Beberapa alasan menggunakan ACL : 

  1. Membatasi trafik  tertentu sehingga meningkatkan performa network 
  2. Menyediakan kontrol trafik 
  3. Menentukan tipe trafik yang boleh lewat dan yang di blok pada interface router
  4. Contoh: mengijinkan trafik e-mail dan mem-blok trafik telnet 
  5. Tanpa ACL, semua paket bisa melewati router bebas hambatan. 
 
Terima kasih pada Kang Akhmad Muhammad yang telah memberikan  sebagian ilmunya pada kami……..
 
Buka Bersama Dengan Riris
 
Kegiatan dilanjutkan dengan menjemput Riris di SBM-ITB. Kemudian kami menuju Riau Junction karena Riris suka dengan makana Jepang. Ia berencana meramu beberapa resep masakan Jepang yang mungkin terinspirasi oleh kepopuleran acara Master Chef 🙂
 
Setelah berbelanja, kami lanjutkan dengan buka bersama di Restoran Jepang Sushi Tora di Supermarket Yogya Riau Junction. Makanannya enak walau harganya premium dan cukup tinggi dibanding Kedai “Bar Time and Sushi” depan DPRD Jabar Jl.Diponegoro Bandung. Tidak lupa kami juga bawa untuk Firman walaupun bukan berisi ikan karena dia masih alergi.
 
Anak Tetangga Korban Tabrak Lari
 
Pulang ke rumah, kami mendapat berita bahwa ada Anak Tetangga yang menjadi Korban Tabrak Lari. Anak itu ditabrak pengendara motor di Jalan Supratman dekat rumah kami. Penabraknya tanpa perduli (baca: pengecut) melarikan diri dan tidak memikirkan bilamana anak itu adiknya atau keluarganya sendiri.
 
Seperti yang saya kemukakan beberapa waktu yang lalu bahwa “Mengemudi Adalah Bukan Pekerjaan Sampingan“. Serius….., kalaupun kita minimal bisa mengemudikan sepeda motor, seringkali kita merasa itu adalah sesuatu yang “given” dan punya anggapan serba gampang dan nggak ada aturan yang pasti.
 
Tahukah anda, cara mengemudi motor yg baik dan benar salah satunya adalah : Kedua tangan jangan lurus 180 derajat kedepan,tapi harus ada sedikit sudut pada siku tangan?
 
Tahukah anda, bahwa Mengemudikan Kendaraan Itu Bukan Pekerjaan Sampingan (kerennya: Driving Is Not A Part-Time Job) serta memerlukan konsentrasi penuh? 

Ehm…kelihatannya sepele ya..tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Coba lihat dan teliti film Amerika yang memperlihatkan seseorang harus ujian mengemudi berkali-kali agar lulus mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) seperti di film “Speed-2″ dengan Sandra Bullock sebagai pemeran utamanya. Tilik juga Nelson Piquet, ex-pembalap F-1 yg terkenal dari Brazil, yang harus belajar mengemudi lagi karena sering melanggar lalu lintas.

Kelihatannya masih banyak pengemudi di Indonesia harus ujian SIM ulang agar mereka tidak menganggap kendaraannya dan mengemudi di jalanan adalah “Ekpresi Kebrutalan” dirinya 😦

 http://www.youtube.com/watch?v=fPdgLWHC3xg

Kategori
Business Kerja Kuliah Leadership Lecture Manajemen Pemikiran Pendidikan Widyatama Wirausaha

Kuliah Kewirausahaan: Antara Sarapan Bubur Pardoel dan Orientasi Pada Tindakan Wirausaha

Hari ini sesuai janji pada Mahasiswa, saya mulai kuliah dengan sarapan bubur. Sangat menarik, ketika para mahasiswa seperti “antri sembako” saat mengambil bubur yang disediakan. Banyak dari mereka meminta tmbah karena buburnya memang enak dan “Maknyos”. Sungguh kuliah yang tidak terlupakan olseh dosen mahasiswa Kewirausahaan Prodi Akun6tasi Universitas Widyatama.

Bubur disajikan oleh Tendy Septiadi (0112A008) lengkap dengan kompor gasnya agar tersaji dengan hanta. Sebetulnya, awalnya ia tidak tertarik di bidang ini, namun karena ada satu bakat yang terpendam dalam dirinya yaitu “Bakat Ku Butuh” maka jadilah dia wirausahawan.

Tendy adalah pemilik “Bubur Ayam Pardoel”,  beralamatkan di jl.Pasir Luyu Barat no 34 yang saat ini sudah dijadikan menu pilihan sarapan pagi, bagi warga Pasir Luyu Barat khususnya, dan warga lainnya yang mau berangkat ataupun pulang kerja, karena saat ini Bubur Ayam Pardoel sudah mulai buka dari pagi pukul 06.00- 10.00 Pagi dan sorenya buka pukul 16.00- 22.00 wib

Singkat kata Tendy sudah jadi “Pengusaha Bubur” yang sukses dan baru saja merenovasi tempat usahanya dengan modal sendiri. Saat ini dia bisa berdikari dan menghidupi dirinya dan bebera pegawai yang tidak mampu di tempat usahanya. Bahkan dia mampu menyekolahkan kembali anak buahnya yang putus sekolah sehingga bolehlah dia dipanggil sebagai “Social Entrepreneur”.

Setelah itu dsampaikan kuliah KEWIRAUSAHAAN Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan sbb:

Tujuan Pengajaran 

  1. Mempelajari salah satu karakter yang perlu dikembangkan sebagai calon wirausahawan yaitu senantiasa berorientasi pada tindakan
  2. Memahami tindakan dan sikap yang perlu dimiliki untuk dapat menjadi pribadi yang  berorientasi pada tindakan

Ciri-ciri Pengusaha ==> Mampu Mengambil keputusan dan Bertindak Cepat

Orientasi PDCA (Plan, Do, Check and Action) => Menghindari:

  • NATO (No Action Talk Only) => hasil : gosip, konflik
  • NADO (No Action Dream Only) => hasil : visi, karya seni
  • NACO (No Action Concept Only) => hasil : teori, falsafah

 8th Habits of Highly Effective People (Stephen Covey):

  1. Proaktif
  2. Bermula dari Ujung Pemikiran (Begin with the end of mind)
  3. Dahulukan Hal yang Utama
  4. Berfikir Menang – Menang  (win – win )
  5. Memahami Untuk Dipahami
  6. Sinergi
  7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan
  8. Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain Menemukannya

 

Kategori
Kebijakan Kuliah Lecture Pahlawan Pendidikan Pribadi Tokoh

@KokiPembelajaran Sabtu Berwarna: Kuliah Pengganti Applied Networking-3 dan Meninggalnya @PengajarMuda @HendraAripin

Kuliah Pengganti Applied Networking-3
 
Kemarin saya memberikan kuliah Kuliah Pengganti Applied Networking-3 karena  jadwal semestinya pada hari Senin saya harus ke luar Jawa. Sama seperti hari sebelumnya, masih dalam keadaan serak namun memaksakan diri karena merasa punya hutang pada mahasiswa.
 
Kuliah harus dimulai dengan acara mencari kunci Ruangan Laboratorium Networking (B410) karena para “pemangku kepentingan kunci” masih terlelap tidur. Akhirnya kuliah bisa dimulai dengan teori terlebih dahulu sbb: 
 
Router mempunyai fungsi untuk menghubungkan 2 atau lebih network yang berbeda.  Router mempunyai routing table yang digunakan sebagai dasar dalam pencarian jalur menuju network yang dituju oleh paket. Bila terdapat lebih  dari sisa jalur menuju network tujuan, maka router akan mencari jalur yang terbaik menurut aturan ” best path ” yang dimilikinya, jalur-jalur tersebut dinilai sama baik, maka bukan tidak mungkin router  akan melakukan ” load balancing ” yaitu menggunakan semua jalur2 tersebut. Isi dari routing table bisa didapat melalui berbagai cara: 
  1. Ketika sebuah interface di router akan diberikan IP dari sebuah network , dan statik layer 1 sudah “up” dan layer 2 juga sudah “up”, maka otomatis network dari IP yang di- assign ke interface tersebut akan di- input ke dalam  routing table . 
  2. Static route, ini adalah jenis route yang diinput secara manual ke dalam routing  table. Route jenis ini hanya cocok digunakan bila skala network tidak terlalu besar atau ketika diperlukan route khusus ke sebuah network, karena sering bertambahnya jumlah segment/network , maka jumlah statik route dan juga  “gateway” tempat paket dikeluarkan akan meningkat. 
  3. Dynamic route , route jenis ini akan di-input ke dalam routing table dan bantuan  dari routing protocol . Jenis route ini akan cukup dideklarasikan saja (menggunakan comment “network”), lalu routing protocol pada router akan meng- input ke dalam routing table dan mencarikan “gateway” atau jalur keluar bagi paketberdasarkan algoritma yang dijalankan. 
  4. Default route ini adalah route yang akan  digunakan ketika router tidak dapat menemukan jalur lain menuju network tujuan yang lebihspesifik, default route sebenarn ya adalah static route dengan format 0.0.0.0/0.

Kuliah dilanjutkan dengan Praktek pada Perangkat Cisco yang ada di Ruangan Laboratorium Networking (B410) dengan  konfigurasi sbb:

Meninggalnya @PengajarMuda @HendraAripin

Pada hari yang sama kami mendapat berita duka Telah berpulang ke hadapan-Nya Hendra Aripin (1986-2012), alumni Pengajar Muda Kabupaten Halmahera Selatan, tahun 2010-2011,  di Kuching, Malaysia. Beberapa bulan terakhir, Hendra menjalani pengobatan intensif di sana. 

Hendra, atau lebih akrab disapa dengan nama Aheng, lulus sebagai Sarjana Teknik dari jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung tahun 2009. Hendra aktif di Himpunan Mahasiswa Sipil ITB dan Komunitas Sahabat Kota di Bandung. Menjadi sukarelawan Komunitas Sahabat Kota untuk Program Edukasi Kreatif April 2010 merupakan pengalaman yang paling penting menurutnya. Sebab mengenalkannya kepada dunia pendidikan anak-anak sekolah dasar, lewat cara pendidikan yang sama sekali berbeda dengan pendidikan formal. Mengajar lewat bermain, mengenalkan pengetahuan umum dengan cara yang menyenangkan dan mudah diserap anak-anak SD.

“Nothing permanent in this wicked world, not even our troubles,” demikian nasihat bijak Hendra yang masih terngiang walau dia sudah mendiang.

Pantas jika Keluarga Besar Indonesia Mengajar mengungkapkan rasa duka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Hendra. Semoga amal perbuatan Hendra diterima dalam kondisi terbaik di hadapan Sang Pemilik Hidup dan dia diampuni segala kesalahannya.

Terima kasih semua sumbangsihmu….Kami dari Komunitas Pojok Pendidikan terinspirasi perjalanan hidupmu seperti yang kau katakan: “Terkadang keberadaan momen yang berharga untuk kita muncul karena sebuah peristiwa di mana kita tidak terlibat di dalamnya.”

 

Kategori
Business Kerja Kuliah Lecture Manajemen Pemikiran Pendidikan Proyek Tokoh Widyatama Wirausaha

@DosenInspiratif Kebahagiaan Seorang Pendidik Kewirausahaan Dalam Kondisi Suara Masih Serak (Nyaris Hilang)

Jum’at kemarin adalah hari yang melelahkan dan menggembirakan. Betapa capainya melakukan tugas ke Sumbawa,  baru sampai Jum’at dini hari, paginya jam 07.00 langsung meluncur ke Universitas Widyatama untuk memberikan Kuliah Kewirausahaan Prodi Akuntasi sampai jam 16:00…..

Kuliah sepanjang hari harus diiringi dengan Kondisi Suara Masih Serak (Nyaris Hilang). Mungkin kecapaian karena perjalanan jauh dan kerja yang padat di minggu ini. Namun, hal itu terbayar dengan Kebahagiaan Seorang Pendidik Kewirausahaan melihat hasil pikiran dan karya mahasiswa yang hadir saat itu.

Pada kuliah kemarin saya sengaja minta mereka mebacakan karangan atau impian mereka tentang “Bila Aku Menjadi Wirausaha”. Sengaja judulnya memodifikasi salah satu acara di TV agar mahasiswa lebih meras gaul dan tidak terbebani tugas ini.

Salah satunya adalah presentasi Tendy Septiadi (0112A008) yang awalnya tidak tertarik di bidang ini. Namun karena ada satu bakat yang terpendam dalam dirinya yaitu “Bakat Ku Butuh” maka jadilah dia wirausahawan. Menurut dia banyak tantangan dari orang terdekat terutama orang tua sampai mereka berkata: “Kalau kamu bisnis, berarti kamu udah ga nganggap kita mampu buat ngebiayain”. Ada juga tantangan dari ex-calon “belahan jiwa” yang merasa tidak cocok kalau “si dia” adalah “Tukang Bubur”………

Tendy adalah pemilik “Bubur Ayam Pardoel”,  beralamatkan di jl.Pasir Luyu Barat no 34 yang saat ini sudah dijadikan menu pilihan sarapan pagi, bagi warga Pasir Luyu Barat khususnya, dan warga lainnya yang mau berangkat ataupun pulang kerja, karena saat ini Bubur Ayam Pardoel sudah mulai buka dari pagi pukul 06.00- 10.00 Pagi dan sorenya buka pukul 16.00- 22.00 wib

Singkat kata Tendy sudah jadi “Pengusaha Bubur” yang sukses dan baru saja merenovasi tempat usahanya dengan modal sendiri. Saat ini dia bisa berdikari dan menghidupi dirinya dan bebera pegawai yang tidak mampu di tempat usahanya. Bahkan dia mampu menyekolahkan kembali anak buahnya yang putus sekolah sehingga bolehlah dia dipanggil sebagai “Social Entrepreneur”.

Satu lagi adalah Rhesy Rangga P (0111u283) dengan kutipan sebagai berikut:

Seandainya aku jadi seorang pengusaha yang menjadi owner tersebut aku memilih membuka Restoran/Rumah Makan,kenapa aku memilih untuk membuka rumah makan?karena semahal-mahalnya apapun makanan itu jika memang menarik dan sangat disenangi oleh konsumen pasti akan laku ,lagi pula makan adalah salah satu kebutuhan pokok setiap orang.

Saya juga barusan soft opening rumah makan yang bernamakan Jogja Steak,disini saya menawarkan lebih berbeda dari steak-steak yang lain yang membuat saya yakin bias menarik konsumen lebih banyak.keunggulan Jogja Steak adalah disitu ada menu yang tidak dimiliki oleh steak yang lain,biasanya steak cumin ada daging sapi,ayam,dll.Tetapi di Jogja Steak memiliki steak yang unik seperti Steak Tempe ,Steak Tahu dan masih banyak yang bias membuat konsumen dengan steak steak yang berbeda dan harga relative terjangkau.

Di Jogja Steak saya tidak hanya menawarkan orang untuk makan ,kenyang dan pulang.disini saya membuat konsep lebih alamiah ya itu menggunakan suasana lebih seperti beradat contoh : menggunakan kursi kayu yang unik,menggunakan konsep bangunan joglo,ada yang bias makan di lesehan di taman (bukan di pinggir jalan) menggunakan music dan suasana lebih membuat mereka menikmati rasa dan kenyamanan di tempat makan itu,disitu saya tidak memasang hotspot.kenapa saya tidak memasang hotspot karena ada beberapa alas an yang saya miliki yaitu : jika kita memakai hotspot banyak orang yang makan/minum standar tetapi mereka nongkrongnya lebih dari 2 jam hanya buat bermain internet,banyak juga mahasiswa yang meramaikan tetapi tidak makan atau hanya minum dan menggunakan hotspot.

Setelah tanpa hotspot saya amati tetap banyak orang yang datang ke Jogja Steak karena memang mereka berniat untuk makan dan menikmati music dan suasana secara tidak langsung saya mengambil kesimpulan kalau tanpa ada hotspot pun berarti kita bias membuat konsumen ramai dengan cara kita menjual suasana yang alami dan nyaman buat mereka.

Ada beberapa hal yang membuat saya memilih jadi wirausaha & restoran Steak :

  1. Karena Papa saya memiliki banyak teman yang hampir semuanya adalah pengusaha seperti Bakpia 25,Waroeng  Steak,Batik Jogja,dll
  2. Saya memang bercita-cita kalau penghasilan saya yang mengatur adalah diri saya sendiri.
  3. Steak adalah makanan yang biasa dipandang buat orang menengah keatas tetapi sebenarnya steak yang ada di Jogja Steak ini dimulai dari harga 9 ribu – 18 ribu rupiah karena kita ada menu steak yang ekonomis sehingga bisa semua konsumen bisa menikmatinya
  4. Kita tidak hanya menjual Makan / Minum yang terpenting kita menjual suasana yang bisa membuat mereka terpuaskan saat menikmati makanannya
  5. Dan yang paling penting yaitu Papa saya memiliki salah satu orang kepercayaan yaitu manajer dari rumah makan terkenal yang sangat terkenal tetapi saya tidak bisa menyebutkannya

Di atas saya menyinggung manajer yang sangat professional yang membantu saya,jadi gini cerita yang sebenernya Manajer itu memiliki skill yang bagus yang mengatur café yang tidak bisa saya sebut kita samarkan menjadi café M,jadi dia anajer café M se Indonesia,sedangkan café M itu hamper memiliki ratusan cabang di Indonesia,tetapi dia keluar karena ada masalah dengan pemiliknya.lalu dia membuat Café sendiri yang sekarang per hari bisa ber omset 3-5jt dan saya membuat kerjasama dengan Manajer itu,semua pegawai saya dia yang mencarikan karena banyak juga pegawai dia yang keluar dari café M secara tidak langsung berarti pegawai sudah berpengalaman kan? Dan kita membuat kesepakatan bahwa dia menjadi Manajer Jogja Steak dengan kesepakatan dia 20% dan saya sebagai pemilik 70% dari omset bulanan,tetapi 20% itu tidak hanya buat manajer 10% nya lagi buat bonus pegawai diluar gaji utama pegawai sehingga pegawai semangat dan melakukan yang terbaik untuk memuaskan konsumen yang ada

Sekarang Jogja Steak baru berjalan 2 minggu dengan omset per hari 1 juta – 1,5 juta perhari jam kerja mulai jam 14.00 – 23.00 kita lebih ramai di jam malam karena suasana malam lebih banyak digemeri dari pada siang hari,dan Insyaallah malem minggu ini kita akan melakukan Grand Opening dengan promosi secara sederhana ke tempat tempat yang bisa menarik konsumen dengan baik.

Itu salah satu usaha yang saya terapkan untuk saat ini,saya terobsesi oleh sahabat sahabat dari Papa saya.dan saya pernah ingat dari salah satu sahabat papa saya yang memiliki tempat makan di jogja yang bernama Ayam Goreng Mbok Berek dia berkata “Pengusaha jangan hanya memikirkan penghasilan tetapi harus memikirkan kebahagiaan karyawan yang bekerja,karena penghasilan yang kita peroleh proses dari karyawan yang dapat memuaskan pelayanan kepada pelanggan “jadi setiap 1 bulan sekali kita pasti melakukan jalan / ada bonus tambahan atau apapun itu yang bisa membuat karyawan menjadi nyawan bekerja untuk  kita.

 

Kategori
Business Canda Kuliah Lagu Lecture Manajemen Pemikiran Pendidikan Tokoh Widyatama Wirausaha

#KewirausahaanPembebas: Berpikir Perubahan, Resiko Karet Pengikat Rambut Dan Kolaborasi Gun N’ Roses Dengan Oma Irama

Kemarin saya memberikan kuliah Kewirausahaan dengan Topik “Berpikir Perubahan”. Berikut “alur ceritanya”:

Peran Kewirausahaan
 
Kewirausahaan (entrepreneurship) berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi bangsa. Singapura misalnya, menjadi negara yang maju karena prinsip2 entrepreneurship. Hasilnya adalah perusahaan IT kelas dunia yang awalnya dirintis oleh wirausahawan muda. Hal yang sama dilakukan negara-negara Amerika Serikat, Taiwan, Korea yang peka terhadap pembentukan entrepreneurs. (Gatot Johanes Silalahi, MSc; Sinar Harapan, 2005)
 
Menurut definisi, wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa melalui transformasi, kreatifitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga produk atau jasa tersebut lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pengguna produk dan jasa (Prof. Raymond Kao, Nanyang Business School, Singapore 2005). Hitt,Ireland&Hoskisson (2010) mengatakan bahwa Kewirausahaan Strategis (Strategic Entrepreneurship) yang biasanya  dilakukan oleh perserorangan dan badan usaha adalah :
  1. Mengambil langkah-langkah kewirausahaan dengan perspektif strategis.
  2. Berperilaku menggiatkan pencarian kesempatan usaha dan keunggulan kompetitif.
  3. Merencanakan dan mengimplementasikan strategi kewirausahaan untuk menciptakan keuntungan. 
Usaha-usaha Kewirausahaan Strategis (Hitt,Ireland&Hoskisson: 2010) diatas harus didasari, didorong dan mempunyai tujuan pada beberapa faktor seperti yang digambarkan dalam gambar di bawah yaitu:
  1. Cara berfikir kewirausahaan dari pendiri (founding father) organisasi atau badan usaha.
  2. Mempunyai  kelompok kerja untuk mengembangkan produk atau pelayanan.
  3. Memfasilitasi inovasi dan integrasinya dengan menyebarkan nilai luhur dan kepemimpinan kewirausahaan.
  4. Menciptakan nilai tambah melalui inovasi yang dilakukan.
 

 
Berpikir Perubahan
 
Perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan adalah sebuah esensi dari adanya sebuah kemajuan. Menjadi maju dapat berarti bahwa kita harus berpindah posisi menjadi semakin ke depan dari posisi kita semua. Perubahan harus dikelola dengan baik dalam sebuah Manajemen Perubahan (Change Management) dan Industri Harapan (Manufacturing Hope). Harmoni hidup seringkali menjadi sebuah jebakan bagi kita untuk malas dalam mempertahankan dinamika perubahan.
 
Sebelum perubahan menyentuh cara berpikir, maka manusia itu belum berubah. Maka dari itu,  jika kita ingin berubah, maka kita harus mengubah cara berpikir kita. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah berubah dari seorang karyawan menjadi seorang wirausaha untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan cerah.
Kita memiliki kekuatan otak yang belum terungkap untuk memaksimumkan kekuatan berpikir dalam usaha mengubah kehidupan Kita di masa depan, maka renungkanlah sejumlah pertanyaan di bawah ini untuk menggali pikiran Kita, apakah Kita termasuk memilki keinginan untuk menjadi seorang entrepreneur. Berikut adalah pertanyaan tersebut.
  • Apakah dalam pikiran Kita telah memiliki kepuasan dari apa yang Kita lakukan dalam pekerjaan saat ini?
  • Apakah Kita dalam melaksanakan pekerjaan saat ini mendapatkan kesulitan bila melebihi kekuasaan dan wewenang yang Kita miliki?
  • Apakah Kita merasakan dalam pikiran untuk merubah apa yang dikerjakan menjadi lebih sempurna sebagai keinginan yang lebih besar dari pada mempertahankan tugas apa adanya saat ini?
  • Apakah Kita memiliki kemampuan berpikir untuk menimbulkan ide baru setiap saat Kita melangkah dalam hidup ini?
  • Apakah Kita memiliki kemampuan untuk merumuskan kedalam perencanaan dan aplikasi dari ide baru Kita?
  • Apakah Kita dapat meredam dan merahasiakan ide Kita dari orang lain, sebelum Kita siap melaksanakannya?
  • Apakah Kita memiliki jaringan atau memperluasnya ke jaringan baru atas kemampuan Kita atau teman?
  • Apakah Kita merasakan mendapat dukungan atas ide Kita dari lingkungan internal dan eksternal atau bagian besar menentangnya?
  • Apakah Kita merasakan memiliki kemampuan untuk melewati rintangan yang maha sulit yang mungkin dalam pikiran Kita mungkin gagal dari pengalamannya?
  • Apakah Kita merasakan ketidak puasan bila ada orang kepercayaan Kita tidak mampu melaksanakan dari bagian ide Kita?
  • Apakah Kita mampu mengubah kecenderungan bahwa kepuasan didapat bila sesuatu dikerjakan sendiri dan berusaha membagi tugas dan tanggung jawab dalam kerja tim?
  • Apakah Kita memiliki keinginan untuk memisahkan sebagian pendapatan dalam usaha Kita untuk merubah nasib dengan menangkap peluang masa depan?
Bila jawaban Kita menunjukkan bilangan ya dan atau tidak, apakah Kita sudah siap untuk membuat langkah-langkah yang harus dihadapi ke depan, sekiranya dikelompokkan dalam posisi yang disebut dengan:
  1. Bekerja sebagai pegawai yang terikat, 
  2. Bekerja sebagai pegawai yang tidak terikat, 
  3. Bekerja sebagai pengusaha, 
  4. Bekerja sebagai penanam modal. 
Bila jawaban Kita dari 12 pertanyaan, menjawab 12 kali tidak berarti Kita semata-mata hanya ingin jadi pegawai yang terikat ; menjawab 8 kali ya dan 4 tidak berarti Kita ingin bekerja sebagai pegawai yang tidak terikat; menjawab 12 kali ya berarti Kita adalah seorang yang berkeinginan untuk bekerja sebagai pengusaha; menjawab 10 kali ya dan 2 tidak berarti Kita adalah seorang bekerja sebagai penanam modal. Perubahan perjalanan hidup ditentukan oleh oleh pikiran kita sendiri, apakah kita ingin merubah cara kita untuk mendapatkan penghasilan atau tidak.
 

 
Risiko Karet Pengikat Rambut
Saya juga menerangkan bahwa dalam menjalankan suatu kegiatan pembangunan atau pengembangan usaha tentunya akan menghadapi beberapa resiko usaha yang dapat mempengaruhi hasil usahanya tersebut, apabila hal tersebut tidak diantisipasi dan dipersiapkan serta penanganannya maka bisa saja resiko usaha tersebut terjadi.
 
Saya pakai perumpamaan dengan menggunakan Karet Pengikat Rambut milik mahasiswa wanita dan spidol whiteboard. Cara adalah sebagai berikut:
  1. Letakkan 2-4 spidol whiteboard di lantai dengan tegak supaya tidak rubuh.
  2. Buat tanda/garis di belakang keramik/tegel pertama dan seterusnya serta  bubuhkan angka “25”, “50”, “75” sampai dengan “100”
  3. Mintalah mahasiswa untuk melakukan 5 lemparan dengan menggunakan  Karet Pengikat Rambut  ke  spidol whiteboard agar mencapai nilai terbanyak.
  4. Beberapa mahasiswa “main aman” dengan hanya berdiri di keramik/tegel pertama dan memperoleh nila maksimum 125.
  5. Mahasiswa lain yang “ambisius” mencoba melempar dari jarak terjauh (keramik/tegel keempat), namun memeproleh hasil lebih kecil dari cara pertama.
  6. Akhirnya, dari beberapa percobaan bisa diperoleh hasil optimal, bila secara bertahap para mahasiswa melempar dari keramik/tegel pertama, kemudian ditingkatkan ke level “risiko” berikutnya setelah mereka terbiasa.
  7. Hal ini mirip dengan wirausaha yang harus dilakukan mahasiswa secara dini agar terbiasa dengan resiko-resiko yang ada dalam menjalankan usahanya. 

 
Kolaborasi Gun N’ Roses Dengan Oma Irama
 
Untuk mengisi “otak kanan” para mahasiswa saya putarkan parodi video clip dari Gun N’ Roses Dengan lagu terkenal dari Oma Irama yaitu “Begadang”. Tadinya ini lagunya  Gun N’ Roses yabng berjudul “Sweet Child o’ Mine” , dimana lagu ini pernah ngetrend saat saya masih muda dulu dan saya pun pernah manggung membawakan lagu ini, walaupun penontonnya pada kabur. Video ini sebenarnya diedit biar adegan2nya sealur dengan lagunya Bang haji yang berjudul Begadang.
 
Syahdan band rock raksasa Guns n Roses yang legendaris  itu dituduh mengklaim lagu orang Indonesia sebagai milik mereka. Tidak tanggung-tanggung, lagu yang mereka klaim adalah lagu-lagu sang Raja Dangdut Rhoma Irama salah satunya “Begadang”. Kuasa hukum Rhoma Irama saat ditemui, belum memberikan keterangan pasti soal masalah ini, namun manajemen produksi Guns n Roses dengan keras menyatakan bahwa lagu-lagu tersebut adalah sah milik mereka. Mereka menunjukkan video klip yang menampilkan Guns n Roses membawakan lagu-lagu tersebut. Bagaimana pun, kita semua di sini tahu bahwa lagu “Begadang” adalah trademark dari bang Haji Rhoma Irama. Sungguh memalukan dan tidak tahu diri bila band sebesar dan selegendaris Guns n Roses asal-asalan mengklaim karya milik orang lain.

 

Kategori
Business Innovation Kerja Leadership Lecture Manajemen Pahlawan Pendidikan Widyatama

REZA HERAWAN 0607004: Implementasi COBIT Pada Kerja Praktek di ”PT. TRANSINDO JAYA KOMARA”

Pendahuluan

COBIT yaitu Control Objectives for Information and Related Technology yang merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA), dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.

  1. Business information requirements, terdiri dari : Information : effectiveness (efektif), efficiency (efisien), (keyakinan), integrity (integritas), availability (tersedia), (pemenuhan), reliability (dipercaya). 
  2. Confidentiality compliance  
  3. Information Technology Resource, terdiri dari : People, applications, technology, facilities, data. 
  4. High – Level IT Processes.

 

COBIT didasari oleh analisis dan harmonisasi dari standar teknologi informasi dan best practices yang ada, serta sesuai dengan prinsip governance yang diterima secara umum. COBIT berada pada level atas yang dikendalikan oleh kebutuhan bisnis, yang mencakupi seluruh aktifitas teknologi informasi, dan mengutamakan pada apa yang seharusnya dicapai dari pada bagaimana untuk mencapai tatakelola, manajemen dan kontrol yang efektif. COBIT Framework bergerak sebagai integrator dari praktik IT governance dan juga yang dipertimbangkan kepada petinggi manajemen atau manager; manajemen teknologi informasi dan bisnis; para ahli governance, asuransi dan keamanan; dan juga para ahli auditor teknologi informasi dan kontrol. COBIT Framework dibentuk agar dapat berjalan berdampingan dengan standar dan best practices yang lainnya.

 

Implementasi dari best practices harus konsisten dengan tatakelola dan kerangka kontrol Perusahaan, tepat dengan organisasi, dan terintegrasi dengan metode lain yang digunakan. Standar dan best practices bukan merupakan solusi yang selalu berhasil dan efektifitasnya tergantung dari bagaimana mereka diimplementasikan dan tetap diperbaharui. Best practices biasanya lebih berguna jika diterapkan sebagai kumpulan pinsip dan sebagai permulaan (starting point) dalam menentukan prosedur. Untuk mencapai keselarasan dari best practices terhadap kebutuhan bisnis, sangat disarankan agar menggunakan COBIT pada tingkatan teratas (highest level), menyediakan kontrol framework berdasarkan model proses teknologi informasi yang seharusnya cocok untuk perusahaan  secara umum.

 

COBIT FRAMEWORK

Kerangka kerja CobIT terdiri dari beberapa guidelines (arahan), yakni :

a.    Control Objectives

Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi (high level control objectives) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu : planning & organization, acquisition & implementation, delivery & support, dan monitoring.

b.    Audit Guidelines

Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendali rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance atau saran perbaikan.

 

 

c.    Management Guidelines

Berisi arahan baik secara umum maupun spesifik mengenai apa saja yang mesti dilakukan, seperti : apa saja indicator untuk suatu kinerja yang bagus, apa saja resiko yang timbul, dan lain-lain.

d.    Maturity Models

Untuk memetakan status maturity proses-proses IT (dalam skala 0 – 5).

 

Pengelolaan TI (Tata Kelola TI)

Teknologi informasi memiliki peranan penting bagi setiap perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan perusahaan. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan dilaksanakan dengan baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan perusahaan sendiri.

Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki resiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengiidentifikasikan segala bentuk resiko dari penerapan TI dan penanganan dari resiko-resiko  yang akan dihadapi. Untuk itu perusahaan memerlukan adanya suatu penerapan yang harus dilakukan perusahaan, yakni menerapkan Tata Kelola TI (IT Governance).

 

PT. Transindo Jaya Komara 

KOPERASI LANGIT BIRU yang sebelumnya dikenal dengan PT. Transindo Jaya Komara (PT. TJK) dengan Akte Notaris H. Feby Rubein Hidayat SH No. AHU. 0006152.AH.01.09. Tahun 2011 adalah perusahaan konvensional yang sudah berdiri 2 tahun dan bergerak khusus mengelola daging sapi dan air  mineral.
Saat ini KOPERASI LANGIT BIRU telah memiliki 62 suplayer pemotongan dan pendistribusian daging sapi serta pusat pendistribusian air mineral SAFWA. Adalah Ustad Jaya Komara sebagai Direktur utama memiliki pengalaman 16 Tahun dalam pengelolaan daging sapi. Ustad yang selalu berpenampilan sederhana dan apa adanya ini memiliki visi misi besar untuk kesejahteraan bersama khususnya Umat Islam. Untuk mengembangkan usahanya ini Ustad jaya Komara pada awalnya hanya menggandeng masyarakat sekitar saja untuk ikut serta menikmati keuntungan hasil usaha daging sapinya.

Berawal dari pandanganya terhadap strata kehidupan masyarakat Indonesia dimana yang kaya makin kaya dan yang miskin tetap miskin. Maka tercetuslah ide kreatif untuk pengembangan usahanya dengan mengikutsertakan masyarakat pada umumnya. Pada awalnya hanya diadakan arisan daging untuk masyarakat sekitar saja, yang hasilnya dibagikan tiap lebaran haji baik berupa keuntungan berupa uang dan daging sapi itu sendiri, hal ini sudah dilakukan oleh ustad jaya komara sebelum KOPERASI LANGIT BIRU resmi berdiri.

 

Berkaitan dengan pertimbangan diatas, perlu adanya suatu metode untuk mengelola IT. Dalam hal ini, metode COBIT perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan agar pengguna IT sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan menghasilkan kinerja yang efisien dan efektif serta mencegah atau meminimalisir adanya resiko terhadap penggunaan IT. Dalam hal ini saya mencoba merancang penerapan COBIT pada PT. Transindo Jaya Komara.

1.    Analisis Permasalahan

·         Pada PT. Transindo Jaya Komara sudah memiliki prosedur pengelolaan teknologi informasi yang dijalankan, tetapi faktanya prosedur tersebut tidak sepenuhnya dijalankan, sehingga user biasanya melakukan secara manual.

·         Mengetahui berbagai kendala dalam pengelolaan teknologi informasi yang dijalankan.

·         Perusahaan menginginkan adanya suatu evaluasi tata kelola teknologi informasi untuk peningkatan mutu perusahaan .

·         Pengolahan Data

PO 1 Merencanakan rencana strategis IT

Pada PT. Transindo Jaya Komara sudah mengetahui akan rencana strategis TI, meski kenyataannya pelaksanaannya sering diabaikan. Pendokumentasian belum terstruktur dengan jelas. Dan hanya diketahui oleh beberapa pegawai yang berkepentingan saja. Update dari rencana strategis TI merupakan respon dari permintaan pihak perusahaan dan juga berdasarkan perubahan kondisi yang ada. Keputusan-keputusan stategis yang diambil hanya berdasarkan pada masalah yang ada dalam proyek yang dilaksanakan, belum berdasarkan rencana strategis TI yang telah ditetapkan secara konsisten.

Tetapi pada perusahaan ini sudah adanya solusi TI yang dibuat untuk menghadapi masalah yang ada. Penyampaian kepada konsumen juga sudah dilakukan, hanya belum berjalan dengan maksimal. Penyampaian kepada konsumen dilakukan secara online, dengan website yang diberikan perusahaan.

Seperti adanya rencana strategis dalam pemanfataan TI pada perusahaan ini yakni :

·         Solusi menyeluruh untuk industri perdagangan dan investasi

·         Solusi TI menyeluruh dengan nilai yang luar biasa

·         Solusi TI menyeluruh dengan kompetensi yang tinggi

 

PO 2 Arsitektur Informasi

Belum semua instansi memiliki sistem informasi dan sistem informasi yang dikembangkan belum terintegrasi.

PO 3 Arah Teknologi

Teknologi yang digunakan belum begitu canggih karena sarana dan prasarana belum memadai.

PO 4 Organisasi TI dan hubungan

Sudah ada sebuah organisasi yang jelas dan secara khusus menangani bidang IT, tetapi belum bekerja secara maksimal.

 

PO 5 Investasi TI

Belum adanya rancangan anggaran TI yang menyeluruh.

Alokasi anggaran yang terbatas.

 

PO6 Komunikasi tujuan dan arah manajemen

Masih lemahnya koordinasi pembagian produk produk. Hal ini menyebabkan

koordinasi koperasi kurang efektif dan antrian yang semakin panjang.

 

PO 7 Manage SDM

Penempatan SDM yang tidak tepat dan pembagian tugas yang tidak jelas.

Pengelolaan sumber daya yang belum optimal baik di tingkat teknis operasional

maupun manajerial.

 

PO 8 Kesesuaian dengan external requirement

Kurangnya kesiapan dalam antisipasi (change of management) baik terhadap

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi maupun terhadap tuntutan

masyarakat (globalisasi).i TI menyeluruh untuk industri transportasi dan perjalan

PO 9 Menilai Resiko TI

Di PT. Transindo Jaya Komara sudah adanya  kebijakan akan manajemen resiko, karena sebagian besar pelaksanaan kegiatan bisnis di Departemen TI di perusahaan ini sudah memanfaatkan teknologi 100 %. Manajemen resiko dilakukan sesuai dengan proses yang telah ditentukan perusahaan, namun belum ada standart khusus untuk mengatur kebijakan manajemen resiko tersebut. Tetapi manajemen resiko pada perusahaan ini belum disosialisasikan kepada seluruh pegawai, jadi hanya pihak terkait atau manager yang mengaturnya dan menjalankannya. Apabila terjadi kesalahan manajer yang memberitahukan secara manual kepada pegawainya.

Proses kelonggaran/mitigasi yang diberikan terhadap resiko proyek, baik proyek baru atau lama semuanya diperiksa oleh manager, tetapi masih belum konsisten karena tidak adanya standart khusus untuk proses tersebut.

PO 10 Manajemen Proyek

Pada perusahaan ini, menajemen untuk proyek telah memenuhi kebutuhan user. User disini ialah pegawai, manager, pimpinan dan stakeholders lainnya. Namun, proses pedokumentasian belum berjalan dengan baik serta pengembangan dan penggunaan teknik juga belum dilaksanakan dengan baik. Serta aplikasi dari penerapan management proyek tergantung pada kebijakan dari manager.

PO 11 Manajemen kualitas

Kurangnya tenaga ahli yang mampu mengawasi kualitas TI dan rendahnya penghargaan terhadap SDM TI terampil mempengaruhi kualitas sistem dan pengembangan TI.

 

KESIMPULAN

Metode cobit perlu diterapkan pada PT Transindo Jaya Komara, hal ini berdasarkan atas kelemahan-kelemahan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Dengan diterapkannya metode cobit diharapkan kinerja PT Transindo Jaya Komara dapat lebih baik dan terorganisir sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai dan juga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi investor koperasi, pemegang saham dan pemerintah.

Kategori
E-Learning Lecture Manajemen Pendidikan Proyek Telematika Widyatama

MPPL: PENGEMBANGAN WEB BAPINGER UNTUK DATABASE BUKU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MYSQL


PENGEMBANGAN WEB BAPINGER UNTUK DATABASE
BUKU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MYSQL

 

Guna memenuhi Tugas Manajemen Proyek Perangkat Lunak

di Jurusan Teknik Informatika

 

 Disusun oleh :

Kelompok 3 Kelas A

0607055 – Anisa Andini – Project Manager

0607052 – Acep Mulyana – Documenter

0607033 – Tina Agustin – Programmer

0607054 – Melinda Fatimah – Analyst

0607042 – Roni Wahyu Gunawan – Tester

 

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

 

Pengembangan Web Bapinger untuk Database Buku Sekolah Menengah Pertama dengan MySql

 

Ringkasan Eksekutif

Web Bapinger merupakan web penddikan yang berisikan mengenai informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan sekarang ini. Perkembangan teknollogi internet yang pesat memungkinkan kita memiliki akses yang cepat terhadap informasi yang kita butuhkan. Internet menyajikan informasi tanpa dibatasi ruang dan waktu dimana hal ini tidak bisa lepas dari adanya web sebagai sumber informasi di intenet.

Dengan adanya web Bapinger yang menyediakan berbagai informasi khususnya mengenai informasi dunia pendidikan, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan akan informasi dalam hal ini informasi data buku pelajaran SMP.

Dalam web Bapinger terdapat berbagai nformasi, salah satunya yaitu informasi data buku pelajaran SMP. Untuk memberikan informasi yang lebih data buku tersebut terdiri dari dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain bahasa informasi yang ada pada data buku yakni informasi an terdiri dari : judul buku, pengarang, penerbit dan tahun terbit. Informsi data buku SMP ini dilengkapi dengan gambar sampul buku. Untuk memudahkan pencarian informasi, data buku dikelaskan kedalam tiga kelas yang terdiri dari kelas vii untuk data buku SMP kelas 1, kelas viii untuk data buku SMP kelas 2 dan kelas ix untuk data buku SMP kelas 3. 

Kategori
E-Learning Ilmiah Innovation Leadership Lecture Manajemen Pemikiran Pendidikan Telematika

Hambatan Mengintegrasikan Teknologi Intruksional ke dalam Pendidikan Tinggi

Dikutip dari http://ernisilvernie.wordpress.com/2011/11/08/teknologi-pendidikan/

 

Dikutip dari Jurnal “Mengintegrasikan Teknologi Pembelajaran  ke dalam Pendidikan Tinggi” karya David M. Antonacci University of Missouri-Kansas City IS 11 Desember 2002:

 

“Perguruan tinggi dan universitas melakukan investasi yang cukup besar yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mendukung dan meningkatkan instruksional (Massy & Zemsky, 1996). Namun, kebanyakan dosen tidak menggunakan teknologi dalam kuliah mereka (Dewa & Miller, 2001). Perlu langkah strategis untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran pendidikan tinggi.

 

Dalam literatur, penting meneliti hambatan atau rintangan menghambat integrasi teknologi ke dalam pembelajaran. Berdasarkan literatur dan pengalaman praktisi, Leggett & Persichitte (1998) mengidentifikasi lima kategori hambatan untuk integrasi teknologi: waktu, keahlian, akses, sumber daya, dan dukungan.  

 

PL Rogers (2000) mengidentifikasi hambatan yang sama dan mengembangkan model untuk memvisualisasikan hubungan antara hambatan itu. Dalam model ini, sikap dan persepsi pemangku kepentingan terhadap teknologi, penggunaannya dalam pendidikan, dan kelembagaan mendukung menentukan apa yang akan dipertimbangkan.  

 

Setelah itu ditetapkan, tiga hambatan eksternal yang dapat memperlambat atau menghentikan pelaksanaannya: ketersediaan dan akses, dukungan teknis, dan stakeholder pembangunan. Juga, waktu dan dana mempengaruhi tiga hambatan itu.

 

Untuk lengkapnya bisa dibaca di: 

http://associations.missouristate.edu/assets/mohighedweb/IS-TechnologyIntegrationinHigherEducation.pdf  

 

Kategori
Business Innovation Lecture Manajemen Pendidikan Widyatama Wirausaha

Kewirausahaan: Laporan Kegiatan Praktek Lapangan Penjualan Roti Bakar



Laporan Kegiatan Kewirausahaan Praktek Lapangan Kelompok 7

Dosen : Djadja Ahmad Sardjana

Disusun Oleh :

Efrianty Sitanggan – 0108278

Chaerul Rizal – 0108298

Sheila Tofani – 0110U321

Muhammad Ryan Rinaldhi – 0110U027

 

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi – S1

Universitas Widyatama

2011

 

Pendahuluan

Dalam menghadapi tantangan bisnis termasuk menghadapi customer maka sebagai mahasiswa kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam tugas akhir mata kuliah kewirausahaan ini kami mencoba melakukan sebuah usaha sederhana guna mendapatkan pembelajaran untuk menjadi seorang wirausahawan. Usaha ini didasari oleh tugas kelompok kelas Kewirausahaan dimana tugas ini dikerjakan secara berkelompok, terdiri dari Efrianty Sitanggang, Chaerul Rizal, Sheila Tofani.

Usaha yang kami jalankan merupakan sebuah usaha singkat yang mungkin bisa menjadi peluang bagi setiap individu untuk masa yang akan datang. Saat ini kami mencoba menawarkan roti bakar di lingkungan Universitas Widyatama.

Tujuan usaha ini merupakan sebuah pencapaian tujuan usaha yaitu profit, akan tetapi tidak hanya sekedar profit saja yang kami coba temukan melainkan penekanan pada pengalaman sebuah proses wirausaha. Karena melalui penjualan dan pemasaran ini kami dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan, meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan dan memberikan pelayanan yang terbaik agar customer merasa puas.

 

Pelaksanaan Kegiatan

Waktu dan Tempat

          Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di beberapa tempat dalam waktu satu hari yaitu :

          Hari/Tanggal  : Rabu, 14 Desember 2011

          Waktu             : Pukul 08.00 13.00 WIB

          Kegiatan ini kami lakukan di lingkungan kampus Universitas Widyatama dengan target pemasaran adalah mahasiswa-mahasiswa, karyawan di Universitas Widyatama itu sendiri. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 5 jam, kami mencoba menawarkan produk kami ke berbagai kalangan yang ada di sekitar gedung C, gedung K, gedung F, Kopma, Puslok (Pustaka Loka), UKM – UKM yang ada dan beberapa tempat lain di lingkungan Universitas Widyatama.

 

Proses Produksi/ Proses perekrutan barang

          Dalam proses pembuatan roti bakar ini, kami mengerjakannya di pagi hari sebelum di jual dan dipasarkan. Bahan-bahan dibeli sehari sebelum kami mengerjakannya. Adapun bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan yaitu :

Bahan :

Roti Sharon toas panjang 4 bungkus (isi 18 lembar) @Rp. 30.000,-

Selai Strawberry Paleta 250 gr @Rp. 5.500,-

Selai Blueberry Paleta 250 gr @Rp.5.500,-

Meses Ceres Classic 225 gr @Rp. 16.100,-

Keju Zeddar 250 gr @Rp. 15.000,-

Tissue suntiss 50 lembar @Rp. 2.000,-

Margarin blue band 200 gr @Rp. 5.000,-

Peralatan :

Panggangan roti, penjepit, piring tempat roti, sendok makan.

Pemasaran

Proses pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara promosi langsung kepada customer, pada saat roti dibakar, dua orang mencari pembeli dan menawarkannya, sehingga seteleh roti matang pembeli bisa langsung menikmatinya. Selain mendatangi orang-orang yang lagi duduk santai menunggu kelas atau hanya bercerita-cerita, kami juga melakukan pemasaran melalui mobile, kami menawarkan roti bakar kepada beberapa teman-teman yang kami kenal untuk membeli. Banyak yang datang untuk mencoba roti bakar kami.

Dengan melakukan tahap-tahap diatas kami berusaha untuk membujuk customer agar tertarik perhatiannya pada produk sehingga pada akhirnya bisa melakukan pembelian atau transaksi. Bahkan setelah kami melakukan sosialisasi produk ada beberapa customer yang langsung membeli. Kebanyakan dari customer kami adalah mahasiswa/i yang sedang menunggu kuliah di lingkungan kampus Universitas Widyatama pada waktu pagi hari karena kebanyakan mahasiswa-mahasiswa yang kuliah pagi hari tidak sempat sarapan dari rumah, sehingga penjualan roti bakar pun dapat berjalan lancar dan banyak yang beli.

Penjualan

            Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari transaksi, oleh karena itu kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian yang meliputi, menemukan si pembeli, pengenalan produk, negosiasi harga serta syarat-syarat pembayaran. Penjualan yang kami lakukan merupakan sebuah rangkaian penjualan produk dimana produk-produk tersebut merupakan produk pangan.

Dalam kegiatan ini kami mencoba menawarkan roti bakar. Proses penjualan yang kami lakukan berdasarkan segmentasi, targeting dan positioning yang dianalisis secara nalar. Oleh karena itu kami melakukan penjualan kebanyakan pada Mahasiswa-mahasiswa yang kuliah pada pagi hari karena kebanyakan dari mereka tidak sempat sarapan dari rumah sehingga membutuhkan makanan berat untuk menambah energi.

Laporan Keuangan Praktek Lapangan

Anggaran

Realisai

Roti

36.000

30.000

Selai Strawberry

6.300

5.500

Selai Blueberry

6.300

5.500

Meses

14.500

16.100

Keju

16.500

15.000

Tissue

4.500

2.000

Margarin

5.000

5.000

Jumlah

84.100

79.100

 

Modal :

Rp.30.000 x 3 orang

 = Rp. 90.000,-

Realisasi

 = Rp. 79.100,-

Sisa Modal

 = Rp. 10.900,-

Tambahan Modal

 = Rp. 24.000,-

Total sisa modal

 = Rp. 34.900,-

 

Penjualan :

Roti yang terjual habis ada 36 lembar roti x Rp. 3.000 = Rp. 108.000,-

modal yang keluar = Rp. 79.100,-

keuntungan penjualan = Rp. 28.900,-

 Hasil dan Pembahasan

            Kegiatan ini kami lakukan agar mendapatkan sebuah pengalaman dan pembelajaran untuk menjadi seorang Wirausaha yang handal disamping mendapatkan profit. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya kami, karena dengan melakukan kegiatan seperti ini maka kami mendapatkan sebuah pengalaman untuk menjadi seorang Wirausaha, mempelajari bagaimana cara menawarkan dengan baik dan berinteraksi dengan orang banyak. Dari keseluruhan kegiatan yang kami lakukan maka kami dapat menganalisa usaha yang kami jalankan sebenarnya cocok untuk dilaksanakan secara continue di dalam Lingkungan kampus karena pasar yang potensial dan sangat menerima.

 

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan    

Kesimpulan dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah bahwa mahasiswa sangat memerlukan proses pembelajaran seperti ini. Menawarkan dan menjual produk kepada mahasiswa memiliki banyak manfaat untuk menjadi seorang wirausaha yang handal dan sukses. Bahkan dapat kami simpulkan bahwa modal bukan lah segalanya dalam dunia usaha seperti ini, asal ada kemauan dan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa melakukannya. Hanya saja kita harus benar-benar melihat peluang yang ada serta berbagai hal yang penting seperti segmentasi, target dan positioningnya.

Saran

          Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam perkuliahan kewirausahaan selanjutnya kegiatan Praktek Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan ditingkatkan lebih lagi. Karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausaha yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi mahasiswa sebelum terjun langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis yang mungkin sangat potensial di lingkungan Universitas Widyatama adalah bisnis pangan, sehingga perlu dilanjutkan secara continue.