Kategori
Aeronotika Business Corporate Government Manajemen Market Pengetahuan Proyek Transportasi

Mengapa Boeing Starliner gagal menyaingi SpaceX Crew Dragon dalam kompetisi pesawat ruang angkasa?


Pada tahun 2010, Boeing berharap untuk menyelesaikan misi Starliner berawak pada tahun 2015. Namun, di sinilah kita pada tahun 2023, dan hanya melihat penundaan demi penundaan dan kegagalan demi kegagalan Starliner.

Sementara itu, SpaceX telah membuat kemajuan luar biasa dalam hal Crew Dragon. Perusahaan ini telah menyelesaikan tujuh misi awak menggunakan Crew Dragon, dan akan digunakan lebih sering bergerak maju ke depan.

Tetapi apakah Boeing Starliner benar-benar gagal?

Tunggu sampai akhir skrip ini saat saya “merobek” segala sesuatu tentang Boeing Starliner baris demi baris, kata demi kata.

Terus terang, bukan kegagalan, program Starliner telah menjadi bencana dalam semua aspek.

Pertama, sangat menyakitkan untuk mengingat bahwa NASA membuang $ 4,2 miliar uang pembayar pajak pada Boeing untuk membangun pesawat ruang angkasa. Selanjutnya, dalam penghargaan yang oleh inspektur jenderal NASA sendiri digambarkan sebagai “tidak perlu,” NASA membayar Boeing tambahan $ 287,2 juta. Ini membawa total Boeing menjadi $ 4,49 miliar.

Untuk layanan yang sama, pengembangan Crew Dragon, dan enam misi operasional, NASA membayar SpaceX $2,6 miliar. Setelah penghargaan awalnya, NASA telah setuju untuk membeli delapan penerbangan tambahan dari SpaceX—Crew-7, -8, -9, -10, -11, -12, -13, dan -14—sampai tahun 2030. total kontrak yang diberikan kepada SpaceX menjadi $4,93 miliar.

Karena sekarang kita tahu berapa banyak penerbangan yang akan diberikan setiap perusahaan kepada NASA selama masa pakai Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan biaya penuh dari kontrak-kontrak itu, kita dapat merinci harga yang dibayarkan NASA kepada setiap perusahaan per kursi dengan mengamortisasi biaya pengembangan.

Boeing, dalam menerbangkan 24 astronot, memiliki harga per kursi sebesar $ 183 juta. SpaceX, dalam menerbangkan 56 astronot selama jangka waktu yang sama, memiliki harga kursi $88 juta. Dengan demikian, NASA membayar Boeing 2,1 kali lipat dari harga per kursi yang dibayarkan SpaceX, termasuk biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh NASA.
Sungguh pengeluaran yang konyol!

Yang penting Boeing Starlinernya macet saat masih di tanah. Dengan kata lain, Starliner belum mengangkut astronot. Pesawat ruang angkasa ini benar-benar memiliki sejarah dengan kesalahan.
Pengembangan Starliner telah terbukti menjadi perjalanan yang panjang dan bergelombang. Pada 2019, kapsul tidak dapat ditempatkan di orbit yang benar karena masalah jam dan harus kembali ke Bumi setelah dua hari. Boeing kemudian menyadari bahwa masalah perangkat lunak lain hampir menyebabkan anomali penerbangan yang serius. NASA menetapkan daftar panjang rekomendasi dan modifikasi yang dilakukan.


Ini sebuah Bencana: Boeing Starliner telah gagal!

Kategori
Business Diklat Government Indonesia Innovation Listrik Manajemen Pengetahuan Proyek

Nara Sumber Pelatihan Project Management untuk sebuah Anak Perusahaan BUMN di Bidang Pembangkit Listrik

Pengelolaan proyek menjadi kompetensi wajib bagi setiap industri, baik yang memang bisnisnya berbasis proyek maupun organisasi yang tidak berbasis proyek tetapi harus melakukan inovasi dan perbaikan untuk menjaga daya saing dan keberlangsungan bisnisnya. Di sisi lain, dengan perkembangan lingkungan bisnis yang dinamis, diperlukan sumber daya manusia yang mampu mengelola proyek dengan prinsip-prinsip baru agar proyek memiliki alignment dengan strategi organisasi dan sejalan dengan aspirasi berbagai pemangku kepentingan. Training Manajemen Proyek ini akan memberikan materi-materi yang komprehensif pada Body of Knowledge Manajemen Proyek. Pengajar program ini adalah akademisi dan praktisi yang berpengalaman pada bidang pengelolaan proyek.

Training Project Management ini menggunakan platform manajemen project terkemuka yang dapat diandalkan untuk pekerjaan lintas tim yang menyelaraskan antara pegawai dengan tujuan perusahaan serta membuat sistem pencatatan untuk membantu tim dalam mencapai tujuan tersebut.

Cara termudah mengelola proyek dan tugas tim dengan mengatur semua pekerjaan, mulai hal kecil hingga gambaran umum, sehingga tim mengetahui hal yang harus dilakukan, alasan hal itu penting, dan cara menyelesaikannya.

Mengapa menggunakan Project Management? Karena hanya model metode ini menyediakan segala hal yang dibutuhkan tim untuk terus terhubung, menepati batas waktu, dan meraih tujuan.

Menapai target tanpa tergesa-gesa
Raih kesuksesan dalam semua proyek. Petakan setiap langkah dan tata semua detail pekerjaan di satu tempat.

Hubungkan segala hal
Bawa email, file, tiket, dan lainnya ke Asana dengan lebih dari 100 pilihan integrasi sehingga Anda dapat melihat semuanya di satu tempat.


Penggunaan Umum
Buat rencana proyek, koordinasi tugas, dan penentuan deadline.

Pemasaran
Rencanakan dan lacak kampanye, peluncuran, dan banyak lagi

Operasi
Buat, ukur dan persingkat proses meningkatkan efisiensi

Pemimpin
Tingkatkan kejelasan, fokus, dan pertumbuhan pribadi

Produk
Buat peta jalan, rencanakan periode waktu, kelola pengiriman dan peluncuran

Manajemen Proyek
Rencanakan, awasi, dan kelola proyek tim dari awal hingga akhir

Manajemen Kampanye
Buat, luncurkan, dan awasi strategi pemasaran Anda

Produksi Kreatif
Desain, tinjau, dan kirim hasil kerja inspirasional

Pelacakan Permintaan
Lacak, prioritaskan, dan penuhi permintaan untuk tim Anda

Pengelolaan tim jarak jauh
Kolaborasi dan kelola pekerjaan dari mana pun

Produktivitas
Lebih berhati-hati bagaimana mengelola waktu Anda

Agile Management
Buat cepat, sering kirim, dan lacak itu semua di satu tempat

Kategori
Business Corporate Diklat Kerja Liputan Manajemen Proyek

Nara Sumber Workshop “Penyusunan Dokumen Lelang” Untuk sebuah BUMN Pembangkit Listrik

Nara Sumber Workshop “Penyusunan Dokumen Lelang”

Hotel Santika Bogor

DESCRIPTION
Pengadaan barang/jasa adalah proses mendapatkan barang/jasa yang dimulai sejak perencanaan kebutuhan hingga didapatkannya barang/jasa. Proses ini kemudian dibagi atas Proses Persiapan, Pelaksanaan Pemilihan Penyedia, serta Penandatanganan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Kontrak. Pelatihan tingkat dasar yang telah sering dilaksanakan selama ini telah mencakup seluruh proses, namun dirasakan masih kurang ketika berhadapan dengan kondisi implementasi di lapangan, utamanya pada Proses Evaluasi Pemilihan Penyedia, yang dimulai dari Penyusunan Rancangan Metode Pemilihan Penyedia, Koreksi Aritmatik, Evaluasi Kualifikasi, Evaluasi Penawaran hingga Penetapan Pemenang. Sehingga kadang tak heran sering ditemukan adanya permasalahan-permasalahan di kemudian hari.

Pengadaan barang/jasa sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 1 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan beserta aturan perubahannya adalah proses mendapatkan barang/jasa yang dimulai sejak perencanaan kebutuhan hingga didapatkannya barang/jasa.

Evaluasi Pemilihan Penyedia adalah bagian yang sarat praktis dan juga risiko apabila tidak diperdalam di sisi praktek lapangan. Berbagai macam permasalahan pengadaan barang/jasa sebagian besar bermula dari lemahnya pemahaman tentang tata cara evaluasi pemilihan penyedia, dimulai dari lemahnya penyusunan rancangan dokumen pengadaan yang tidak tepat dan proses evaluasi yang bermasalah.

OBJECTIVE

Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip dasar menyusun rancangan dokumen pengadaan barang/jasa.
Memberikan pengetahuan substantif tentang Evaluasi Dokumen Pemilihan.
Memberikan panduan teknis dasar menyusun dokumen pengadaan dan melaksanakan evaluasi pemilihan penyedia Barang/Jasa Pemerintah berdasarkan Perpres 54/2010 sebagaimana diubah dengan Perpres 4/2015.
Memberikan pengetahuan umum tentang IKP, LDP, LDK dan hal-hal lain terkait pemilihan Barang/Jasa Pemerintah.

COURSE OUTLINE

Evaluasi Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa
Pengertian dan Ketentuan Evaluasi Kualifikasi
Identifikasi Metode Evaluasi Kualifikasi
Pelaksanaan Evaluasi Kualifikasi
Pembuktian dan Klarifikasi Dokumen Kualifikasi
Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Jasa
Pengertian dan Ketentuan Evaluasi Penawaran
Hal-hal Penting yang Perlu Diperhatikan Terhadap Metode dan Tata Cara Evaluasi Penawaran
Evaluasi Dokumen Administrasi
Evaluasi Penawaran Teknis
Evaluasi Penawaran Biaya
Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa
Pengertian, Dasar Hukum dan Ketentuan Terkait
Para Pihak dan Lingkup Penyusunan Dokumen Pengadaan
Jenis-jenis dan Informasi dan Ketentuan dalam Dokumen Pengadaan
Pengumuman dan Undangan
Penjelasan Dokumen Pengadaan dan Tinjauan Lapangan
Menyusun Jadwal Pengadaan dan Masa Berlakunya Penawaran
Jenis Dokumen Pengadaan Berdasarkan Kelengkapan
Langkah-langkah Menyusun Dokumen Pengadaan
Menyusun Dokumen Pengadaan untuk E-Procurement

METHOD

Pre-test
Presentation
Discussion
Case study
Post-test

Kategori
Aeronotika Ilmiah Innovation Manajemen Pengetahuan Proyek Transportasi

SpinLaunch sebuah perusahaan pengembangan teknologi penerbangan luar angkasa sedang mengerjakan teknologi akselerator kinetik

SpinLaunch sebuah perusahaan pengembangan teknologi penerbangan luar angkasa sedang mengerjakan teknologi akselerator kinetik seperti katapel untuk memindahkan muatan ke luar angkasa. Pada Januari 2020, perusahaan telah mengumpulkan dana sebesar US$ 80 juta, dengan investor termasuk Kleiner Perkins, Google Ventures, Airbus Ventures, Catapult Ventures, Lauder Partners, John Doerr dan Byers Family.

SpinLaunch sedang mengembangkan sistem peluncuran ruang angkasa energi kinetik yang mengurangi ketergantungan pada roket kimia tradisional, dengan tujuan secara signifikan menurunkan biaya akses ke ruang angkasa sambil meningkatkan frekuensi peluncuran. Teknologi ini menggunakan centrifuge yang disegel vakum untuk memutar roket dan kemudian melemparkannya ke luar angkasa dengan kecepatan hingga 5.000 mil per jam (8.000 km/jam).

Roket kemudian menyalakan mesinnya pada ketinggian sekitar 200.000 kaki (61.000 m) untuk mencapai kecepatan orbit 17.500 mil per jam (28.200 km/jam). Jika berhasil, konsep akselerasi diproyeksikan untuk menurunkan biaya peluncuran dan menggunakan daya yang jauh lebih sedikit, dengan harga peluncuran ruang tunggal dikurangi dengan faktor 20 menjadi di bawah US$500.000.

SpinLaunch, perusahaan rintisan yang berbasis di California yang mengembangkan lengan berputar yang dapat melemparkan satelit kecil ke ruang angkasa dekat Bumi telah melakukan uji peluncuran sukses ke-10 dalam waktu kurang dari setahun.

Sistem Akselerator Suborbital SpinLaunch melambungkan kendaraan penerbangan perusahaan untuk serangan mendadak suborbital singkat dari pangkalan di Spaceport America di New Mexico pada 27 September 2022. Untuk pertama kalinya, kendaraan tersebut menjadi tuan rumah berbagai eksperimen pihak ketiga termasuk dari NASA, Airbus dan Universitas Cornell.

Lebih dari 150 pengunjung menyaksikan saat akselerator, yang menyerupai senjata raksasa yang menghadap ke langit, menembakkan peluru ke udara.

“Hari ini kami telah menyelesaikan penerbangan uji kesepuluh kami dan telah membuktikan bahwa ini adalah sistem yang dapat diandalkan berulang kali,” kata Jonathan Yaney, Pendiri dan CEO SpinLaunch dalam video yang dibagikan oleh perusahaan di YouTube. “Ini bukan roket dan jelas kemampuan kami untuk melakukan hanya dalam sebelas bulan pengujian sebanyak ini dan membuat semuanya berfungsi sesuai rencana, benar-benar merupakan bukti sifat teknologi kami.”

Penerbangan sukses ke-10 merupakan tonggak penting bagi SpinLaunch, karena menunjukkan bahwa “komponen satelit standar secara inheren kompatibel dengan lingkungan peluncuran SpinLaunch,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Muatan pelanggan yang diluncurkan oleh akselerator harus bertahan hingga 10.000 Gs (itu 10.000 kali gaya gravitasi Bumi) karena lengan putar sepanjang 108 kaki (33 meter) yang tersembunyi di dalam selubung putih memutar muatan lebih cepat dari kecepatan. suara.

Penerbangan uji terbaru berlangsung hanya seminggu setelah perusahaan mengumumkan telah mengumpulkan $71 juta sebagai bagian dari putaran pendanaan Seri B.

“Flight Test 10 merupakan titik perubahan utama untuk SpinLaunch, karena kami telah membuka sistem Akselerator Suborbital secara eksternal untuk pelanggan, mitra strategis, dan kelompok penelitian kami,” kata Yaney dalam pernyataannya. “Data dan wawasan yang dikumpulkan dari uji terbang akan sangat berharga bagi SpinLaunch, karena kami melanjutkan pengembangan sistem Peluncuran Orbital, dan bagi pelanggan kami yang ingin kami memberi mereka akses berbiaya rendah, berirama tinggi, dan berkelanjutan. ke luar angkasa.”

SpinLaunch, didirikan pada tahun 2014, melakukan penerbangan suborbital pertamanya yang berhasil pada tahun 2021. Perusahaan tersebut pada akhirnya bertujuan untuk mengembangkan sistem peluncuran orbital yang akan lebih murah dan lebih ramah lingkungan daripada roket yang boros bahan bakar. Akselerator orbit skala penuh dapat menembak konstelasi kecil satelit ke orbit rendah Bumi, wilayah di bawah ketinggian 600 mil (1.000 kilometer), segera setelah tahun 2026.

Kategori
Aeronotika Corporate Leadership Liputan Manajemen Pesawat Proyek Sejarah Transportasi

Pembangunan pesawat Concorde adalah salah satu operasi paling kompleks yang pernah dilakukan di industri pesawat terbang

Pembangunan pesawat Concorde adalah salah satu operasi paling kompleks yang pernah dilakukan di industri pesawat terbang, dan dikembangkan di dua negara dalam dua bahasa. Program pengujian awalnya dimaksudkan untuk berlangsung 12 bulan, tetapi malah berlangsung selama 7 tahun. Concorde 101 di Duxford adalah model pra-produksi – tujuannya adalah untuk pengujian dan penyempurnaan Concorde, mulai dari cara menangani es di sayap, hingga melihat bagaimana Concorde mengatasi perjalanan dengan kecepatan Mach 2 dalam panas gurun yang tipis. Jadi bagaimana rasanya menguji pesawat supersonik ini hingga penerbangan ekstrem demi penerbangan?

Aerospatiale-BAC Concorde adalah sebuah pesawat supersonik sayap delta yang merupakan satu dari dua jenis pesawat penumpang supersonik yang pernah melayani jalur transportasi secara komersial. Pengembangan pesawat supersonik dilakukan pertama kali pada akhir 1950-an. Ada empat negara yang terlibat yaitu Britania Raya (Inggris), Prancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet (sekarang Rusia).

Perusahaan maskapai Bristol Aeroplane Company dari Inggris dan perusahaan asal Prancis Sud Aviation membuat desain pesawat supersonik masing-masing yaitu Bristol Type 223 dan Sud-Aviation Super Caravelle.

Kedua desain tersebut memulai produksi prototipenya pada awal 1960-an. Setelah menempuh negosiasi yang cukup alot, akhirnya diputuskan bahwa Inggris dan Prancis akan serius menggarap pesawat supersonik ini pada 28 November 1962.

Pembangunan dua prototipe pesawat dimulai pada Februari 1965 yaitu prototipe 001 yang dibangun oleh Sud Aviation Prancis dan 002 oleh Bristole Aeroplane Company Inggris.

Setiap spesifikasi dipilih dengan cermat. Kecepatan jelajah Mach 2.04 (1.354 mph, 2.179 km per jam) dipilih karena kecepatan asli Mach 2.5 akan membutuhkan pembangunan Concrode dari titanium dalam jumlah yang sangat besar.

Oleh karena itu seperti dilansir New Atlas, kecepatan jelajah Mach 2.04 dinilai cukup baik karena dapat menghemat bahan bakar karena memungkinkan Concorde membakar 4.880 gal (22.000 liter) per jam.

Mesin turbojet dipilih karena mesin turbofan meliki banyak hambatan. Tekanan kabin disetel setara dengan 6.000 kaki (1.800 meter) untuk kenyamanan penumpang maksimum.

Pesawat dibalut cat warna putih yang merupakan cat khusus tahan panas. Bahkan pada bagian toilet, dirancang khusus dengan pipa yang sudah dipanaskan untuk menjaga agar air limbah tidak membeku saat dibuang ke laut.

Pesawat yang mampu terbang hingga nyaris ke luar angkasa itu merupakan salah satu mahakarya dunia. Kelahirannya dibidani dua negara besar, Inggris dan Prancis yang saat itu sangat tertarik dengan kendaraan supersonik.

Sayangnya, kegagahannya goyah saat pesawat jet super cepat itu berubah menjadi penjemput maut pada 25 Juli 2000. Seluruh penumpang termasuk kru pesawat tewas di tempat karena pesawat jatuh dan hangus terbakar.


Kecekalaan itu terjadi hanya beberapa detik setelah lepas landas dari bandara di Prancis untuk menuju ke Washington, Amerika Serikat (AS).

Kami berbicara dengan insinyur uji John Dunlevy yang bekerja di Concorde 101, dan Peter Archer, ketua Duxford Aviation Society. Kami naik ke pesawat dan masuk ke kokpit dan bahkan melihat hidung Concorde yang terkulai beraksi.

Kategori
Aeronotika Government Kebijakan Leadership Manajemen Penerbangan Pesawat Proyek Tokoh

Manajemen Pertahanan: Gonjang ganjing rencana pembelian Pesawat Tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia

Pada tahun 2014, Rusia menawarkan Su-35 ke Indonesia untuk menggantikan armada F-5E Tiger II yang sudah tua. Tahun berikutnya, Kementerian Pertahanan Indonesia memilih Su-35 dibanding Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, F-16, dan Saab JAS 39 Gripen; Kementerian Pertahanan mengutip keakraban Angkatan Udara Indonesia dengan Su-27SK dan Su-30MK2 sebagai alasan pemilihannya. Pada tahun 2017, negosiasi antara kedua pihak mengenai Su-35 telah mencapai tahap lanjut, dengan pemerintah Indonesia kemudian pada prinsipnya sepakat untuk melakukan perdagangan barter produk pertanian untuk sebelas pesawat yang dilaporkan. Pada Februari 2018, Rusia dan Indonesia menyelesaikan kontrak untuk 11 pesawat, senilai $1,14 miliar. Pengiriman pertama diharapkan pada Oktober 2018, tetapi ditunda hingga 2019.



Pada 12 Maret 2020, Bloomberg melaporkan bahwa Indonesia membatalkan kesepakatan karena tekanan AS dan malah mencari untuk menegosiasikan pesanan F-35. Pada 18 Maret 2020, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Sakti Wahyu Trenggono membenarkan bahwa pemerintah tidak mencabut pengadaan tersebut meskipun menghadapi “hambatan” yang tidak disebutkan namanya. Pada 8 Juli 2020, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menyatakan bahwa rencana Indonesia untuk membeli 11 Su-35 dari Rusia masih berlanjut. Pada Februari 2021, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo mengumumkan rencana untuk membeli pesawat baru seperti F-15EX dan Dassault Rafale tanpa menyebutkan status pesanan Su-35 saat ini. Namun pada 22 Desember 2021 saat Press Tour dan Media Gathering, Fadjar Prasetyo memastikan bahwa pembelian SU-35 tidak akan dilanjutkan. Mengenai rencana pembelian Sukhoi Su-35, Fadjar mengatakan ditinggalkan.

Beli Jet Tempur Prancis, Prabowo: TNI AU Pilot Dassault Rafale Latihan 3 Bulan

Jumat, 16 Desember 2022 21:00 Reporter : Dedi Rahmadi

Merdeka.com – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata atau Menhan Prancis Sébastien Lecornu membahas program pelatihan bagi pilot TNI Angkatan Udara (AU) yang akan mengawaki jet tempur Dasaault Rafale.

Prabowo mengatakan program pelatihan itu penting untuk memperkokoh kekuatan tempur TNI AU dengan kehadiran pesawat tempur Dassault Rafale buatan Prancis.

taboola mid article

“Sehingga, para pilot TNI AU harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengawaki jet tempur generasi 4,5 asal Prancis tersebut,” kata Prabowo di Hotel de Brienne, Prancis, Kamis (15/12).

Selain kerja sama di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), Indonesia dan Prancis juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di bidang pelatihan dan pendidikan.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan pihaknya mengirimkan enam penerbang untuk menjalani latihan guna mengawaki jet tempur generasi 4,5 Rafale yang dibeli Indonesia dari Prancis.

“Sudah kami kirim enam penerbang dan delapan orang teknisi ke Prancis untuk menjalani latihan,” kata Fadjar di sela-sela acara Seminar Nasional “Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan” di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (8/11).

Menurut Fadjar, para penerbang dan teknisi itu akan menjalani pendidikan dan latihan di Prancis selama tiga bulan.

“Ini tidak lama, hanya tiga bulan,” tambah Fadjar.

Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani kontrak kerja sama pembelian enam pesawat tempur Rafale pada Februari 2022.

Prabowo mengatakan Indonesia akan membeli alutsista secara signifikan untuk multirole combat aircraft dengan mengakuisisi 42 unit Rafale.

“Kami mulai dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat,” kata Prabowo.

Selanjutnya, kerja sama itu akan disusul dengan penandatanganan kontrak untuk 36 pesawat lagi, dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan.

Terungkap! ‘Misteri’ Pembelian Jet Tempur Sukhoi oleh RI

A Russian Sukhoi Su-35 air force jet seen during MAKS-2009 (the International Aviation and Space Show) in Zhukovsky, Russia, Tuesday, Aug. 18, 2009. (AP Photo/Misha Japaridze) Foto: Sukhoi Su-35 (AP Photo/Misha Japaridze)

Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana Indonesia untuk membeli pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E hingga kini masih menggantung. Pecahnya perang di Ukraina kian memperumit kontrak yang sudah ada.

Indonesia sejatinya telah menjatuhkan pilihan pada pesawat tempur Rusia itu sejak 2015. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat alutsista nasional.

Rencana pembelian 11 pesawat itu pun kemudian dinegosiasikan pada 2018 dengan Moskow. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjutnya.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan kontrak pembelian pesawat tersebut sebenarnya sudah ditandatangani. Namun, belum diimplementasikan.

Menurutnya, kondisi geopolitik saat ini membuat hal tersebut menjadi sulit. Adapun, Rusia memang tengah sibuk dengan perang di Ukraina yang sudah berlangsung selama 10 bulan.

“Saat pemerintah RI siap melaksanakan kontrak, tentu kami akan pertimbangkan, namun itu telah ditandatangani 4 tahun lalu,” katanya, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya, lamanya waktu kontrak yang menganggur tersebut menjadi cukup sulit untuk bisa langsung dieksekusi.

“Harga berubah, ada permintaan besar terhadap Su-35 di angkatan udara kami. Jadi kondisinya berubah, namun tetap ini berada di tangan pemerintah RI,” pungkasnya.

Kategori
Bandung Banjir Dataquest Leverage Indonesia Government Ilmiah Innovation Internet Kebijakan Kerja Lingkungan Manajemen Pemikiran Proyek Telematika

Diskusi finalisasi konten Georisk-Project: Technical CooperationThe German Federal Institute for Geosciences and Natural Resources (BGR)

Diskusi finalisasi konten Georisk-Project: Technical Cooperation
The German Federal Institute for Geosciences and Natural Resources (BGR) & Indonesian Education and Training Center for Geology (Pusdiklat Geologi)j

Objective
Awareness raising for georisks and enhancement of the capacity on disaster preparedness and
risk management for Geological Government Employees and other stakeholders who attended training at Pusdiklat Geologi.
1. Teach about natural environment; point out the relation between natural
environment and natural disasters, give background information on geological movements, teach emergency preparedness measures
2. Enhance knowledge, skills and attitudes on natural hazards, emergency
preparedness and disaster risk reduction measures

Implementing Partners
– Dinas Pertambangan dan Energi/ Department for Mining and Energy, implementing partner in arranging sites visits, running the open
programme
– Resource sharing and dissemination of materials (Consultants)

Concept
By video we can easily reach our
target group and directly start with training activities without having
to cope with arrangements like inviting SMEs for a special
event on a certain day at a certain place. While training we can be sure to reach
many atudents/trainee on the one hand, on the other hand the
trainers are involved as they take part in the event and are
encouraged/ invited to use material in their future classes.

The video consists of a natural hazard explanation covering the following fields:
Earthquakes
Tsunamis
Floods
Landslides
Volcanic eruptions
Storms and Hurricanes
Fires and Droughts

Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ego Syahrial berikan sambutan pembukaan dan menyampaikan paparan teknis dengan judul, “Assessment of Geological Hazards in Indonesia – A Decade of Development”.Project “Mitigation of Georisk” merupakan proyek kerjasama Jerman dengan Indonesia dalam bidang mitigasi bencana geologi diimplementasikan oleh FDR Jerman sejak 2002 bekerjasama dengan Badan Geologi serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) KESDM.

Tujuan acara ini adalah untuk penutupan projek kerjasama dan penyampaian hasil kegiatan. Selain itu kegiatan ini untuk peningkatan kapasitas (capacity building). Tema workshop ini adalah Mitigasi Bahaya Geologi dari Persepektif Ilmu Pengetahuan ke Praktik yg berlangsung selama 2 hari sesi teknis yang dimulai hari ini hingga tanggal 23 Maret 2017. Acara dihadiri lebih dari 100 orang tamu undangan dari berbagai pihak terkait antara lain, the German Federal Institute for Geoscience and Natural Resources (BGR), Perwakilan Kedutaan Besar Jerman, GIZ, UNOCHA, Kementerian PPN/Bapenas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Badan Geologi, BPSDM,PPSDM Geominerba, PPSDM Aparatur, dan STEM Akamigas), Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Agraria Dan Tata Ruang, Perguruan Tinggi (UNPAD, ITB, UN SYIAH KUALA), serta dari Pemerintah Daerah dan SKPD terkait (Dinas ESDM Aceh, Jawa tengah, NTB, NTT, Jawa barat; BPBD DKI Jakarta, NTB dan Kabupaten Ende).

Dalam kesempatan ini Kepala Badan mengenalkan beberapa aplikasi andalan Badan Geologi antara lain, MAGMA dan SIGERTAN. “Di Indonesia SIGERTAN adalah singkatan dari Mitigasi Gerakan Tanah, dalam bahasa Inggris berarti “Landslide Mitigation”. Aplikasi ini digunakan untuk melaporkan gerakan tanah atau membuat tanggapan untuk kejadian pergerakan tanah di Indonesia. Datanya akan otomatis di satukan dalam laporan yang dapat di akses oleh masyarakat melalui website MAGMA atau aplikasi android MAGMA yang saat ini tersedia di Google Playstore,”ujar Ego.

Kategori
Aeronotika Business Corporate Government Innovation Leadership Manajemen Penerbangan Pengetahuan Proyek

Bagaimana Project Apollo membentuk lanskap manajemen proyek (Bagian-2)

Bagian-1 dapat dibaca di sini

4. Tetapkan harapan yang realistis
Tergantung pada skala proyek dan kepentingan yang berbeda dari beberapa pemangku kepentingan, wajar jika ekspektasi akan naik tinggi. Tetapi dari sudut menyebut sebuah proyek berhasil, banyak yang bergantung pada keterlibatan dan kesadaran mereka akan kemajuan proyek.

Ambil contoh interaksi Kennedy dan Dr. Robert Gilruth. Sementara Presiden sangat ingin melindungi kepentingan nasional Amerika, Gilruth prihatin dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek skala seperti itu dan memilih untuk menyuarakan keprihatinannya secara terbuka.

Akibatnya, tidak ada biaya yang dihemat untuk memastikan staf NASA yang berjumlah lebih dari 4.00.000 bekerja dengan alat, bahan, dan aplikasi berkualitas tinggi.

Menetapkan harapan yang realistis dimulai dengan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka antara bisnis dan tim proyek teknis, klien, dan badan proyek itu sendiri.

Dengan cara ini, anggota yang bersangkutan dan relevan dilingkari ketika tonggak pencapaian tercapai (lebih penting, kapan, yaitu tepat waktu, awal atau akhir)

5. Menilai risiko
Menilai selera risiko Anda adalah kunci untuk kesehatan proyek. Ini termasuk membuat profil risiko, bahkan risiko yang tampaknya tidak mungkin dan bahkan tidak mungkin berubah menjadi risiko. Sebelum proyek Apollo 11 dapat dimulai, ada risiko proyek, yang pertama berkaitan dengan modul bulan yang sedang dibangun. Itu berjalan di belakang jadwal dan dua kali dianggap kelebihan berat badan untuk dibawa, yang mengarah ke kemunduran yang sensitif terhadap waktu.

Mengingat modul memiliki penurunan (untuk mendaratkan kapal induk) dan pendakian (untuk meluncurkan kembali tim dan kapal induk kembali ke orbit), tidak ada pertanyaan tentang kompromi kualitas. Para insinyur mengandalkan Bagan Gantt, ganti papan kontrol, dan manajemen konfigurasi untuk mengelola risiko dan menyelesaikannya sebelum menguji desain akhir secara ketat.

Pelajaran di sini adalah untuk mengkategorikan jenis dan tingkat keparahan risiko dan membandingkannya dengan kinerja. Barulah langkah-langkah mitigasi dapat dilakukan.

6. Rekam pelajaran yang didapat
Dari siaran langsung moonwalk terkenal Neil Armstrong hingga siaran pers, tidak ada bagian dari proyek Apollo yang ditinggalkan. Namun, dari sudut pandang tim proyek, cakupan luas ini bermanfaat, terutama pada saat kelincahan berulang.

Mendokumentasikan detail proyek memungkinkan Anda mengatur data dalam format yang ringkas dan mudah diakses. Terlebih lagi, mengatur retrospektif sprint tidak hanya membantu anggota tim secara proaktif meninjau pekerjaan mereka, tetapi juga memungkinkan mereka merekam kurva belajar mereka.

Dengan cara ini, para pemimpin menyadari tugas dan keterampilan yang dimanfaatkan, memungkinkan pengukuran tim secara holistik, dan kinerja proyek.

Apakah perjalanan proyek Apollo 11 memicu minat Anda pada manajemen proyek?

Kategori
Business Corporate Diklat Innovation Liputan Manajemen Pemikiran Pendidikan Proyek Telematika

Nara Sumber Workshop “Project Quality & Document Management” untuk PT Pertamina

Nara Sumber Workshop “Project Quality & Document Management” untuk PT Pertamina

Banyak orang bercanda tentang kualitas produk yang buruk.
Tetapi kualitas sangat penting dalam banyak proyek Minyak Bumi dan Gas.

Oleh karena itu, setiap penyerahan ini harus divalidasi dan diverifikasi sebelum dikirimkan ke klien. Untuk itu, harus ada fungsi jaminan kualitas, yang berjalan dari awal hingga akhir proyek.

Ketika bicara kualitas, tidak hanya kualitas penyerahan yang paling penting. Proses atau kegiatan yang menghasilkan hasil juga harus mematuhi pedoman kualitas tertentu juga.
Sebagai prinsip, jika proses dan kegiatan yang menghasilkan tidak mematuhi standar kualitas mereka (standar kualitas proses), maka ada kemungkinan besar bahwa hasil proyek tidak memenuhi standar kualitas penyerahan proyek.

Untuk mengatasi semua persyaratan kualitas, standar dan mekanisme jaminan kualitas dalam suatu proyek, sebuah dokumen yang disebut ‘rencana kualitas proyek’ dikembangkan oleh tim proyek. Rencana ini bertindak sebagai “Undang-Undang” kualitas untuk proyek dan semua pemangku kepentingan proyek harus mematuhi rencana kualitas proyek.

Pengelolan arsip atau dokumen proyek secara sistematis dan terintegrasi sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari hari. Pemahaman tentang bagaimana mengarsip,mengelola dan mengontrol dokumen proyek sangat vital dalam penyediaan informasi yang up to date dan tepat bagi perusahaan.

Pemanfaatan system informasi dan teknologi filing system proyek merupakan kebutuhan yang tidak terelakkan lagi dalam memanage data dan dokumen yang riil time. Training ini akan membahas tentang bagaimana melakukan pengarsipan dan pengelolan dokumen proyek sehingga dokumen selalu dalam keadaan siap diperlukan, up to date dan dalam keadaan terkontrol.

Kategori
Corporate Film Kebijakan Kehidupan Leadership Lingkungan Liputan Manajemen Proyek

Ledakan yang menyebabkan kebakaran terjadi di kilang minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko

Dua belas tahun yang lalu, tepatnya 20 April 2010, sebuah ledakan yang menyebabkan kebakaran terjadi di kilang minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko , 66 kilometer lepas lantai LouisianaTexas, AS.

Tragedi ini menyebabkan 11 orang pekerja tewas dan 17 orang terluka. Kebakaran kilang minyak ini juga menyebabkan Deepwater Horizon tenggelam usai dua hari terbakar.

Melansir Encyclopaedia Britannica, Senin (29/3/2021), kejadian ini membuat 2.100 km dari Pantai Teluk Meksiko AS tercangkup minyak, lantaran ada 134 hingga 206 juta galon minyak yang tumpah ke Teluk Meksiko. Selain itu, kematian satwa liar di sekitar Teluk Meksiko terjadi, termasuk 800.000 burung dan 65.000 penyu.

Untuk diketahui, Deepwater Horizon merupakan perusahaan pengeboran minyak yang dioperasikan oleh TransOcean untuk perusahaan perminyakan BP America grup perusahaan BP.

Bor minyak di sana terletak di dasar laut, yakni 1.522 meter di bawah permukaan dan meluas sekitar 5.486 meter ke dalam batuan

Tragedi ledakan Deepwater Horizon terjadi pada pukul 21.56 waktu setempat. Saat ledakan terjadi, sebanyak 126 orang sedang berada di rig tersebut, yang terdiri dari 7 orang karyawan BP, 79 orang dari Transocean, dan yang lain merupakan staf perusahaan lain dari Anadarki, Halliburton, dan M-I Swaco, A Schlumberger Company.

Saat itu, gelombang gas alam meledak melalui beton inti yang baru dipasang oleh kontraktor Halliburton untuk menutup sumur bor minyak. Beton inti ini disebut terlalu lemah untuk menahan tekanan karena campuran beton tersebut terdiri dari gas nitrogen yang mempercepat pengeringan.

Gelombang gas tersebut membuat retakan dan gas alam naik ke riser rig Deepwater Horizon ke atas hingga membuat api.

Pasukan penjaga pantai / U.S. Coast Guard baru menerima laporan kebakaran kilang minyak tersebut pada pukul 10.21 waktu setempat.



Setelah dua hari terbakar, kilang minyak Deepwater Horizon tenggelam. Volume minyak yang keluar dari sumur tersebut diperkirakan 1.000 barel per hari. Namun, pemerintah AS menyebutkan ada lebih dari 60.000 barel minyak yang tumpah per harinya.

Berdasarkan citra satelit, tumahan minyak tersebut telah mencemari 180.000 kilometer persegi wilayah tersebut, atau setara dengan luas negara bagian Oklahoma Amerika.

Dalam kurun waktu satu tahun, tumpahan minyak dari ledakan Deepwater Horizon ini telah meluas hingga kawasan pesisir pantai AS, yakni sepanjang 1.728 kilometer.

Dampak tumpahan minyak ini juga cukup meresahkan bagi ekosistem lingkungan sekitar, baik bagi tanaman dan hewan di sekitar kawasan tersebut.

Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit Louisiana menyebutkan, 108 pekerja pembersih minyak dan 35 warga mengalami masalah kesehatan yang diyakini berkaitan dengan tumpahan minyak.

Sebuah studi juga menemukan fakta mengejutkan, di mana dalam radius 15 kilometer dari lantai, sepertiga orang tua di kawasan tersebut melaporkan masalah fisik dan kesehatan mental pada anak-anaknya, sepertu telinga berdarah, mimisan dan menstruasi yang lebih awal pada anak perempuan.

Atas kerugian tersebut, perusahaan minyak BP harus membayar 65 miliar dollar AS sebagai kompensasi kepada mereka yang terdampak.