Kategori
Business Corporate Ilmiah Leadership Manajemen Market Marketing Wirausaha

Terlalu Banyak Mengambil Keuntungan Bisa Menenggelamkan Perusahaan Anda

Apa yang didefinisikan dengan kesuksesan bisnis? Bagi sebagian besar perusahaan di abad yang lalu, hal itu adalah keuntungan. Perusahaan terkemuka dunia adalah yang dibentuk dengan model bisnis yang menguntungkan dan memanfaatkan hal itu dari waktu ke waktu.

Profitabilitas sebagai ukuran kunci utama keberhasilan bisnis, mirip dengan hukum fisika – seperti gravitasi – asumsi dasar yang harus kita semua ambil adalah: Anda harus memberikan keuntungan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham yang berjangka panjang.

Tapi apa yang tadinya menjadi ciri alami alami dari lanskap kompetitif, sekarang telah menjadi perangkap bagi manajer dan perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan lanskap baru, yang seharusnya mengubah fokus mereka….

Dua perusahaan besar teknologi terkenal dengan tepat menggambarkan pergeseran ini. Pertimbangkan saat Microsoft di bawah Steve Ballmer. Mantan CEO ini percaya bahwa memberikan keuntungan adalah ukuran utama dari sebuah perusahaan, dan dia bangga dengan $ 250 miliar keuntungan Microsoft yang dihasilkan selama masa jabatannya lebih dari 14 tahun.

Ini juga terjadi pada Boeing sampai terjadi peristiwa meninggalnya John Barnett “Whistleblower” yang bekerja sebagai manajer kualitas untuk raksasa pesawat AS tersebut selama lebih dari tiga dekade hingga ia pensiun pada tahun 2017.

BBC, yang pertama kali melaporkan kematian Barnett, mengatakan dia telah memberikan bukti dalam gugatan terhadap perusahaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2019, Barnett menuduh pembuat pesawat yang berbasis di luar Washington, DC ini, sengaja memasang komponen yang rusak pada pesawat sehingga penumpang pada 787 Dreamliner dapat dibiarkan tanpa oksigen jika terjadi dekompresi mendadak. Boeing membantah tuduhan tersebut.

Amazon, perusahaan besar pertama yang memberikan pertumbuhan saham jangka panjang serta menjadi bagian yang lebih baik dari dua dekade dengan dasar tidak ada keuntungan untuk menunjukkan hal itu.

Lebih jelasnya: Amazon – tanpa rasa takut membuat taruhan berisiko sebagai wirausaha berkelanjutan; dan Microsoft, menghindari inovasi yang mengganggu (disruptive innovation) serta selalu mendukung “pengikut setia” yang tersisa, dan “memeras” keuntungan dari teknologi terbukti sebelumnya.

Kategori
Corporate Diklat E-Learning Liputan Manajemen Mobil Telematika Training Transportasi

Narasumber Workshop IMDS (International Material Data System) untuk sebuah perusahaan otomotif terkemuka



IMDS adalah suatu standar sistem data internasional yang mengatur mengenai material yang digunakan untuk industri otomotif.

Istilah IMDS merupakan kependekan dari International Material Data System

Didalam sistem inilah seluruh material yang terkait dengan pabrikan otomotif di seluruh dunia : disimpan, dirawat dan diarsipkan.

Sejarah Standar IMDS
Sistem ini pada mulanya merupakan pengembangan bersama dari berbagai pabrikan OEM untuk otomotif yaitu : Audi, BMW, Daimler, HPE, Ford, Opel, Porsche, VW dan Volvo.

Kemudian, masyarakat dan produsen lainnya akhirnya juga ikut bergabung dengan IMDS.

Oleh karena itu, standar ini dijadikan sebagai standar global yang digunakan oleh hampir semua produsen OEM global.

OEM (Original Equipment Manufacturer) adalah sebuah barang atau produk yang diproduksi dari perusahaan yang kemudian dibeli, diolah, dan dijual kembali oleh perusahaan yang menggunakan nama atau brand mereka sendiri.

Umumnya, perangkat keras dan lunak OEM dikirim dan didistribusikan ke perusahaan manufaktur besar yang memproduksi produk asli brand (merek) mereka sendiri.

Penggunaan

Karena ini adalah sistem berbasis komputer, IMDS menyoroti zat-zat berbahaya dan dikendalikan dengan membandingkan data yang dimasukkan dengan daftar zat terlarang yang berasal dari peraturan (GADSL,[3] REACH, ELV, dll…). Oleh karena itu, OEM dapat melacak zat berbahaya hingga ke bagian masing-masing komponen dan bekerja sama dengan pemasok untuk mengurangi, mengendalikan, atau menghilangkan bahaya tersebut.

Semua zat harus dinyatakan dalam lembar data material (MDS) IMDS dengan resolusi 1 gram atau lebih baik – bukan hanya zat yang dapat diumumkan dan dilarang (misalnya Cr VI / Hg / Pb / Cd). Bahan dan bahan produk harus diketahui secara detail agar dapat dikirimkan oleh OEM ke perusahaan pembongkaran guna mencapai tujuan ELV Directive.[4]

Model alur kerja dasar dari sistem ini adalah setiap pemasok mengirimkan data tentang suku cadang yang mereka jual kepada pelanggan langsung mereka. Ketika setiap tautan dalam rantai pasokan mengirimkan data menggunakan metode ini, hal ini akan meniru aliran bagian rantai pasokan yang sebenarnya, sehingga menjaga hubungan pelanggan-ke-pemasok. Entri data di IMDS sering kali merupakan persyaratan kontrak PPAP yang merupakan salah satu bagian dari sistem mutu standar otomotif.

Petunjuk Masa Pakai Akhir Kendaraan

Pengembangan IMDS (International Material Data System) didorong oleh End-of-Life Vehicles Directive (EU Directive 2000/53/EC) dan German End-of-Life Vehicles Ordinance (sebelumnya End-of-Life Automobiles Ordinance) ). Menurut Petunjuk Kendaraan Akhir Masa Pakai (ELV), semua kendaraan harus hampir seluruhnya dapat didaur ulang. Oleh karena itu, produsen dan pemasok mereka di seluruh rantai pasokan harus mendokumentasikan dengan cermat semua bahan yang mereka gunakan di setiap kendaraan yang mereka produksi. Sebuah kendaraan dapat dibuat hingga satu juta bagian dan masing-masing bagian tersebut harus didokumentasikan secara tepat. Di sinilah database IMDS dan sistem pengarsipan yang dikembangkan oleh mitra kami, DXC Technology, ikut berperan. Lampiran II Petunjuk Kendaraan Berakhir Masa Pakainya diperbarui secara berkala dan mungkin sulit untuk selalu mendapatkan informasi

Kategori
Business Corporate Indonesia Innovation Jakarta Keluarga Leadership Manajemen Mobil Pemikiran Tokoh Transportasi Wirausaha

Fenomena Manajemen Rian Mahendra, PO Bus Haryanto & Mahendra Transport Indonesia

Rian Mahendra akhirnya resmi merilis perusahaan otobus (PO) miliknya yang diberi nama Mahendra Transport Indonesia (MTI).

Dalam acara peluncuran yang berlangsung di Cawang, Jakarta Timur tersebut, Rian mengatakan PO MTI dimulai beroperasi pada 24 Juni 2023.

Alasannya, saat ini armada bus PO MTI masih berada di karoseri untuk dicat ulang.

“Ada 6 unit yang akan disediakan. Insyallah yang dipakai untuk peluncuran perdana 4 unit dulu, 2 unit lagi masih nunggu untuk jadi,” kata Rian saat ditemui di Cawang, Kamis (8/6/2023).

Jika nantinya keenam bus tersebut sudah siap jalan, maka Ia akan membagi komposisi keberangkatan unitnya dalam dua wilayah.

“Jadi nanti tiga unit dari jalur barat untuk keberangkatan pagi dan sore, lalu tiga sisanya dari jalur timur untuk pagi dan sore juga,” jelasnya.

Untuk tahap awal, PO MTI akan beroperasi di trayek Jakarta-Pekalongan.

Pria yang akrab dijuluki calo terkuat di bumi tersebut mengatakan, trayek Jakarta-Pekalongan dipilih karena dirasa paling cocok dengan kondisi perusahaan yang saat ini statusnya masih sangat baru.

“Karena perusahaan baru dan modal terbatas, jadi kita mulai dari yang pendek dulu sehingga otomatis biaya operasionalnya lebih kecil. Resikonya juga makin kecil walaupun persaingannya ketat,” kata Rian.

Tadinya Rian Mahendra merupakan Direktur Operasi PO Bus Haryanto. Namun karena satu dan lain hal dia “dipecat” ayahnya, Haji Haryanto,  sampai menggemparkan jagat Maya. Hal itulah membuat Ryan Mahendra harus berjuang menafkahi keluarganya setelah keluar dari PO Haryanto.

PO Haryanto sebagai Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang didirikan serta melibatkan sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnisnya. Sebagai  bisnis  yang  dimiliki  dan  dikendalikan oleh keluarga maka manajemen maupun kinerja perusahaan, baik yang berskala kecil maupun besar, banyak dipengaruhi oleh visi maupun misi keluarga.

Namun, bisnis keluarga tentu tidak luput dari ragam  persoalan yang terkadang sulit dipecahkan, seperti munculnya dis-trust atau ketidak-percayaan di antara sesama anggota keluarga, konflik dalam suksesi  kepemimpinan, konflik dalam pengambilan keputusan, isu putra mahkota (penerus tahta di perusahaan), perbedaan pola pikir manajerial antara generasi pertama dan generasi berikutnya, dan lain sebagainya. Akibatnya, tak jarang bisnis keluarga mengalami kemerosotan atau bahkan terpaksa tutup karena konflik yang berkepanjangan di internal keluarga.

Haji Haryanto sebagai Generasi X pada umumnya memiliki idealisme yang tinggi dalam dirinya yang menjadikannya cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Dalam konteks memiliki idealisme tinggi itu karakteristik yang bagus, tetapi kalau kembali ke cerita bisnis keluarga, karater tersebut bisa jadi kurang sesuai. Beberapa kasus dalam praktik bisnis keluarga juga muncul ketika generasi penerusnya ingin melanjutkan bisnis keluarganya, namun justru orang tuanya keberatan untuk melepas. Kenapa?

Yang pertama adalah faktor kepercayaan. Mendirikan bisnis itu ibarat orang melahirkan sehingga bisnis itu bukan sekedar segepok aset, tapi seperti bayi yang harus dirawat, dipelihara, dan dijaga dari mulai kecil hingga nanti tumbuh besar. Ini yang mengakibatkan orang tua tidak berani melepaskan begitu saja bahkan kepada anaknya sekalipun. Hal ini yang disebut founder centrality. Orang tua kadang otoriter didalam bisnisnya, segalanya harus dia, dari segala lini dia yang paling tahu. Yang kedua, ketika orang tua pensiun, maka dia akan berpikir tidak ada pekerjaan selain mengelola bisnis keluarganya sendiri.

Akan tetapi ada satu hal yang berbeda, kita belajar yang dikelola para profesional. Ketika sebuah bisnis dikelola secara profesional maka bentuk hubungannya transaksional. Kalau bisnis keluarga hubungannya tentu bercampur dengan hubungan emosional. Yang menjadikan bisnis keluarga itu unik adalah gabungan dari dua sistem yang menyatu dimana karakteristiknya bertolak belakang. Bisnis keluarga itu adalah gabungan sub sistem keluarga dengan sub sistem bisnis sehingga penting bagi para pelaakunya untuk bisa menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan kepentingan keluarga.

Akhirnya Perusahaan Otobus milik Rian Mahendra, PO MTI, baru saja mengaspal di tengah persaingan ketat sejumlah PO.

Agar bisa survive dan mendokrak popularitas PO MTI, Rian menerapkan strateginya saat masih di PO Haryanto.

Rian Mahendra mencontohkan salah satu sistem yang ia terapkan untuk kru PO MTI, di antaranya terkait pola kerja kru.

“Berangkat pagi, datang siang (siang tidur), malam berangkat ya ga muter balik juga,” ujar Rian Mahendra, dilansir dari YouTube .

“Pokoknya aturan gua di sana (PO Haryanto), di sini gua terapin,” ujar Rian Mahendra.

Penerapan sistem yang sama saat dirinya di PO Haryanto, dinilai Rian masih ampuh pada saat ini.

Setelah dipecat PO Haryanto, Rian Mahendra memulai petualangan barunya dengan mendirikan perusahaan otobus bernama PO MTI atau Mahendra Transportation Indonesia. Lantas, apa tanggapan Haji Haryanto selaku ayah dan mantan bosnya?

Menurut Rian Mahendra, Haji Haryanto telah mendengar munculnya PO MTI sebagai perusahaan miliknya. Rian memastikan, respons Haji Haryanto dan teman-temannya baik. Bahkan, ayahnya tersebut bangga punya anak yang mau berusaha mandiri.

“Komentar Pak Haji soal MTI alhamdulillah baik responsnya, saya denger respons dari temen-temennya juga baik. Ya baiklah, orang tua mana sih yang nggak bangga anaknya mandiri?” ujar Rian Mahendra melalui siaran langsung yang disaksikan dan dikutip Sabtu (24/6).

Secara global, bisnis keluarga mencakup 75% dari seluruh perusahaan dunia dan mengontribusikan 65% dari PDB dunia. Namun, pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah keluarga membuat bisnis lebih baik atau malah lebih buruk?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Peter Jaskiewicz, Michael G. Carney, dan Christopher Hansen dari Harvard Business Review, bersama dengan Joern Block dari University of Trier dan Dominik Wagner dari IUBH International College melakukan meta-analisis dari 204 studi akademis yang mencakup 3.880.267 perusahaan di 30 negara.

Bisnis keluarga dipisahkan berdasarkan keterlibatan keluarga sebagai pemilik, manajer, atau keduanya. Pengkategorian ini penting, karena pada studi-studi sebelumnya di seluruh dunia, ditemukan bahwa rata-rata peran keluarga sebagai pemilik justru mendorong kinerja perusahaan. Sementara, dampak keluarga sebagai manajer tidak begitu jelas.

Dalam studi-studi yang dianalisa, keluarga sebagai pemilik lebih baik daripada keluarga sebagai manajemen, di mana rata-rata keterlibatan keluarga memiliki dampak positif yang kecil terhadap profitabilitas perusahaan.

Namun, di beberapa kasus, manajemen perusahaan oleh keluarga ada yang menunjukkan kinerja lebih baik dan ada juga yang lebih buruk. Hal ini karena manajer yang masih keluarga ada yang menunjukkan kepemimpinan yang baik, sementara ada juga yang bersifat nepotistik dan merusak.

Studi menunjukkan variasi yang berbeda di setiap negara tetapi ada dua kondisi yang menjadi faktor utama: Kepercayaan akan keluarga dan kepercayaan akan institusi.

Kategori
Aeronotika Ilmiah Innovation Manajemen Pengetahuan Proyek Transportasi

SpinLaunch sebuah perusahaan pengembangan teknologi penerbangan luar angkasa sedang mengerjakan teknologi akselerator kinetik

SpinLaunch sebuah perusahaan pengembangan teknologi penerbangan luar angkasa sedang mengerjakan teknologi akselerator kinetik seperti katapel untuk memindahkan muatan ke luar angkasa. Pada Januari 2020, perusahaan telah mengumpulkan dana sebesar US$ 80 juta, dengan investor termasuk Kleiner Perkins, Google Ventures, Airbus Ventures, Catapult Ventures, Lauder Partners, John Doerr dan Byers Family.

SpinLaunch sedang mengembangkan sistem peluncuran ruang angkasa energi kinetik yang mengurangi ketergantungan pada roket kimia tradisional, dengan tujuan secara signifikan menurunkan biaya akses ke ruang angkasa sambil meningkatkan frekuensi peluncuran. Teknologi ini menggunakan centrifuge yang disegel vakum untuk memutar roket dan kemudian melemparkannya ke luar angkasa dengan kecepatan hingga 5.000 mil per jam (8.000 km/jam).

Roket kemudian menyalakan mesinnya pada ketinggian sekitar 200.000 kaki (61.000 m) untuk mencapai kecepatan orbit 17.500 mil per jam (28.200 km/jam). Jika berhasil, konsep akselerasi diproyeksikan untuk menurunkan biaya peluncuran dan menggunakan daya yang jauh lebih sedikit, dengan harga peluncuran ruang tunggal dikurangi dengan faktor 20 menjadi di bawah US$500.000.

SpinLaunch, perusahaan rintisan yang berbasis di California yang mengembangkan lengan berputar yang dapat melemparkan satelit kecil ke ruang angkasa dekat Bumi telah melakukan uji peluncuran sukses ke-10 dalam waktu kurang dari setahun.

Sistem Akselerator Suborbital SpinLaunch melambungkan kendaraan penerbangan perusahaan untuk serangan mendadak suborbital singkat dari pangkalan di Spaceport America di New Mexico pada 27 September 2022. Untuk pertama kalinya, kendaraan tersebut menjadi tuan rumah berbagai eksperimen pihak ketiga termasuk dari NASA, Airbus dan Universitas Cornell.

Lebih dari 150 pengunjung menyaksikan saat akselerator, yang menyerupai senjata raksasa yang menghadap ke langit, menembakkan peluru ke udara.

“Hari ini kami telah menyelesaikan penerbangan uji kesepuluh kami dan telah membuktikan bahwa ini adalah sistem yang dapat diandalkan berulang kali,” kata Jonathan Yaney, Pendiri dan CEO SpinLaunch dalam video yang dibagikan oleh perusahaan di YouTube. “Ini bukan roket dan jelas kemampuan kami untuk melakukan hanya dalam sebelas bulan pengujian sebanyak ini dan membuat semuanya berfungsi sesuai rencana, benar-benar merupakan bukti sifat teknologi kami.”

Penerbangan sukses ke-10 merupakan tonggak penting bagi SpinLaunch, karena menunjukkan bahwa “komponen satelit standar secara inheren kompatibel dengan lingkungan peluncuran SpinLaunch,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Muatan pelanggan yang diluncurkan oleh akselerator harus bertahan hingga 10.000 Gs (itu 10.000 kali gaya gravitasi Bumi) karena lengan putar sepanjang 108 kaki (33 meter) yang tersembunyi di dalam selubung putih memutar muatan lebih cepat dari kecepatan. suara.

Penerbangan uji terbaru berlangsung hanya seminggu setelah perusahaan mengumumkan telah mengumpulkan $71 juta sebagai bagian dari putaran pendanaan Seri B.

“Flight Test 10 merupakan titik perubahan utama untuk SpinLaunch, karena kami telah membuka sistem Akselerator Suborbital secara eksternal untuk pelanggan, mitra strategis, dan kelompok penelitian kami,” kata Yaney dalam pernyataannya. “Data dan wawasan yang dikumpulkan dari uji terbang akan sangat berharga bagi SpinLaunch, karena kami melanjutkan pengembangan sistem Peluncuran Orbital, dan bagi pelanggan kami yang ingin kami memberi mereka akses berbiaya rendah, berirama tinggi, dan berkelanjutan. ke luar angkasa.”

SpinLaunch, didirikan pada tahun 2014, melakukan penerbangan suborbital pertamanya yang berhasil pada tahun 2021. Perusahaan tersebut pada akhirnya bertujuan untuk mengembangkan sistem peluncuran orbital yang akan lebih murah dan lebih ramah lingkungan daripada roket yang boros bahan bakar. Akselerator orbit skala penuh dapat menembak konstelasi kecil satelit ke orbit rendah Bumi, wilayah di bawah ketinggian 600 mil (1.000 kilometer), segera setelah tahun 2026.

Kategori
Aeronotika Government Kebijakan Leadership Manajemen Penerbangan Pesawat Proyek Tokoh

Manajemen Pertahanan: Gonjang ganjing rencana pembelian Pesawat Tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia

Pada tahun 2014, Rusia menawarkan Su-35 ke Indonesia untuk menggantikan armada F-5E Tiger II yang sudah tua. Tahun berikutnya, Kementerian Pertahanan Indonesia memilih Su-35 dibanding Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, F-16, dan Saab JAS 39 Gripen; Kementerian Pertahanan mengutip keakraban Angkatan Udara Indonesia dengan Su-27SK dan Su-30MK2 sebagai alasan pemilihannya. Pada tahun 2017, negosiasi antara kedua pihak mengenai Su-35 telah mencapai tahap lanjut, dengan pemerintah Indonesia kemudian pada prinsipnya sepakat untuk melakukan perdagangan barter produk pertanian untuk sebelas pesawat yang dilaporkan. Pada Februari 2018, Rusia dan Indonesia menyelesaikan kontrak untuk 11 pesawat, senilai $1,14 miliar. Pengiriman pertama diharapkan pada Oktober 2018, tetapi ditunda hingga 2019.



Pada 12 Maret 2020, Bloomberg melaporkan bahwa Indonesia membatalkan kesepakatan karena tekanan AS dan malah mencari untuk menegosiasikan pesanan F-35. Pada 18 Maret 2020, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Sakti Wahyu Trenggono membenarkan bahwa pemerintah tidak mencabut pengadaan tersebut meskipun menghadapi “hambatan” yang tidak disebutkan namanya. Pada 8 Juli 2020, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menyatakan bahwa rencana Indonesia untuk membeli 11 Su-35 dari Rusia masih berlanjut. Pada Februari 2021, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo mengumumkan rencana untuk membeli pesawat baru seperti F-15EX dan Dassault Rafale tanpa menyebutkan status pesanan Su-35 saat ini. Namun pada 22 Desember 2021 saat Press Tour dan Media Gathering, Fadjar Prasetyo memastikan bahwa pembelian SU-35 tidak akan dilanjutkan. Mengenai rencana pembelian Sukhoi Su-35, Fadjar mengatakan ditinggalkan.

Beli Jet Tempur Prancis, Prabowo: TNI AU Pilot Dassault Rafale Latihan 3 Bulan

Jumat, 16 Desember 2022 21:00 Reporter : Dedi Rahmadi

Merdeka.com – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata atau Menhan Prancis Sébastien Lecornu membahas program pelatihan bagi pilot TNI Angkatan Udara (AU) yang akan mengawaki jet tempur Dasaault Rafale.

Prabowo mengatakan program pelatihan itu penting untuk memperkokoh kekuatan tempur TNI AU dengan kehadiran pesawat tempur Dassault Rafale buatan Prancis.

taboola mid article

“Sehingga, para pilot TNI AU harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengawaki jet tempur generasi 4,5 asal Prancis tersebut,” kata Prabowo di Hotel de Brienne, Prancis, Kamis (15/12).

Selain kerja sama di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), Indonesia dan Prancis juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di bidang pelatihan dan pendidikan.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan pihaknya mengirimkan enam penerbang untuk menjalani latihan guna mengawaki jet tempur generasi 4,5 Rafale yang dibeli Indonesia dari Prancis.

“Sudah kami kirim enam penerbang dan delapan orang teknisi ke Prancis untuk menjalani latihan,” kata Fadjar di sela-sela acara Seminar Nasional “Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan” di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (8/11).

Menurut Fadjar, para penerbang dan teknisi itu akan menjalani pendidikan dan latihan di Prancis selama tiga bulan.

“Ini tidak lama, hanya tiga bulan,” tambah Fadjar.

Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani kontrak kerja sama pembelian enam pesawat tempur Rafale pada Februari 2022.

Prabowo mengatakan Indonesia akan membeli alutsista secara signifikan untuk multirole combat aircraft dengan mengakuisisi 42 unit Rafale.

“Kami mulai dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat,” kata Prabowo.

Selanjutnya, kerja sama itu akan disusul dengan penandatanganan kontrak untuk 36 pesawat lagi, dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan.

Terungkap! ‘Misteri’ Pembelian Jet Tempur Sukhoi oleh RI

A Russian Sukhoi Su-35 air force jet seen during MAKS-2009 (the International Aviation and Space Show) in Zhukovsky, Russia, Tuesday, Aug. 18, 2009. (AP Photo/Misha Japaridze) Foto: Sukhoi Su-35 (AP Photo/Misha Japaridze)

Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana Indonesia untuk membeli pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E hingga kini masih menggantung. Pecahnya perang di Ukraina kian memperumit kontrak yang sudah ada.

Indonesia sejatinya telah menjatuhkan pilihan pada pesawat tempur Rusia itu sejak 2015. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat alutsista nasional.

Rencana pembelian 11 pesawat itu pun kemudian dinegosiasikan pada 2018 dengan Moskow. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjutnya.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan kontrak pembelian pesawat tersebut sebenarnya sudah ditandatangani. Namun, belum diimplementasikan.

Menurutnya, kondisi geopolitik saat ini membuat hal tersebut menjadi sulit. Adapun, Rusia memang tengah sibuk dengan perang di Ukraina yang sudah berlangsung selama 10 bulan.

“Saat pemerintah RI siap melaksanakan kontrak, tentu kami akan pertimbangkan, namun itu telah ditandatangani 4 tahun lalu,” katanya, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya, lamanya waktu kontrak yang menganggur tersebut menjadi cukup sulit untuk bisa langsung dieksekusi.

“Harga berubah, ada permintaan besar terhadap Su-35 di angkatan udara kami. Jadi kondisinya berubah, namun tetap ini berada di tangan pemerintah RI,” pungkasnya.

Kategori
Bandung Business Corporate Diklat Ilmiah Liputan Manajemen

Narasumber Training Manajemen Aset ISO 55000:2014 menyoroti aset organisasi penting untuk mempertimbangkan risiko

Pada tanggal 15 Januari 2014, Komite Teknis TC 251 dari ISO menyelesaikan pekerjaannya dan akhirnya menerbitkan seperangkat peraturan ISO 55000 untuk Manajemen Aset. Skema ini mirip dengan skema manajemen mutu (ISO 9000, 9001 dan 9004); dalam hal ini, tiga aturan yang mengintegrasikan standar internasional ini, adalah:

  • ISO 55000:2014 Manajemen aset — Ikhtisar, prinsip, dan terminologi.
  • ISO 55001:2014 Manajemen aset — Sistem manajemen — Persyaratan.
  • ISO 55002:2014 Manajemen aset — Sistem manajemen – Pedoman penerapan ISO 55001.

Standar ini dan semua standar ISO lainnya untuk sistem manajemen sesuai dengan pedoman dan justifikasi ISO 72:2001 untuk pengembangan standar sistem manajemen (Standar Sistem Manajemen / SPM). Pedoman ini menguraikan unsur-unsur umum dari kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, operasi, evaluasi kinerja, perbaikan dan tinjauan oleh manajemen. Ini juga menetapkan bahwa sistem manajemen harus dikembangkan di bawah metodologi perbaikan berkelanjutan PDVA: Plan, Do, Verify, Act.

Basis untuk mengembangkan ISO 55000 adalah PAS-55 Inggris. Standar ISO ini berasal dari 28 elemen yang termasuk dalam PAS-55, bagian 1 dan 2. ISO 55001:2014 menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen aset dalam konteks organisasi. Standar ini bertujuan untuk digunakan dalam pengelolaan aset tetapi dapat diterapkan untuk aset jenis lain. ISO 55000 menyoroti bahwa menilai nilai aset organisasi mempertimbangkan risiko.

Prinsip dan pedoman ISO 31000:2009 Manajemen risiko — memberikan prinsip dan orientasi umum untuk manajemen risiko. Ini dilengkapi dengan Panduan ISO 73:2009 Manajemen risiko — Kosakata. Risiko didefinisikan sebagai “Pengaruh ketidakpastian pada tujuan” dan menetapkan bahwa “efek adalah penyimpangan dari yang diharapkan – positif dan/atau negatif”.

Pengembangan ISO 55001:2014 mengikuti struktur ini:

  • Organisasi (Ayat 4).
  • Kepemimpinan (Ayat 5).
  • Perencanaan (Ayat 6).
  • Dukungan (Ayat 7).
  • Operasi (Ayat 8).
  • Evaluasi Kinerja (Klausul 9).
  • Peningkatan (Klausul 10).

Penting untuk digarisbawahi bahwa ISO 55001:2014 bukanlah standar keandalan dan manajemen pemeliharaan, tetapi bukan berarti pemeliharaan dan keandalan tidak memiliki peran penting di dalamnya. Lampiran A (informatif) dari daftar kegiatan pengelolaan aset menunjukkan banyak di antaranya yang kami kenal sebagai profesional dalam pemeliharaan dan keandalan. Misalnya, ada pemantauan kondisi, biaya siklus hidup, tes non-destruktif, dll.

Manajemen aset mencakup siklus hidup aset yang mencakup:

  • Konsep.
  • Desain.
  • Pengadaan.
  • Konstruksi/Instalasi.
  • Komisioning.
  • Operasi.
  • Pemeliharaan.
  • Penonaktifan.
  • Akhir Penggunaan.

Diperkirakan bahwa, ketika komisioning aset telah selesai, 95% dari biaya siklus hidup telah ditentukan sebelumnya. Inilah salah satu alasan yang mendukung adanya sistem manajemen. Seperti yang juga dapat kita hargai, pemeliharaan peralatan dilakukan setelah enam fase preseden dalam siklus hidup. Dengan demikian, dimasukkannya analisis keandalan sejak awal proyek menjadi penting. Aspek-aspek yang tidak dipertimbangkan selama fase desain akan berdampak pada penurunan keandalan aset. Selain itu, kesulitan yang ditemukan dalam operasi dan pemeliharaan akan menjadi konsekuensi dari proyek yang tidak mempertimbangkan keandalan dan pemeliharaan selama fase awal siklus hidup.

Kategori
Business Corporate Diklat Ilmiah Manajemen Motorola Pengetahuan

Six Sigma ( 6σ ) adalah seperangkat teknik dan alat untuk perbaikan proses

Six Sigma ( 6σ ) adalah seperangkat teknik dan alat untuk perbaikan proses. Ini diperkenalkan oleh insinyur Amerika Bill Smith saat bekerja di Motorola pada tahun 1986. Jack Welch menjadikannya inti dari strategi bisnisnya di General Electric pada tahun 1995. Proses enam sigma adalah proses di mana 99.99966% dari semua peluang untuk menghasilkan beberapa fitur dari suatu bagian yang secara statistik diharapkan bebas dari cacat.

Strategi Six Sigma berusaha untuk meningkatkan kualitas keluaran dari suatu proses dengan mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab cacat dan meminimalkan variabilitas dampak dalam proses manufaktur dan bisnis . Ini menggunakan sekumpulan metode manajemen mutu , terutama metode statistik empiris , dan menciptakan infrastruktur khusus orang-orang di dalam organisasi yang ahli dalam metode ini.

Setiap proyek Six Sigma yang dilakukan dalam sebuah organisasi mengikuti urutan langkah yang ditentukan dan memiliki target nilai tertentu, misalnya: mengurangi waktu siklus proses, mengurangi polusi, mengurangi biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan keuntungan.

Kategori
Aeronotika Corporate Diklat E-Learning Innovation Internet Manajemen Pendidikan Pengetahuan Pribadi Telematika

Pengalaman Pendampingan Blended Learning PT Angkasa Pura 1

Perusahaan merupakan kolaborasi antara aset tangible dan intangible dalam mencapai tujuan. Aset tangible perusahaan dapat berupa berupa “Land, Labour and Capital”. Aset tangible ini mudah dikembangkan dengan meningkatkan kuantitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Aset intangible perusahaan terintegrasi melalui labour yaitu dalam proses regenerasi melalui sharing knowledge.

Dewasa ini adalah era knowledge based economy, di mana kekuatan inti suatu perusahaan terletak pada human capital. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif memunculkan konsep industri yang padat pengetahuan dengan menuntut ketersediaan knowledge worker dalam jumlah besar untuk mendukung kemajuan suatu perusahaan. Human capital yang sarat akan pengetahuan ini memberikan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas yang jauh lebih signifikan daripada faktor material seperti lahan atau modal semata.

Pada kesempatan lain PT Angkasa Pura Suport atau Angkasa Pura Supports (APS), salah satu anak perusahaan Angkasa Pura Airports, meresmikan Learning Center sebagai fasilitas pendidikan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlokasi di Kompleks Mega Glodok Kemayoran Blok B-16, Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat. 

Peresmian Learning Center dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura Airports sekaligus Komisaris Utama APS Faik Fahmi bersama Direktur Utama Angkasa Pura Supports Desy Sulistyorini melalui penandatanganan prasasti dan disaksikan oleh Andi Rivai, Agit Atrianto, Moh. Winarno selaku anggota Dewan Komisaris APS, Dendi T. Danianto selaku Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura Airports, dan M. Arifin Firdaus selaku Direktur SDM dan Umum Angkasa Pura Airports.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, Angkasa Pura Airports terus berupaya mencari dan memperkuat sumber pendapatan alternatif melalui penguatan portofolio dan ekspansi bisnis anak perusahaan. Hadirnya Learning Center dari Angkasa Pura Supports ini tentu sejalan dengan komitmen Angkasa Pura Airports dalam mewujudkan talenta dan SDM unggul guna mendukung peningkatan kualitas pelayanan kebandarudaraan serta mendukung kegiatan lainnya di bawah naungan bisnis dan pelayanan Angkasa Pura Supports di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports, Faik Fahmi.

“Fasilitas Learning Center APS Jakarta adalah yang ketiga dibuka setelah sebelumnya telah hadir di kota Denpasar dan Semarang. Learning Center ini diharapkan dapat menjadi pusat belajar interaktif bagi karyawan dan calon karyawan Angkasa Pura Supports demi mewujudkan Sumber Daya Manusia yang memiliki skill , attitude dan knowledge yang baik dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan. Kedepan kami juga berharap dapat mengembangkan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lain khususnya dalam meningkatkan kualitas soft skill dan hard skill karyawannya,” jelas Direktur Utama APS, Desy Sulistyorini.

Learning Center APS Jakarta ini memiliki 4 (empat) lantai dimana di setiap lantainya terdapat berbagai ruang kelas pelatihan yang menunjang materi pelatihan yang diajarkan. Pada lantai 1 (satu) terdapat ruang seleksi dan recruitment calon karyawan yang telah dilengkapi dengan ruang interview, ruang seleksi fisik serta sistem test E-Recruitment. 

Lantai 2 (dua) disediakan ruang kelas pelatihan intensif yang dapat digunakan apabila materi ajar membutuhkan intensitas tinggi, ruang kelas untuk pelatihan parking dan security serta ruang kelas untuk pelatihan Learning Management System. 

Lantai 3 (tiga) adalah ruang kelas untuk pelatihan cleaning service,  high rise cleaning, washroom service,  gardening , room attendant hotel dan rumah sakit serta pelatihan service excellence. Seluruh pelaksanaan proses belajar – mengajar di Learning Center dilakukan oleh para trainer berpengalaman dengan metode pembelajaran interaktif yaitu praktik lapangan dan secara online.

“Angkasa Pura Supports berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan mencetak SDM yang memiliki akuntabilitas kinerja baik, dengan semangat profesionalisme agar dapat memberikan layanan yang terbaik bagi Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi ketiga yang dipilih karena diharapkan dapat membantu masyarakat tidak hanya di provinsi DKI Jakarta namun juga mencakup beberapa kota di provinsi Jawa Barat sehingga bisa membantu program Pemerintah dalam menyiapkan manusia unggul yang mampu bersaing di tingkat global,” tambah Desy Sulistyorini. 

Kategori
Bandung Dataquest Leverage Indonesia E-Learning Kuliah Lecture Manajemen Pendidikan Telematika

Membimbing mahasiswa Capiz State University dari Panay, Capiz, Philippines OJT (On Job Training) di Dataquest Leverage Indonesia

Membimbing mahasiswa Capiz State University dari Panay, Capiz, Philippines yang OJT Philippines tentang Learning Management System Ingenio di Dataquest Leverage Indonesia

Mereka melakukan OJT perihal “Pengenalan e-Learning”- yang diajarkan melalui platform Ingenio Belajar Online. Pada OJTini peserta akan belajar memahami perkembangan pendidikan & metode pembelajaran, konsep e-learning, kunci sukses e-learning, konsep blended learning serta LMS.

Ingenio LMS System merupakan salah satu solusi media pembelajaran daring dalam upaya perluasan dan pemerataan pendidikan bermutu di Indonesia. Untuk dapat menggunakan sistem ini silakan lakukan registrasi terlebih dahulu. Informasi yang anda butuhkan bisa diperoleh dengan menghubungi kami. Klik di Link Support berikut!

Universitas Negeri Capiz dimulai dengan penggabungan Sekolah Tinggi Pertanian dan Teknik Mambusao (MATEC) di Burias, Mambusao dan Sekolah Pertanian dan Perikanan Capiz (CAFS) di Bailan, Pontevedra menjadi Sekolah Tinggi Politeknik Negeri Panay (PSPC) berdasarkan Batas Pambansa Blg. 91 ditandatangani oleh Presiden Ferdinand E. Marcos pada tanggal 24 Desember 1980. Pada saat penggabungan kedua sekolah, MATEC (mulai 22 Juni 1958 berdasarkan RA 2088, yang memiliki dua kampus satelit yang terletak di Tapaz dan Sapian) dan CAFS (dimulai 21 Juni 1957 berdasarkan RA 1785 dan 1786) dipimpin oleh Dr. Ernesto V. Botin dan Dr. Wenceslao O. Sison Jr., masing-masing sebagai Pengawas. Pusat administrasi PSPC berada di Burias, Mambusao. Pada tanggal 29 Agustus 1981, Dr. Ernesto V. Botin mengambil sumpah jabatannya sebagai Presiden PSPC pertama dan Dr. Wenceslao O. Sison Jr. menjadi Wakil Presidennya. Dengan diangkatnya Dr. Sison sebagai College President dari Northern Iloilo Polytechnic State College, Dr. Anthony N. Navarrosa ditunjuk untuk menggantikan posisinya sebagai Vice President yang kemudian ditingkatkan menjadi Executive Vice President. Pimpinan kampus disebut Dekan.

Pada tahun 1982, dengan persetujuan Dewan Pengawas, Kantor Presiden Perguruan Tinggi menambahkan kampus satelit di kotamadya Dumarao dan Pilar. Pada tahun 1986, Presiden Corazon C. Aquino mengangkat kembali Dr. Botin sebagai Presiden PSPC. Ketika masa jabatannya berakhir pada 24 Juli 1993, Dr. Navarrosa, Wakil Presiden Eksekutif, menjabat sebagai Pejabat Penanggung Jawab Kolese hingga pengangkatan Dr. Rochellir D. Dadivas sebagai Presiden PSPC kedua pada 12 Oktober 1994.

Pada masa Dr. Dadivas, beliau dibantu oleh Dr. Anthony N. Navarrosa, Executive Vice President; Dr. Editha L. Magallanes, Wakil Rektor Bidang Akademik; dan Dr. Nicolas A. Braña, Wakil Presiden untuk Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan.

Sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Republic Act 7722 (atau dikenal sebagai Higher Education Act of 1994) dan Republic Act 8992, pada tanggal 4 November 1998, Institut Teknologi Capiz (didirikan tahun 1917) di Roxas City, termasuk Departemen Perikanannya. di Dayao (sebelumnya Sekolah Perikanan Capiz didirikan tahun 1961), menjadi bagian integral dari sistem PSPC. Hal ini disetujui dalam Rapat Dewan Reguler ke-54 yang diadakan di Ruang Konferensi CHED, San Miguel Avenue, Ortigas Center, Pasig City. Namun, pergantian resmi dilakukan pada 25 Oktober 1999 oleh Direktur CHED Wilayah VI-Visayas Barat Tomas P. Parreño kepada Presiden PSPC Dadivas. Kemudian, pada 19 Desember 2000, Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Sigma (dimulai 1 Januari 1996 berdasarkan RA 7973) di Sigma, Capiz diintegrasikan ke dalam PSPC.

Pada tahun 1999, Cong. Manuel “Mar” A. Roxas dari Distrik 1 Capiz mengajukan tagihan yang meminta konversi PSPC menjadi universitas negeri. Baik Dewan Kota Roxas City dan Dewan Provinsi Capiz meloloskan resolusi yang mendukung RUU tersebut.

Pada tanggal 15 September 2000, Majelis Wali Amanat menyetujui struktur organisasi Kolese yang baru dengan 3 (tiga) unit, yaitu: Unit Roxas City, Unit Mambusao dan Unit Pontevedra. Setiap unit dipimpin oleh seorang Rektor. Unit Mambusao memiliki enam (6) kampus satelit: Kampus Burias di Mambusao, Kampus Sapian, Kampus Tapaz, Kampus Sigma, Kampus Mambusao, dan Kampus Dumarao. Unit Pontevedra memiliki Kampus Pontevedra dan Kampus Pilar; sedangkan Unit Kota Roxas memiliki Kampus Kota Roxas dan Kampus Dayao. Rektor pertama adalah Dr. Nenita A. Beluso untuk Unit Pontevedra, Supt. Primitivo V. Bangcoyo untuk Unit Kota Roxas dan Dr. Geronimo L. Gregorio untuk Unit Mambusao. Kampus-kampus tersebut dipimpin oleh Administrator Kampus yang melapor langsung kepada Rektor.

Pada tahun 2001, kursi administrasi dipindahkan ke Kampus Mambusao untuk aksesibilitas dan kemudahan komunikasi. Rektor angkatan kedua adalah Dr. Edgar M. Dilla untuk Unit Pontevedra, Dr. Genoveva N. Labaniego untuk Unit Mambusao dan Dr. Evaristo M. Magoncia untuk Unit Roxas City. Dengan pensiunnya Dr. Navarrosa pada tahun 2003, posisi Wakil Presiden Eksekutif, sebagai co-terminus, tidak ada lagi.

Pada bulan Maret 2002 RUU untuk konversi PSPC menjadi universitas negeri telah disetujui di DPR dan Senat menyetujui langkah yang sama pada tanggal 6 Februari 2004. Cong. Rodriguez D. Dadivas dari Distrik Kongres 1 dan Cong. Fredenil H. Castro dari Distrik Kongres ke-2 bertanggung jawab dalam melobi pengesahan undang-undang konversi.

Kemudian, sebuah tonggak sejarah dicapai pada 21 Maret 2004, ketika Presiden Gloria Macapagal-Arroyo menandatangani Undang-Undang Republik No. 9273 di Capitol Province Capitol, Roxas City yang mengubah PSPC menjadi universitas negeri, Capiz State University. Pada saat konversi, Gubernur Capiz yang sedang menjabat adalah Hon. Vicente B. Bermejo dengan Hon. Victor A. Tanco sebagai Wakil Gubernur. Mengikuti ketentuan Piagam Universitas, kursi administrasi dipindahkan ke Kota Roxas.

Dr. Rochellir D. Dadivas, Presiden PSPC yang sedang menjabat pada saat konversi menjadi Presiden Universitas pertama. Ketiga Wakil Presiden tersebut adalah Dr. Editha L. Magallanes, Wakil Presiden Bidang Administrasi dan Keuangan; Dr. Aladino L. Leccio, Wakil Rektor Bidang Akademik; dan Dr. Geronimo L. Gregorio, Wakil Presiden Bidang Penelitian dan Penyuluhan.

Pada tanggal 7 Juli 2008, setelah Dr. Dadivas pensiun sebagai Presiden Universitas, Dr. Editha L. Magallanes diangkat sebagai Presiden Universitas kedua dari Universitas Negeri Capiz. Selama masa Dr. Magallanes, Wakil Presidennya adalah Dr. Aladino L. Leccio untuk Administrasi dan Keuangan, Dr. Herminia B. Gomez untuk Urusan Akademik dan Dr. Geronimo L. Gregorio untuk Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan (RDE).

Sesuai Keputusan Dewan Bupati No. 1112, seri tahun 2009, jabatan rektor dihapuskan karena tumpang tindih fungsi dengan pengurus kampus.

Setelah dinilai Luar Biasa oleh Komite Evaluasi dan Penelusuran menjelang akhir masa jabatan pertamanya sebagai Presiden Universitas pada Juni 2012, Dr. Editha L. Magallanes diangkat kembali sebagai Presiden Universitas Negeri Capiz pada 7 Juli 2012.

Dengan pensiunnya Dr. Gregorio, Dr. Cora F. Navarra menggantikannya sebagai Wakil Presiden untuk Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan efektif tanggal 7 November 2012. Meninggalnya Dr. Cora F. Navarra yang terlalu dini, membuat jabatan VP RDE kosong. Dr. Pedro G. Gavino kemudian ditunjuk sebagai OIC-VP RDE pada 5 Maret 2014 dan menjabat pada 1 Juni di tahun yang sama.

Dr. Herminia B. Gomez pensiun pada 17 September 2014 dan Dr. Editha C. Alfon ditunjuk sebagai Wakil Presiden Bidang Akademik.

Dr. Editha L. Magallanes menyelesaikan masa jabatan keduanya sebagai Presiden Universitas pada 7 Juli 2016 lalu dan Dr. Pedro G. Gavino ditunjuk sebagai Pejabat Penanggung Jawab Universitas sementara pencarian Presiden baru sedang berlangsung.

Pada tanggal 8 September 2016, Dr. Editha C. Alfon diangkat sebagai Rektor Universitas ketiga berdasarkan Resolusi No. 50, seri 2016. Tiga Wakil Rektornya adalah Dr. Nilo D. Delfin, Wakil Rektor Administrasi dan Keuangan; Dr. Susan O. Dangan, Wakil Rektor Bidang Akademik; dan Dr. Lucy A. Beluso, Wakil Presiden Bidang Penelitian dan Penyuluhan.

Berdasarkan Keputusan BOR No 117, seri tahun 2017, dibentuk jabatan Wakil Presiden Bidang Luar Negeri dan Keterkaitan. Dr. Mary Ann B. Martelino ditunjuk sebagai Wakil Presiden pertama untuk Urusan Eksternal dan Hubungan.

Dengan dedikasi Dr. Alfon, gaya kepemimpinan partisipatif, dan tata kelola yang transparan, ia diangkat kembali oleh Dewan untuk masa jabatan empat (4) tahun sebagai Presiden Universitas pada 8 September 2020 berdasarkan Keputusan Dewan No. 003, seri Tahun 2020. Keempat (4) Wakil Presiden yang ditunjuk pada masa jabatan keduanya adalah Dr. Wennie F. Legario sebagai Wakil Presiden Bidang Administrasi dan Keuangan, Dr. Susan O. Dangan sebagai Wakil Presiden Bidang Akademik, Dr. Efren L. Linan sebagai Vice President Research Development and Extension, dan Dr. Mary Ann B. Martelino sebagai Vice President External Affairs and Linkages.

Pada tanggal 4 Desember 1980, Pres. Ferdinand E. Marcos menandatangani Batas Pambansa Blg. 91 yang menggabungkan Sekolah Tinggi Pertanian dan Teknik Mambusao (MATEC) di Burias, Mambusao dan Sekolah Pertanian dan Perikanan Capiz (CAFS) di Bailan, Pontevedra menjadi Sekolah Tinggi Politeknik Negeri Panay (PSPC). Integrasi Institut Teknologi Capiz di Kota Roxas pada 25 Oktober 1999 dan Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Sigma di Sigma, Capiz pada 19 Desember 2000, membuka jalan bagi konversi perguruan tinggi negeri menjadi universitas negeri. Demikian dengan ditandatanganinya Pres. Gloria Macapagal-Arroyo dari Undang-Undang Republik No. 9273 pada tanggal 21 Maret 2004, PSPC diubah menjadi Universitas Negeri Capiz.

 Piagam (RA 9273) mengamanatkan bahwa Universitas Negeri Capiz “terutama akan memberikan instruksi lanjutan dan pelatihan profesional di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan humaniora, pendidikan dan bidang terkait lainnya.” Hal ini juga diamanatkan untuk "melakukan penelitian, penyuluhan dan kegiatan produksi dan memberikan kepemimpinan progresif di bidang spesialisasi."

 Untuk penawaran kurikulernya, Universitas diamanatkan untuk “menawarkan program sarjana, pascasarjana dan jangka pendek dalam bidang spesialisasinya dan sesuai dengan kemampuannya, yang dianggap perlu oleh Dewan Bupati untuk melaksanakan tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Capiz dan wilayahnya.”

 Universitas dipimpin oleh Dewan Bupati (BOR) yang terdiri dari Ketua CHED atau Komisaris sebagai Ketua; Rektor Universitas sebagai Wakil Ketua; Ketua Komite Senat Pendidikan, Seni dan Budaya; Ketua Panitia Pendidikan Tinggi dan Teknik DPR RI; Direktur Regional Otoritas Pembangunan Ekonomi Nasional (NEDA); Direktur Wilayah Departemen Pertanian (DA); Direktur Regional Departemen Sains dan Teknologi (DOST); Presiden Federasi Asosiasi Fakultas; Ketua Federasi Ikatan Alumni; Presiden Federasi Dewan Mahasiswa; dan dua (2) warga negara terkemuka dari provinsi Capiz.

 Pusat administrasi Universitas berada di Kota Roxas di mana Presiden Universitas memegang jabatan. Rektor Universitas dibantu oleh tiga Wakil Rektor (Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan) dan Direktur. Ada 10 kampus yang ada masing-masing dipimpin oleh Administrator Kampus. Namun dalam Renstra CapSU ini, penataan organisasi akan dirasionalisasikan sehingga hanya akan ada 3 (tiga) kampus besar, yaitu: Kampus Utama di Roxas City dan Kampus Pontevedra di Distrik Kongres 1 dan Kampus Burias di Kongres 2 Daerah. Kampus-kampus di Dayao, Pilar, Sapian, Sigma, Mambusao, Dumarao dan Tapaz akan menjadi perguruan tinggi satelit dari kampus-kampus besar.
Kategori
Corporate Diklat E-Learning Innovation Internet Kuliah Manajemen Pendidikan Telematika

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENINGKATAN LAYANAN DIKLAT PERTAMINA HULU ENERGI

Meeting “LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENINGKATAN LAYANAN DIKLAT PERTAMINA HULU ENERGI”

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Hingga saat ini, PHE mengelola portofolio dan/atau operasional sebanyak 58 anak perusahaan, 6 perusahaan patungan dan 2 perusahaan afiliasi yang mengelola blok – blok migas di dalam dan luar negeri, serta bergerak di kegiatan usaha hilir migas dan services, dengan jumlah pekerja sampai tahun 2018 sebanyak 2.315 orang.

Sistem Pembelajaran E-Learning merupakan salah-satu metode pembelajaran di Pertamina yang dikembangkan sejak tahun 2010 Program pembelajaran berbasis E-Learning mengoptimalkan penggunaan Teknologi Informasi dan Komputer [TIK]. Seluruh program pembelajaran dapat diakses secara online dari seluruh Kantor/Unit Kerja Pertamina melalui jejaring Internal Pertamina [Intra Pertamina], ataupun dengan menggunakan akses publik melalui jejaring Internet Implementasi Mobile Learning Platform dimulai pada tanggal 20 mei 2015 dengan ditandai oleh launching pembelajaran jarak jauh melalui perangkat bergerak Direktur SDM & Umum pada kegiatan 5th Corporate Summit BUMN 2015 Seluruh progam pembelajaran di E-Learning telah mengadopsi teknologi Mobile Learning Platform sehingga dapat diakses dengan baik melalui PC, Laptop, Smartphone, Tablet dan perangkat bergerak lainnya Apabila materi dalam bentuk format video tidak dapat ditampilkan dengan baik, silakan memasang [install] dan menggunakan aplikasi VideoLAN yang dapat diunduh secara bebas dan gratis [Free and Open Source] melalui tautan VLC berikut ini Untuk pendampingan dan bantuan teknis yang berkaitan dengan program pembelajaran elearning ini, silakan dapat menghubungi : o Untuk program pembelajaran dan teknis elearning, silakan menghubungi Service Desk HR o Untuk akses/jejaring dan layanan TIK, silakan menghubungi Service Desk TI CSS Kantor Pusat Pertamina

Cara Mengakses E-Learning Akses E-Learning dapat dilakukan melalui perambah [browser] dengan mengakses tautan Pastikan Browser Internet Explorer [ataupun Browser yang lain] telah mengimplementasikan PAC Setting yang telah disiapkan rekan-rekan CSS. Pekerja Pertamina Persero [Corporate], login akses E-Learning dapat dilakukan dengan menggunakan username dan password Pertamina seperti contoh berikut : o User name : username_ _pertamina [contoh : eko.nurdiyanto] o Password : password_ _pertamina [contoh : password] Pekerja Pertamina Group [Subsdiary], login akses E-Learning dapat dilakukan dengan mendaftar terlebih dahulu melalui yang ditujukan ke dengan menyampaikan data sbb : o Nama Lengkap o ID / No Pekerja o Nama Perusahaan / Subsdiary o Direktorat / Fungsi o Lokasi Kerja [Kota/Kabupaten] Perusahaan o Alamat Pertamina

Cara Setting Proxy Pada Browser Silahkan Mengikuti PAC Setting yang telah disiapkan rekan-rekan CSS Jika menggunakan Internet Explorer sebagai aplikasi browser, lakukan langkah langkah sebagai berikut: 1. Buka internet option di IE 2. Pilih connection 3. Klik LAN settings – Un-tick bagian use a proxy server for your LAN – -tick bagian use automatic configuration script Isikan pada kotak address : 4. Klik Oke dan tutup dan coba akses internet.

Jika menggunakan Mozilla Firefox sebagai aplikasi browser, lakukan langkah langkah sebagai berikut: 1. Klik options 2. Pilih tab network 3. Klik setting Pilih radio button Automatic proxy configuration URL isikan : 4. Klik Oke 5. Tutup browser dan akses internet

Jika menggunakan Google Chrome sebagai aplikasi browser, lakukan langkah langkah sebagai berikut: 1. Klik icon di pojok kana chrome 2. Klik Setting 3. Klik show advanced setting 4. Cari bagian Network dan Klik Change Proxy Setting 5. Klik LAN settings – Un-tick bagian use a proxy server for your LAN – tick bagian use automatic configuration script Isikan pada kotak address : 6. Klik Oke dan tutup browser dan coba akses internet.

Jika menggunakan Mac OS X sebagai aplikasi browser, lakukan langkah langkah sebagai berikut: 1. Buka system preferences 2. Pilih icon Network, pilih location 3. Pilih edit locations 4. Masukkan Lokasi 5. pilih icon untuk menambah profile baru. Ketik nama profile misalnya Office dan pilih Done. 6. Pilih profile yang sudah dibuat pada drop down menu di Location. 7. Klik tombol Advance. 8. Pilih tab Proxies dan masukkan pada kolom URL: 9. Apabila sedang tidak perlu menggunakan proxy, tinggal pilih profile pada Locations.

Jika menggunakan Apple IOS sebagai aplikasi browser, lakukan langkah langkah sebagai berikut: 1. Klik Setting 2. Klik Wifi pilih P_6C 3. Klik Auto pada bagian HTTP Proxy kemudian Pada URL isikan 4. Buka Browser di IOS device dan test akses ke internet

Jika menggunakan Android Lollipop (5.0.1) sebagai aplikasi browser, lakukan langkah langkah sebagai berikut: Jika akan akses internet dan intranet via web browser 1. Buka Setting 2. Pilih Wifi 3. Klik dan tahan P_6C agak lama sampai muncul pop up dibawah 4. Klik Modify Network Config 5. Scroll dan -tick bagian show advanced options 6. Pada option proxy pilih Proxy Auto Config Pada PAC URL ketikkan : 7. Klik Save

Jika akan akses ke mail.pertamina.com via aplikasi client android 1. Buka Setting 2. Pilih Wifi 3. Klik dan tahan P_6C agak lama sampai muncul pop up dibawah 4. Klik Modify Network Config 5. Scroll dan -tick bagian show advanced options Pada option proxy pilih None 6. Klik Save

Jika menggunakan Android OS version dibawah Lollipop 5.0 sebagai aplikasi browser, lakukan langkah langkah sebagai berikut: Secara native Android OS version < 5.0 tidak mendukung PAC, sehingga diberikan alternatif setting dibawah ini : Jika akan akses internet 1. Buka Setting 2. Pilih Wifi 3. Klik dan tahan P_6C agak lama sampai muncul pop up dibawah 4. Klik Modify Network Config 5. Scroll dan -tick bagian show advanced options 6. Pada option proxy pilih Manual Isikan : proxy Hostname : prp.pertamina.com proxy port : Klik Connect/save Jika akan akses ke tujuan intranet Pertamina 1. Buka Setting 2. Pilih Wifi 3. Klik dan tahan P_6C agak lama sampai muncul pop up dibawah 4. Klik Modify Network Config 5. Scroll dan -tick bagian show advanced options. Pada pilihan Proxy pilih None 6. Klik Connect/Save