Kategori
Aeronotika Business Corporate Liputan Manajemen Penerbangan Perjalanan Pesawat Transportasi Travel

Mengapa Penerbangan Southwest Airlines Bermasalah Saat Peak Season Terjadi

Southwest Mendeklarasikan Darurat Di Denver, Tidak Ada Yang Bekerja

Pada liburan akhir tahun 2022, Southwest Airlines telah menghadapi bencana operasional dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya, membatalkan lebih dari 60% penerbangannya setiap hari dan terus melakukannya. Mereka kemungkinan besar memindahkan seperempat juta penumpang per hari dan melakukannya selama sekitar satu minggu.

Orang-orang merindukan liburan mereka dengan orang yang dicintai. Mereka menghadapi stres yang luar biasa. Tentu saja ada beberapa dari pertemuan liburan ini akan menjadi yang terakhir yang dilakukan keluarga bersama-sama. Beberapa reuni adalah kesempatan terakhir untuk menyelamatkan pernikahan, atau akan menjadi peluang untuk menghidupkan kembali hubungan – jadi ada pernikahan, dan keluarga yang tidak terjadi karena Southwest memisahkan orang.

Maskapai sering berbicara tentang peran penting yang mereka mainkan dalam menghubungkan orang, tetapi ketika mereka tidak beroperasi dan tidak menawarkan cara bagi penumpang untuk mencapai tujuan mereka, koneksi itu tidak akan terjadi. Berbicara tentang biaya dan pengeluaran adalah satu hal. Ada biaya tentang manusia yang nyata juga.

Tetap saja, lebih mudah untuk memvisualisasikan “pembantaian” dalam antrean panjang, waktu tunggu telepon 15 jam, dan tumpukan bagasi yang menumpuk.

Southwest Berjanji Untuk Membantu Menutupi Biaya
Southwest mengatakan mereka akan menghormati permintaan yang masuk akal untuk penggantian biaya yang dikeluarkan penumpang karena masalah maskapai termasuk “makan, hotel, dan transportasi alternatif.” Tentu saja tidak jelas sebelumnya apa yang menurut Southwest masuk akal?

Membeli satu-satunya kursi yang tersedia di United, dengan tarif penuh?
Lima malam hotel menunggu penerbangan Southwest yang dijadwalkan ulang? Ditambah makanan lengkap selama 3 hari, mungkin dengan tarif GSA per diem ?
Hari tambahan biaya penitipan hewan peliharaan, sampai Anda bisa pulang?
Barang pengganti, seperti pakaian dan perlengkapan mandi, dari bagasi yang hilang

Saat menjumlahkan biaya aktual yang dikeluarkan pelanggan, melalui penundaan beberapa hari, kita dapat berbicara tentang lebih dari satu miliar dolar dalam biaya penggantian saja, mengesampingkan semua biaya lain untuk maskapai dari gangguan ini. Tentu saja Anda harus berharap bahwa kebanyakan orang tidak akan mengklaim pengeluaran, atau pengeluaran penuh, atau menyimpan kuitansi, atau melalui tantangan untuk mengajukan banding atas ketidaksetujuan awal atas pengeluaran. DOT pasti akan memiliki banyak keluhan konsumen untuk diselesaikan.

CEO Southwest Akhirnya Berbicara
Setelah berhari-hari dibatalkan, CEO Southwest akhirnya muncul. Dia meminta maaf kepada karyawan (ini sangat diperlukan) tetapi tidak benar-benar menunjukkan empati kepada pelanggan. Dia menyalahkan cuaca. Joe Brancatelli membandingkannya dengan video penyanderaan.

Jadi Apa Yang Terjadi Di Sini?
Southwest tidak memiliki cukup karyawan saat operasi mereka mulai berantakan karena cuaca. Mereka tidak memiliki kru cadangan yang cukup. Mereka tidak memiliki staf lapangan yang cukup, karena orang-orang sakit tidak hanya pada hari libur dan musim dingin yang meningkat tetapi karena semua virus berbeda yang beredar. Dan sistem juga rusak, bahkan sistem telepon maskapai.

Kehancuran “World of Southwest” dimulai dengan cuaca di Denver di mana mereka tidak memiliki siapa pun untuk mengerjakan ramp dan mengancam karyawan perihal penghentian karena panggilan sakit tanpa catatan dokter (dan melarang bukti telemedicine). Nada kasar dari surat itu sepertinya adalah dari wakil presiden “yang nakal” – tetapi ada nada yang mirip dengan ramper di Baltimore (minus perbedaan pendapat tentang telemedicine).

Mereka tidak memiliki Teknologi Informasi untuk memulihkan – untuk melacak dan menugaskan kembali kru dengan benar, untuk menghubungi kru, untuk mengetahui keadaan operasi mereka. Mereka telah berinvestasi dalam meningkatkan TI selama bertahun-tahun, bergerak melampaui operator penerbangan di akarnya, tetapi ini merupakan proses yang panjang dan lambat di maskapai penerbangan.

Saya pikir kami akhirnya memiliki beberapa penjelasan mengapa Southwest terus membatalkan begitu banyak penerbangannya sepanjang minggu, melalui pengawas penerbangan JonNYC . Mereka menugaskan kru ke pesawat secara manualo .

Beberapa pembaca yang bertanya mengapa Southwest Airlines membatalkan lebih banyak penerbangan daripada maskapai lain pada liburan ini, dan mengapa operasi mereka di Denver lebih buruk daripada United – jadi bukan hanya cuaca. Saya awalnya berasumsi bahwa cara Southwest merutekan pesawatnya – di seluruh sistemnya, daripada mengisolasinya dengan penerbangan bolak-balik – yang cenderung menyebabkan pembatalan di seluruh sistem ketika ada gangguan lokal.

Namun ternyata mereka memiliki masalah yang lebih besar di Denver. Ada kekurangan karyawan yang bekerja di ramp. Seperti yang dilaporkan oleh pengawas penerbangan JonNYC , Southwest telah mengumumkan keadaan darurat di sana, dan ini sangat ekstrem. Maskapai ini mengancam akan memecat karyawan yang mengaku sakit tanpa catatan dokter dan janji telemedicine dengan dokter bahkan tidak akan diterima. Memo itu dimulai dengan merujuk pada penyakit “dugaan sementara” ramper.

Keadaan darurat operasional yang mengharuskan semua orang hadir di tempat kerja, termasuk lembur wajib, tidak berfungsi . Inilah satu penerbangan khususnya yang berbalik arah menuju Denver pada tanggal 22 Desember karena maskapai kekurangan ramper untuk menerimanya, yang disampaikan JonNYC kepada kami.

Tidak jelas apa yang menyebabkan kekurangan staf pada awalnya, tetapi satu penjelasan yang belum dikonfirmasi adalah pengunduran diri massal.

Namun menurut pihak maskapai,

Karena kondisi tersebut, kami telah merotasi ramp crew untuk membatasi paparan Orang-orang kami dalam jangka waktu yang lama. Karena hal ini pada dasarnya membutuhkan Karyawan dua kali lipat untuk membelokkan pesawat, kami telah mengurangi operasi kami di DEN hingga suhu meningkat. Kami optimis ramalan cuaca hari ini dan masa depan terlihat lebih menjanjikan.

Denver menghadapi suhu ekstrem di bawah nol selama beberapa hari terakhir, meski saat ini diperkirakan akan naik di atas titik beku pagi ini.

Saya tidak pernah secara pribadi melihat pesawat berbalik saat sedang dalam perjalanan karena kurangnya ramper untuk menerimanya. Southwest memimpin dunia dalam pembatalan pada hari Jumat dengan 1334 atau 32 dari jadwalnya (setengah dari penerbangannya ditunda). Denver memiliki pembatalan terbanyak ketiga dari bandara mana pun di semua maskapai dengan 251, meskipun jauh di belakang pemimpin Seattle dengan 363. Saat ini Southwest telah membatalkan lebih banyak penerbangan daripada maskapai AS lainnya.

Jelas ada kekurangan ramper, dan beberapa di antaranya tidak diragukan lagi karena cuaca dingin – orang tidak dapat tinggal di luar selama cuaca sangat dingin, sehingga dibutuhkan lebih banyak staf dari biasanya untuk menangani jumlah penerbangan yang sama. Tetapi laporan dari dalam maskapai adalah bahwa tidak ada ramper yang tersedia, dan satu penerbangan bahkan dibatalkan, mengoperasikan penerbangan empat jam ke mana-mana sebagai hasilnya.

Southwest memberlakukan tindakan ekstrem yang mengakibatkan kru muncul bahkan saat sakit, karena janji temu dan catatan dokter diperlukan untuk membenarkan ketidakhadiran. Apakah mungkin untuk membuat janji dengan dokter pada Malam Natal atau pagi Natal? Dan jika ramper sakit dan menindaklanjuti dengan dokter beberapa hari kemudian, apakah mungkin untuk mendapatkan pengesahan bahwa mereka menunjukkan gejala pada tanggal ketidakhadiran pertama mereka? Ketidakpastian itu sendiri, dengan ancaman pemutusan hubungan kerja, dapat menekan karyawan untuk tampak sakit dalam suhu ekstrem, sambil menulari satu sama lain.

Kategori
Government Ilmiah Innovation Kebijakan Kehidupan Liputan Manajemen Mobil Perjalanan Transportasi

Manajemen Transportasi: Menyaksikan kecelakaan lagi yang melibatkan beberapa mobil penumpang dan truk di Tol Purbaleunyi

Beberapa waktu lalu menyaksikan kecelakaan lagi yang melibatkan beberapa mobil truk dan penumpang di tol Purbaleunyi km 90 arah Jakarta. Sungguh mengejutkan setelah kejadian kecelakaan dahsyat di tempat yang sama beberapa waktu lalu.

Allohumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa waatwi ‘annaa bu’dahu. Allohumma antashookhibu fiissafari walkholiifatu fiil ahli

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami berpergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam berpergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga”.

KNKT BERSAMA JASA MARGA SEPAKAT MENINGKATKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI JALAN TOL
27 Des 2022

JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk sepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama Peningkatan Sistem Manajemen Keselamatan Jalan Tol di Ruas Jasa Marga. Pelaksanaan penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Subakti Syukur selaku Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Soerjanto Tjahjono selaku Ketua KNKT pada hari Selasa, 06 Desember 2022 bertempat di Carani Ballroom, Gedung Sasana Kriya. Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Adapun ruang lingkup perjanjian kerja sama meliputi pertukaran dan pengembangan data dan/atau informasi kecelakaan lalu lintas di jalan tol, penyusunan kajian identifikasi lokasi rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot) di jalan tol, penyusunan sistem manajemen keselamatan jalan tol, peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melaksanakan audit, inspeksi, dan investigasi keselamatan jalan tol, publikasi dan sosialisasi terkait peningkatan keselamatan jalan tol, dan kegiatan lain yang telah disepakati.

Tujuannya yaitu untuk mensinergikan, memanfaatkan, mengoptimalkan, dan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki dalam pengembangan sistem manajemen keselamatan jalan tol, meningkatkan efektifitas program yang dilakukan untuk mewujudkan jalan tol berkeselamatan, serta memberikan rekomendasi keselamatan di jalan tol.

Pelaksanaan perjanjian terdiri dari pertukaran serta pengembangan data dan/atau informasi kecelakaan lalu lintas di jalan tol, melakukan analisa serta identifikasi lokasi rawan kecelakaan di jalan tol, melakukan penyusunan mitigasi perbaikan pada lokasi rawan kecelakaan serta melaksanakan pengembangan sistem manajemen keselamatan jalan tol, melakukan pendampingan dari tenaga ahli bidang keselamatan lalu lintas dalam melaksanakan audit, inspeksi, dan investigasi keselamatan jalan tol, memperoleh rekomendasi perbaikan, bersedia memberikan bantuan tenaga ahli dan sarana penelitian yang dimiliki dalam rangka mendukung pengembangan sistem manajemen keselamatan jalan tol, melaksanakan kerja sama dalam hal peningkatan kompetensi SDM melalui penyelenggaraan kegiatan pelatihan, wajib bertanggung jawab menjaga kerahasiaan, keutuhan dan kelengkapan data dan/atau informasi sesuai dengan peraturan perundangan.

Dalam rangka mendukung penerapan SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan untuk pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama Peningkatan Sistem Manajemen Keselamatan Jalan Tol di Ruas Jasa Marga, KNKT dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian kerja sama, sesuai dengan kewenangan yang terdapat dalam perjanjian kerja sama serta peraturan perundang-undangan, berdasarkan prinsip-prinsip itikad baik, dengan kecermatan yang tinggi, dan dalam keadaan bebas, mandiri atau tidak dibawah tekanan, maupun pengaruh dari pihak lain (independency).

Serta menjunjung tinggi Prinsip 4 NO’s yaitu No Bribery, No Kickback, No Gift, No Luxurious Hospitality, menjalankan prinsip zero tolerance terhadap tindakan dan pelaksanaan tugas yang melanggar peraturan perundang-undangan dan Prinsip 4 NO’s, menghindari dan mengelola konflik kepentingan yang bertentangan dengan Prinsip 4 NO’s, dan melaksanakan Komitmen SMAP dan setiap pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berikut daftar jalan tol yang dikelola oleh jasa marga yaitu Jakarta – Bogor – Ciawi, Cawang – Tomang – Pluit, Jakarta – Tangerang, Prof. Dr. Ir. Soedijatmo, JORR Seksi E1, E2, E3, JORR Seksi W2S, Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami, Padalarang – Cileunyi, Cikampek – Padalarang, dan Belawan – Medan – Tanjung Morawa.

Kategori
Business Corporate Indonesia Innovation Jakarta Keluarga Leadership Manajemen Mobil Pemikiran Tokoh Transportasi Wirausaha

Fenomena Manajemen Rian Mahendra, PO Bus Haryanto & Mahendra Transport Indonesia

Rian Mahendra akhirnya resmi merilis perusahaan otobus (PO) miliknya yang diberi nama Mahendra Transport Indonesia (MTI).

Dalam acara peluncuran yang berlangsung di Cawang, Jakarta Timur tersebut, Rian mengatakan PO MTI dimulai beroperasi pada 24 Juni 2023.

Alasannya, saat ini armada bus PO MTI masih berada di karoseri untuk dicat ulang.

“Ada 6 unit yang akan disediakan. Insyallah yang dipakai untuk peluncuran perdana 4 unit dulu, 2 unit lagi masih nunggu untuk jadi,” kata Rian saat ditemui di Cawang, Kamis (8/6/2023).

Jika nantinya keenam bus tersebut sudah siap jalan, maka Ia akan membagi komposisi keberangkatan unitnya dalam dua wilayah.

“Jadi nanti tiga unit dari jalur barat untuk keberangkatan pagi dan sore, lalu tiga sisanya dari jalur timur untuk pagi dan sore juga,” jelasnya.

Untuk tahap awal, PO MTI akan beroperasi di trayek Jakarta-Pekalongan.

Pria yang akrab dijuluki calo terkuat di bumi tersebut mengatakan, trayek Jakarta-Pekalongan dipilih karena dirasa paling cocok dengan kondisi perusahaan yang saat ini statusnya masih sangat baru.

“Karena perusahaan baru dan modal terbatas, jadi kita mulai dari yang pendek dulu sehingga otomatis biaya operasionalnya lebih kecil. Resikonya juga makin kecil walaupun persaingannya ketat,” kata Rian.

Tadinya Rian Mahendra merupakan Direktur Operasi PO Bus Haryanto. Namun karena satu dan lain hal dia “dipecat” ayahnya, Haji Haryanto,  sampai menggemparkan jagat Maya. Hal itulah membuat Ryan Mahendra harus berjuang menafkahi keluarganya setelah keluar dari PO Haryanto.

PO Haryanto sebagai Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang didirikan serta melibatkan sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnisnya. Sebagai  bisnis  yang  dimiliki  dan  dikendalikan oleh keluarga maka manajemen maupun kinerja perusahaan, baik yang berskala kecil maupun besar, banyak dipengaruhi oleh visi maupun misi keluarga.

Namun, bisnis keluarga tentu tidak luput dari ragam  persoalan yang terkadang sulit dipecahkan, seperti munculnya dis-trust atau ketidak-percayaan di antara sesama anggota keluarga, konflik dalam suksesi  kepemimpinan, konflik dalam pengambilan keputusan, isu putra mahkota (penerus tahta di perusahaan), perbedaan pola pikir manajerial antara generasi pertama dan generasi berikutnya, dan lain sebagainya. Akibatnya, tak jarang bisnis keluarga mengalami kemerosotan atau bahkan terpaksa tutup karena konflik yang berkepanjangan di internal keluarga.

Haji Haryanto sebagai Generasi X pada umumnya memiliki idealisme yang tinggi dalam dirinya yang menjadikannya cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Dalam konteks memiliki idealisme tinggi itu karakteristik yang bagus, tetapi kalau kembali ke cerita bisnis keluarga, karater tersebut bisa jadi kurang sesuai. Beberapa kasus dalam praktik bisnis keluarga juga muncul ketika generasi penerusnya ingin melanjutkan bisnis keluarganya, namun justru orang tuanya keberatan untuk melepas. Kenapa?

Yang pertama adalah faktor kepercayaan. Mendirikan bisnis itu ibarat orang melahirkan sehingga bisnis itu bukan sekedar segepok aset, tapi seperti bayi yang harus dirawat, dipelihara, dan dijaga dari mulai kecil hingga nanti tumbuh besar. Ini yang mengakibatkan orang tua tidak berani melepaskan begitu saja bahkan kepada anaknya sekalipun. Hal ini yang disebut founder centrality. Orang tua kadang otoriter didalam bisnisnya, segalanya harus dia, dari segala lini dia yang paling tahu. Yang kedua, ketika orang tua pensiun, maka dia akan berpikir tidak ada pekerjaan selain mengelola bisnis keluarganya sendiri.

Akan tetapi ada satu hal yang berbeda, kita belajar yang dikelola para profesional. Ketika sebuah bisnis dikelola secara profesional maka bentuk hubungannya transaksional. Kalau bisnis keluarga hubungannya tentu bercampur dengan hubungan emosional. Yang menjadikan bisnis keluarga itu unik adalah gabungan dari dua sistem yang menyatu dimana karakteristiknya bertolak belakang. Bisnis keluarga itu adalah gabungan sub sistem keluarga dengan sub sistem bisnis sehingga penting bagi para pelaakunya untuk bisa menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan kepentingan keluarga.

Akhirnya Perusahaan Otobus milik Rian Mahendra, PO MTI, baru saja mengaspal di tengah persaingan ketat sejumlah PO.

Agar bisa survive dan mendokrak popularitas PO MTI, Rian menerapkan strateginya saat masih di PO Haryanto.

Rian Mahendra mencontohkan salah satu sistem yang ia terapkan untuk kru PO MTI, di antaranya terkait pola kerja kru.

“Berangkat pagi, datang siang (siang tidur), malam berangkat ya ga muter balik juga,” ujar Rian Mahendra, dilansir dari YouTube .

“Pokoknya aturan gua di sana (PO Haryanto), di sini gua terapin,” ujar Rian Mahendra.

Penerapan sistem yang sama saat dirinya di PO Haryanto, dinilai Rian masih ampuh pada saat ini.

Setelah dipecat PO Haryanto, Rian Mahendra memulai petualangan barunya dengan mendirikan perusahaan otobus bernama PO MTI atau Mahendra Transportation Indonesia. Lantas, apa tanggapan Haji Haryanto selaku ayah dan mantan bosnya?

Menurut Rian Mahendra, Haji Haryanto telah mendengar munculnya PO MTI sebagai perusahaan miliknya. Rian memastikan, respons Haji Haryanto dan teman-temannya baik. Bahkan, ayahnya tersebut bangga punya anak yang mau berusaha mandiri.

“Komentar Pak Haji soal MTI alhamdulillah baik responsnya, saya denger respons dari temen-temennya juga baik. Ya baiklah, orang tua mana sih yang nggak bangga anaknya mandiri?” ujar Rian Mahendra melalui siaran langsung yang disaksikan dan dikutip Sabtu (24/6).

Secara global, bisnis keluarga mencakup 75% dari seluruh perusahaan dunia dan mengontribusikan 65% dari PDB dunia. Namun, pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah keluarga membuat bisnis lebih baik atau malah lebih buruk?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Peter Jaskiewicz, Michael G. Carney, dan Christopher Hansen dari Harvard Business Review, bersama dengan Joern Block dari University of Trier dan Dominik Wagner dari IUBH International College melakukan meta-analisis dari 204 studi akademis yang mencakup 3.880.267 perusahaan di 30 negara.

Bisnis keluarga dipisahkan berdasarkan keterlibatan keluarga sebagai pemilik, manajer, atau keduanya. Pengkategorian ini penting, karena pada studi-studi sebelumnya di seluruh dunia, ditemukan bahwa rata-rata peran keluarga sebagai pemilik justru mendorong kinerja perusahaan. Sementara, dampak keluarga sebagai manajer tidak begitu jelas.

Dalam studi-studi yang dianalisa, keluarga sebagai pemilik lebih baik daripada keluarga sebagai manajemen, di mana rata-rata keterlibatan keluarga memiliki dampak positif yang kecil terhadap profitabilitas perusahaan.

Namun, di beberapa kasus, manajemen perusahaan oleh keluarga ada yang menunjukkan kinerja lebih baik dan ada juga yang lebih buruk. Hal ini karena manajer yang masih keluarga ada yang menunjukkan kepemimpinan yang baik, sementara ada juga yang bersifat nepotistik dan merusak.

Studi menunjukkan variasi yang berbeda di setiap negara tetapi ada dua kondisi yang menjadi faktor utama: Kepercayaan akan keluarga dan kepercayaan akan institusi.

Kategori
Aeronotika Corporate Leadership Liputan Manajemen Pesawat Proyek Sejarah Transportasi

Pembangunan pesawat Concorde adalah salah satu operasi paling kompleks yang pernah dilakukan di industri pesawat terbang

Pembangunan pesawat Concorde adalah salah satu operasi paling kompleks yang pernah dilakukan di industri pesawat terbang, dan dikembangkan di dua negara dalam dua bahasa. Program pengujian awalnya dimaksudkan untuk berlangsung 12 bulan, tetapi malah berlangsung selama 7 tahun. Concorde 101 di Duxford adalah model pra-produksi – tujuannya adalah untuk pengujian dan penyempurnaan Concorde, mulai dari cara menangani es di sayap, hingga melihat bagaimana Concorde mengatasi perjalanan dengan kecepatan Mach 2 dalam panas gurun yang tipis. Jadi bagaimana rasanya menguji pesawat supersonik ini hingga penerbangan ekstrem demi penerbangan?

Aerospatiale-BAC Concorde adalah sebuah pesawat supersonik sayap delta yang merupakan satu dari dua jenis pesawat penumpang supersonik yang pernah melayani jalur transportasi secara komersial. Pengembangan pesawat supersonik dilakukan pertama kali pada akhir 1950-an. Ada empat negara yang terlibat yaitu Britania Raya (Inggris), Prancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet (sekarang Rusia).

Perusahaan maskapai Bristol Aeroplane Company dari Inggris dan perusahaan asal Prancis Sud Aviation membuat desain pesawat supersonik masing-masing yaitu Bristol Type 223 dan Sud-Aviation Super Caravelle.

Kedua desain tersebut memulai produksi prototipenya pada awal 1960-an. Setelah menempuh negosiasi yang cukup alot, akhirnya diputuskan bahwa Inggris dan Prancis akan serius menggarap pesawat supersonik ini pada 28 November 1962.

Pembangunan dua prototipe pesawat dimulai pada Februari 1965 yaitu prototipe 001 yang dibangun oleh Sud Aviation Prancis dan 002 oleh Bristole Aeroplane Company Inggris.

Setiap spesifikasi dipilih dengan cermat. Kecepatan jelajah Mach 2.04 (1.354 mph, 2.179 km per jam) dipilih karena kecepatan asli Mach 2.5 akan membutuhkan pembangunan Concrode dari titanium dalam jumlah yang sangat besar.

Oleh karena itu seperti dilansir New Atlas, kecepatan jelajah Mach 2.04 dinilai cukup baik karena dapat menghemat bahan bakar karena memungkinkan Concorde membakar 4.880 gal (22.000 liter) per jam.

Mesin turbojet dipilih karena mesin turbofan meliki banyak hambatan. Tekanan kabin disetel setara dengan 6.000 kaki (1.800 meter) untuk kenyamanan penumpang maksimum.

Pesawat dibalut cat warna putih yang merupakan cat khusus tahan panas. Bahkan pada bagian toilet, dirancang khusus dengan pipa yang sudah dipanaskan untuk menjaga agar air limbah tidak membeku saat dibuang ke laut.

Pesawat yang mampu terbang hingga nyaris ke luar angkasa itu merupakan salah satu mahakarya dunia. Kelahirannya dibidani dua negara besar, Inggris dan Prancis yang saat itu sangat tertarik dengan kendaraan supersonik.

Sayangnya, kegagahannya goyah saat pesawat jet super cepat itu berubah menjadi penjemput maut pada 25 Juli 2000. Seluruh penumpang termasuk kru pesawat tewas di tempat karena pesawat jatuh dan hangus terbakar.


Kecekalaan itu terjadi hanya beberapa detik setelah lepas landas dari bandara di Prancis untuk menuju ke Washington, Amerika Serikat (AS).

Kami berbicara dengan insinyur uji John Dunlevy yang bekerja di Concorde 101, dan Peter Archer, ketua Duxford Aviation Society. Kami naik ke pesawat dan masuk ke kokpit dan bahkan melihat hidung Concorde yang terkulai beraksi.

Kategori
Jakarta Kehidupan Kerja Manajemen Mobil Perjalanan Pribadi Transportasi

Manajemen Transportasi: Pulang ke Bandung pakai Travel Big Bird terpaksa menunggu lama di halte busway

Beberapa waktu lalu setelah menjadi narasumber E-Banking Service saba kota dari Betawi saat mau pulang ke Bandung pakai travel Big Bird (Blue Bird Group) terpaksa menunggu lama di halte busway Atrium Senen Jakarta karena ternyata travel nya tidak point to point tapi kukurilungan heula dugi ka pinuh. Jadwal berangkat anu kedahna tabuh 14 janten tabuh 16 padahal tos stand by ti bada Jum’at dan saya harus duduk di tangga jembatan penyeberangan karena tidak ada kursi yang disediakan oleh pihak travel😁

A Glimpse of Blue Bird Group Holding

From taxi, containers and heavy equipments, to logistics, Blue Bird Group is a holding group that is ready to cater to all your needs. To many citizens of Jakarta and many other big cities in Indonesia, Blue Bird Group isn’t just a taxi company, but a part of their lifestyle. If New York is known with the yellow taxi and London with the black cab, then Jakarta has Blue Bird: the armada of blue taxis adorning the busy streets of Jakarta all the time.

By serving millions of passengers every month, Blue Bird Group has extended its services, from regular taxis (Blue Bird & Pusaka) to executive taxis (Silver Bird), limousines and car rentals (Golden Bird), bus charters (Big Bird), logistics (Iron Bird Logistic), Industry (Restu Ibu Pusaka – Bus Body Manufacturing and Pusaka Niaga Indonesia), property (Holiday Resort Lombok and Pusaka Bumi Mutiara), IT and supporting services (Hermis Consulting – IT SAP, Pusaka Integrasi Mandiri – EDC, Pusaka GPS, Pusaka Buana Utama – Petrol Station, Pusaka Bersatu – Lubricant, Pusaka Sukucadang Indonesia – Spare Part) and heavy equipments (Pusaka Andalan Perkasa and Pusaka Bumi Transportasi).

We are committed to always keeping our service quality in every business that we do. For example, with our armada placement strategy and availability has made our subsidiary, PT Blue Bird Tbk has gained the status of a reliable and trustworthy transportation partner.

Now Blue Bird Group’s services can be enjoyed not only in Jakarta but also in other cities in Indonesia like Surabaya, Bandung, Bali, Lombok, Semarang, Medan, Pekanbaru, Palembang, Bangka Belitung, Batam, Banten, Manado, Makassar, Yogyakarta as well as hearts of business and tourism spots across the nation.

Kategori
Jakarta Liputan Manajemen Mobil Perjalanan Pribadi Transportasi Travel

Naik busway itu bisa dijadikan kebiasaan yang baik

Naik busway itu bisa dijadikan kebiasaan yang baik karena tidak membutuhkan energi untuk berkelahi di kemacetan ibukota pagi hari 😁😊😉

Keberadaan Transjakarta dalam sistem transportasi makro di DKI Jakarta secara perlahan dan tidak sadar telah berhasil mengubah citra transportasi umum di kota ini. Awalnya wajah transportasi umum cukup buruk dan dicap tidak nyaman, namun sejak kemunculan Transjakarta, wajah transportasi umum perlahan menjadi terkesan lebih rapi. Bahkan semenjak diluncurkan, jumlah penumpang Transjakarta terus saja bertambah. Bahkan dilansir dari suara.com yang terbit pada 5 Februari 2020, kini penumpang Transjakarta telah mencapai 1 juta penumpang per harinya.

Tak terasa Transjakarta telah beroperasi sejak tahun 2004 lalu. Pada awal peluncurannya, keberadaan Transjakarta di Indonesia digadang-gadang merupakan pelopor bagi keberadaan BRT di Asia Tenggara. Pada saat peluncurannya, Transjakarta hanya memiliki rute perjalanan dari Terminal Blok M ke Stasiun BRT Stasiun Kota dan hanya melayani penumpang mulai pukul 5 pagi hingga pukul 10 malam.

Grafik Pertumbuhan Penumpang

Grafik pertumbuhan penumpang transjakarta

Sumber: diolah dari transjakarta.co.id dan alinea.id

Seiring berkembangnya, dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (251.2 km) serta memiliki 260 halte yang tersebar dalam 13 koridor, kini Transjakarta telah melayani hampir seluruh wilayah DKI Jakarta dan beroperasi selama 24 jam. Transjakarta telah sukses menjadi primadona dalam sistem transportasi di Indonesia. Keberadaannya menjadi benchmark bagi kota –kota di luar Jakarta seperti Medan, Semarang, dan bahkan Asia Tenggara.

Pada awal kemunculannya, tak sedikit keluhan dari pengguna jalan yang merasa bahwa haknya untuk berkendara dirampas karena adanya jalur khusus yang mengambil hampir sebagian badan jalan. Tak sedikit pula pengendara kendaraan pribadi yang tetap menerobos masuk dan berkendara di jalur Transjakarta dan menyebabkan kemacetan, meskipun hal tersebut seringkali masih dapat ditemui hingga hari ini.

Terdapat banyak faktor yang membuat Transjakarta diminati sekaligus dibenci. Apa saja hal-hal yang telah dicapai oleh Transjakarta?

Pertama, faktor kemudahan. Kehadiran Transjakarta telah membuat banyak orang merasa dimudahkan dalam mengakses berbagai tempat. Bagi kaum pendatang yang tidak memahami seluk beluk Kota Jakarta dan belum memahami situasi dan kondisi moda transportasi publik yang ada, kehadiran Transjakarta sangatlah membantu. Penumpang dapat mengetahui sebaran rute berdasarkan peta yang terdapat di setiap halte, serta penumpang dapat mengetahui titik lokasi dan lama waktu tempuh bus yang akan mengantarkannya menuju halte yang dituju. Transjakarta memliki banyak rute tujuan dan telah berhasil menghubungkan hampir sebagian besar Kota Jakarta di setiap sudutnya, hal ini tentu membuat semakin banyak penumpang yang merasa terfasilitasi untuk berpergian. Selain itu Transjakarta juga dilengkapi dengan banyak feeder bus yang mengantarkan penumpang dari halte-halte kecil menuju halte-halte utama. Bahkan kini, Transjakarta turut dimudahkan dengan adanya moda transportasi berbasis Jaklingko yang siap menghubungkan penduduk dari permukiman menuju halte Transjakarta.

Kedua, faktor kenyamanan. Prasarana transportasi yang dimiliki oleh Transjakarta cukup memadai untuk menunjang kegiatan para penggunanya. Armada yang digunakan untuk berkendara merupakan armada yang tergolong baru dan mumpuni di kelasnya. Program pemisahan penumpang pria dan wanita juga tergolong sukses dan menginspirasi moda transportasi lain, seperti KRL dan MRT. Meskipun perlu diakui bila tingkat kenyamanan yang diberikan oleh Transjakarta masih belum mampu menjangkau masyarakat kelas menengah atas. Namun begitu, lonjakan penumpang yang terus terjadi cukup untuk membuktikan bahwa Transjakarta memang merupakan moda transportasi yang nyaman digunakan untuk menjangkau berbagai sudut di Jakarta.

Ketiga, faktor eksklusifitas. Jalur busway Transjakarta yang kini ada merupakan hal cukup banyak ditentang oleh berbagai lapisan masyarakat pengguna jalan umum pada awal peluncurannya. Transjakarta yang dianggap tidak melewati jalan di setiap menitnya telah memakan hampir sebagian badan jalan sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan dibandingkan biasanya. Sebagai bentuk protes, banyak masyarakat yang tetap menerobos jalur busway ketika berkendara sehingga menyebabkan pihak Transjakarta harus menyediakan palang pintu hingga pihak keamanan untuk menjaga kesterilan jalur tersebut, hingga akhirnya dikeluarkanlah perda yang mengancam penerobos jalur dengan denda sejumlah yang ditentukan. Dampaknya, kini jalur Transjakarta cukup steril dari kendaraan bermotor sehingga bus dapat beroperasi dengan semestinya. Dengan eksklusifitas ini, perjalanan dengan menggunakan Transjakarta menjadi lebih maksimal sehingga berhasil menghemat waktu dalam melakukan perjalanan.

Keempat, faktor modernitas. Seperti telah disinggung sebelumnya, kehadiran Transjakarta menjadi primadona dan bahkan benchmark bagi kota-kota lainnya. Kehadiran Transjakarta dianggap berhasil menyingkirkan image transportasi yang bobrok dan tidak nyaman. Bahkan sistem ‘kejar setoran’ yang kerap melekat pada kopaja dan metromini berhasil hilang. Didukung dengan penjadwalan waktu keberangkatan yang mudah dipantau, mampu membuat masyarakat dapat merasakan kepastian lama waktu bepergian dengan ketepatan waktu yang lebih pasti. Selain itu, konsep pemberian kursi prioritas untuk kelompok membutuhkan (wanita hamil, lansia, ibu dengan anak, dan disabilitas) serta area khusus wanita membuat moda transportasi ini menjadi pionir di awal kemunculannya. Transjakarta juga merupakan moda transportasi pertama yang memiliki standar internasional dan telah beberapa kali mengalami evolusi dalam penggunaan armadanya yang selalu menggunakan teknologi termutakhir.

Lantas dengan segala pesona yang dimilikinya, apakah Transjakarta telah memberikan pengaruh yang besar bagi Jakarta?

Dilansir dari msn.com yang terbit pada Agustus 2019, Jumlah kendaraan bermotor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 5% selama 5 tahun, sementara panjang jalan hanya bertambah 0,1%. Apabila melihat jumlah penumpang Transjakarta yang kini diklaim telah mencapai 1 juta per harinya, tentu hal ini dianggap sebagai suatu pencapaian yang luar biasa.

Namun meskipun jumlah penumpang Transjakarta juga diklaim mengalami peningkatan, mengapa kemacetan masih saja terjadi? Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar pengguna Transjakarta merupakan pengguna transportasi publik lainnya seperti kopaja atau metromini, yang kemudian beralih menggunakan Transjakarta. Hal ini tentu menjadi kurang efektif. Untuk menjadi efektif, Transjakarta haruslah mampu membuat pengendara motor dan mobil pribadi bersedia untuk berpindah moda sehingga peningkatan jumlah penumpang yang terjadi akan berbanding lurus dengan pengurangan tingkat kemacetan dan pengurangan rata-rata jumlah pengguna kendaraan pribadi. Meski begitu, upaya Transjakarta untuk dapat menjadi moda transportasi andalan selama belasan tahun lamanya patut untuk diacungi jempol karena tanpa Transjakarta, keberadaan moda transportasi yang murah dan mudah mungkin tidak akan dirasakan oleh warga Jakarta dan sekitarnya.

Kategori
Anak Bandung Manajemen Mobil Perjalanan Pribadi Transportasi Travel

Manajemen Transportasi: Pengalaman naik bus kota (Trans Metro Bandung) Cibeureum-Cicaheum yang berbeda jauh dengan kondisi 30 tahun yang lalu.

Perjalanan nostalgia Kabayan diteruskan dengan naik bus kota (Trans Metro Bandung) Cibeureum-Cicaheum yang berbeda jauh dengan kondisi 30 tahun yang lalu.

Sebagai kota metropolitan untuk menunjang mobilitas warganya, Kota Bandung memiliki sistem transportasi massal bus rapid transit (BRT). Bus Rapid Transit tersebut adalah Trans Metro Bandung atau biasa yang disebut TMB. Diresmikan pada 2009, rute Cibiru-Cibeureum menjadi koridor pertama yang diresmikan. Trans Metro Bandung dikelola oleh UPT Dishub Kota Bandung yang juga bertindak sebagai operator.

Tarifnya pun hanya Rp.3000 jika menggunakan uang elektronik atau e-money. Sedangkan jika membayar tunai sebesar Rp.4000. Nah, sampai saat ini Trans Metro Bandung memiliki empat koridor dan rencananya di awal november ini akan dibuka satu koridor lagi. Waktu operasionalnya mulai pukul 05.30-19.00. Setiap koridornya dilayani 10 unit bis.

Berikut koridor dan rute maupun ruas jalan yang dilalui Trans Metro Bandung.Koridor 1 (Cibiru – Cibeureum)
Bunderan Cibiru – Sukarno-Hatta (Gedebage)- Sukarno- Hatta (Kiaracondong) – Sukarno-Hatta (Buah Batu) – Sukarno-Hatta (Batununggal) – Sukarno-Hatta (Mohammad Toha) – Sukarno Hatta (Leuwipanjang) – Sukarno-Hatta (Kopo) – Sukarno-Hatta (Pasir Koja) – Bunderan Cibeureum – Elang Raya

Koridor 1 (Cibiru – Cibeureum)
Bunderan Cibiru – Sukarno-Hatta (Gedebage)- Sukarno- Hatta (Kiaracondong) – Sukarno-Hatta (Buah Batu) – Sukarno-Hatta (Batununggal) – Sukarno-Hatta (Mohammad Toha) – Sukarno Hatta (Leuwipanjang) – Sukarno-Hatta (Kopo) – Sukarno-Hatta (Pasir Koja) – Bunderan Cibeureum – Elang Raya

Elang Raya – Rajawali Barat – Garuda – Sudirman – Bunderan Cibeureum – Sukarno-Hatta (Pasir Koja) – Sukarno-Hatta (Kopo) – Sukarno Hatta (Leuwipanjang) – Sukarno-Hatta (Mohammad Toha) – Sukarno-Hatta (Batununggal) – Sukarno-Hatta (Buah Batu) – Sukarno- Hatta (Kiaracondong) – Sukarno-Hatta (Gedebage) – Bunderan CibiruKoridor 2 (Cicaheum – Cibeureum)
Terminal Cicaheum – Ahmad Yani (Apartemen Gateway) – Ibrahim Adjie (BTM) – Jalan Jakarta – Ahmad Yani (IBCC) – Ahmad Yani (Stadion Sidolig) – Ahmad Yani (Kosambi) – Asia Afrika – Sudirman – Rajawali Barat – Cibeureum

Koridor 2 (Cicaheum – Cibeureum)
Terminal Cicaheum – Ahmad Yani (Apartemen Gateway) – Ibrahim Adjie (BTM) – Jalan Jakarta – Ahmad Yani (IBCC) – Ahmad Yani (Stadion Sidolig) – Ahmad Yani (Kosambi) – Asia Afrika – Sudirman – Rajawali Barat – Cibeureum

Cibeureum – Rajawali Timur – Kebon Jati – Suniaraja – Stasiun Timur – Perintis Kemerdekaan – Braga (Landmark) – Lembong – Veteran – Ahmad Yani (Kosambi) – Ahmad Yani (Stadion Sidolig) – Ahmad Yani (IBCC) – Ahmad Yani (Cicadas) – Ahmad Yani (Apartemen Gateway) – Terminal CicaheumKoridor 3 (Cicaheum – Sarijadi)
Terminal Cicaheum – PHH Mustofa (Surapati Core) – PHH Mustofa (Universitas Widyatama) – PHH Mustofa (Itenas) – Surapati (Kantor Imigrasi) – Surapati (Pusdai) – Gasibu – Prabu Dimuntur – Dago (Cikapayang) – Cikapayang – Balubur Town Square – Fly Over Pasupati – Dr Djunjunan (BTC) – Surya Sumantri – Lemahnendeut – Sariwangi

Koridor 3 (Cicaheum – Sarijadi)
Terminal Cicaheum – PHH Mustofa (Surapati Core) – PHH Mustofa (Universitas Widyatama) – PHH Mustofa (Itenas) – Surapati (Kantor Imigrasi) – Surapati (Pusdai) – Gasibu – Prabu Dimuntur – Dago (Cikapayang) – Cikapayang – Balubur Town Square – Fly Over Pasupati – Dr Djunjunan (BTC) – Surya Sumantri – Lemahnendeut – Sariwangi

Sariwangi – Lemahnendeut – Terusan Dr Sutami – Surya Sumantri – Dr Djunjunan (BTC) – Fly Over Pasupati (Taman Jomblo) – Cikapayang – Dago (Cikapayang) – Gasibu – Surapati (Pusdai) – Surapati (Kantor Imigrasi) – PHH Mustofa (Itenas) – PHH Mustofa (Universitas Widyatama) – PHH Mustofa (Surapati Core) – Terminal Cicaheum

Koridor 4 (Antapani – Leuwipanjang) Fly Over Antapani – Jalan Jakarta – Jalan Sukabumi – Laswi – Pelajar Pejuang 45 (Hotel Horison) – BKR (Tegallega) – Peta – Kopo – Sukarno-Hatta (Leuwipanjang) – Terminal Leuwipanjang

Terminal Leuwipanjang – Kopo – Peta – BKR (Tegallega) – Pelajar Pejuang 45 (Hotel Horison – Laswi – Jalan Sukabumi – Ahmad Yani (Cicadas) – Ibrahim Adjie (BTM) – Fly Over AntapaniKoridor 5 (Antapani – Stasiun Hall) (Beroperasi November)

Koridor 5 (Antapani – Stasiun Hall) Terminal Antapani – Jalan Jakarta – Ahmad Yani – Riau – Merdeka– Tamblong – Asia Afrika – Sudirman – Gardujati – Kebon Jati – Stasiun Hall

Stasiun Hall- Gardujati – Suniaraja –– Braga– Lembong – Veteran – Ahmad Yani – Ibrahim Adjie– Terusan Jalan Jakarta – Terminal Antapani

Kategori
Business Jakarta Kebijakan Kehidupan Liputan Manajemen Mobil Perjalanan Pribadi Transportasi Wirausaha

Seringkali kalau naik Metromini harus selalu memperhatikan pilotnya

Seringkali kalau naik Metromini harus selalu memperhatikan pilot nya. Perlu pemahaman sangat dalam bidang psiko analysis dan social engineering agar tidak masuk perangkapnya…

Nah ini pilot Megatron ….. eh Metromini jurusan Pasar Minggu -Manggarai yang swakelola dari Mengemudikan Mobil, mempromosikan sampai meng-invoice penumpangnya…..

Setelah bertahun-tahun, kembali naik kendaraan umum MetroMini sang  DecepticonsTransformers Indonesia di Daerah Khusus Ibukota Jakarta

” Transformer” yang satu ini memang beda…. Metromini ini bagai Decepticon yang tangguh…. Walau saat ini para operator (supir) nya sedang galau, tapi mereka masih memperlihatkan taringnya….

Kalau dikelompokan berdasarkan trayek, maka Decepticons itu adalah:

Starscream: Dengan trayek 82, dia adalah wakil dari Megatron Di film yang pertama dia berhasil melarikan diri saat Transformers Autobots memenangkan pertempuran (coba lihat lagi credit ending dr Transformers (film 2007)). Bentuk adaptasinya adalah Lockheed Martin F-22 Raptor .

Scorponok: Dengan trayek 75, Dia adalah kalajengking mekanik yang di film pertama memporak-porandakan pangkalan amerika di Qatar. Scorponox merupakan bagian tubuh Black Out.

The Fallen: Dengan trayek 52, Dia adalah salah satu Transformers murni. Sebuah robot dengan tingkat kejahatan yang sempurna. Bahkan penulisnya bilang bahwa Fallen adalah “The Most elemental Bad Guy”. Mungkin karakter Fallen ini sedikit banyak mirip Joker dalam The Dark Knight Trilogy.

Sideways: Dengan trayek 506, tipe decepticon yang mengadaptasi mobil biasa (decepticon suka mengambil bentuk kendaraan perang/hewan). Bentuk adaptasinya Audi R8.

Soundwave: Soundwave dalam Tranformers kartun adalah tangan kanan Megatron. Berbentuk Tape Kaset. Di versi film ini dia berbentuk Satelit omunikasi.

Ravage: Trayeknya 611 termasuk decepticon jenis hewan. Berbentuk kucing besar.

The Doctor: Dengan trayek 89, Bentuknya mirip Frenzy (robot mata-mata di Transformers 2007) saat kehilangan badannya, dimana hampir menyerupai laba-laba atau cakar.

Wheelie: Decepticon kecil.

Demolisher: Trayeknya 75, Salah satu dari Constructicon yang berubah menjadi kendaraan bagi Constructicon

Devastator: Trayeknya 62, Dia adalah robot raksasa gabungan dari Constructicon. Constructicon sendiri terdiri dari : ScavengerScrapperHightower, Longhaul, RampageOverload and Mixmaster.

Ada beberpa kisah mengenaskan perihal Metromini sebagai berikut:

Agus Santoso, Sopir Metromini adu kecepatan dengan bus Metromini yang lain di bawah kolong halte Velbak, Jalan Kiai Maja No 65 Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru. Keduanya melaju dari arah Ciledug menuju Blok M. Agus lantas kehilangan kendali dan menabrak satu mobil Avanza di jalurnya, kemudian membanting setir menghantam pembatas jalan dan menabrak sopir GoJek dan GrabBike dari arah yang berlawanan.

Pengemudi GoJek bernama Febriantoro meninggal dunia di tempat kejadian, sedangkan korban satunya berinisial MD dibawa ke RS Fatmawati. Kecelakaan ini terjadi pada Jumat (22/12) pekan lalu. Berdasarkan kronologi itu, kecelakaan diduga disebabkan karena faktor human error. Faktor manusia memang menjadi momok bagi layanan moda transportasi angkutan umum ini yang kerap jadi “mesin pembunuh” di jalan raya. Sudah banyak kisah dan korban berjatuhan akibat ulah sopir angkutan bus mini yang mengebut kendaraan dan ugal-ugalan dengan dalih kejar setoran sehingga mengabaikan keselamatan berkendara dan peraturan.

Data Korlantas Polri 2013 misalnya, metromini sebagai kendaraan yang mengalami pertumbuhan pelanggaran paling tinggi, pertumbuhannya sampai 700 persen selama setahun. Namun, apapun alasannya, membuat orang lain celaka dan meregang nyawa di jalan raya tak dapat dibenarkan sedikitpun. Dalam Pasal 310 ayat (4), dijelaskan bahwa “Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12 juta.” Tirto mencoba memotret serpihan kecil kehidupan sopir metromini di jalur Ciledug-Blok M. Soal bagaimana dan apa yang para sopir hadapi dalam keseharian menjalani profesi sopir metromini.

Penggalan cerita ini dimulai dari Terminal Blok M, Jakarta Selatan.

Terjepit Perubahan dan Setoran

Waktu menunjukkan pukul 7.30, Terminal Blok M pada Minggu pagi 24 Desember 2017 masih lengang. Hanya dua dari lima bus Metromini yang terparkir dalam kondisi mesin menyala. Salah satunya milik John, 36 tahun, sopir Metromini 69 jurusan Blok M-Ciledug. John mengaku sudah 10 tahun menjalani profesi itu. Dari Metromini trayek Lebak Bulus-Blok M, Blok M-Pondok Labu, dan sekarang Blok M-Ciledug sudah dilakoninya. Bisa dibilang Terminal Blok M sudah menjadi rumah keduanya.

“Aku tadi sudah narik dua rit (perjalanan bolak-balik dalam satu trayek). Ini mau jalan lagi. Kalau lagi enggak macet gini bisa lima rit,” kata John. Pria asal Mandailing Natal, Sumatera Utara ini mengatakan mulai mencari penumpang setiap hari setelah Subuh sampai pukul 5 sore. Lepas itu bus akan dipakai sopir lain. “[Tapi] enggak selalu gitu sih. Kadang aku narik siang, kawanku narik pagi. Pokoknya satu bus dua sopir,” kata John. Hari ini, John mengaku tak banyak penumpang yang bisa diangkutnya. Ia menduga karena libur panjang dan orang-orang sedang berpelesir ke luar kota.

“Kalau biasanya sekali jalan bolak-balik dapat lah itu Rp50-70 ribu. Tadi dua kali baru segitu boy,” kata John. Rata-rata dalam sehari John bisa mengumpulkan uang Rp400-500 ribu, sebanyak Rp250 ribu untuk disetor ke pemilik bus dan Rp50 ribu untuk beli bahan bakar. Sisanya masuk ke dompetnya sendiri. “Kalau aku enggak bawa kernet semua punyaku. Kalau bawa ya bagi dua lah itu uang,” kata John, sambil tertawa.

Metromini yang dikendarai John sudah tua, masa operasinya sekitar 25 tahun. Perawatan bulanan yang membuatnya tetap mampu menerjang jalanan ibu kota, meskipun dengan tenaga seadanya. Tak ada dasbor di bus yang dikemudikan John. Alat pemutar musik, tape menggantung bersangga besi. Kursi-kursi penumpang penuh coretan dan sebagian sobek dengan busa menyembul keluar. Dinding bus berkarat dan jendela mengeluarkan derit aneh saat dibuka dan ditutup. Saat melintas jembatan layang Kebayoran Lama, terasa betul tuanya bus itu. Mesinnya menggerung dan badan mobil bergetar. Asap hitam dari knalpot yang sepanjang jalan keluar makin mengepul.

“Jangan kau tanya soal mogok. Aku pernah sekali jalan mogok tiga kali. Penumpang ngamuk-ngamuk. Cuma bisa sabar lah aku kalau sudah begitu boy,” kata John. Perkara mesin dan “kejaran” setoran adalah masalah terbesar John sebagai sopir Metromini. Keduanya sekaligus kerap jadi dalih sopir Metromini kebut-kebutan di jalanan. Sebab hanya dengan itu sopir bisa mengejar lebih banyak rit untuk menutup setoran. “Musibah siapa yang tahu,” kata John, ketika saya tanya soal kecelakaan yang terjadi Jumat kemarin. Menurutnya sopir ngebut semata karena kejar setoran. Terlebih, kata John, sekarang pilihan transportasi umum lebih beragam. Dari mulai ojek daring sampai bus TransJakarta. Pembukaan Koridor 13 pada Agustus lalu juga berakibat pada penghasilan hariannya.

Sekarang untuk mendapat penumpang lebih susah dan harus ngetem lebih lama. Koridor 13 TransJakarta melayani perjalanan dari Puri Beta 2 sampai Kapten Tendean. Jalan yang dilalui oleh koridor ini adalah Jalan Ciledug Raya, Jalan Kebayoran Lama, Jalan Kyai Maja, Jalan Sisingamaraja, Jalan Trunojoyo, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Kapten Tendean. “Buat dapat lima rit makin sulit. Kalau jalan [penumpang] kosong sayang bensin,” katanya.

Saat ditanya soal apa yang akan dilakukan pemilik bus jika sopir tidak bisa menutupi setoran, John bilang bus akan ditarik dan dialihkan ke sopir lain. Bila itu sampai terjadi ia tidak yakin bisa menemukan pekerjaan lain, apalagi ia tidak punya ijazah sekolah. “Anakku dua. Yang gede udah sekolah. Mau dikasih makan apa mereka?” kata John. Keluhan yang sama juga disampaikan Supriyanto, 45 tahun. Ia mengemudikan Metromini dengan trayek yang sama dengan John. Saat ini, kata dia, mencari penumpang lebih sulit. Supriyanto mengaku sudah dua kali dalam seminggu tidak bisa memenuhi setoran.

“Bos masih enak. Kalau begini terus ganti sopir,” kata pria yang akrab dipanggil Gatot ini karena perawakannya yang kekar dan asalnya dari Jawa, seperti tokoh pewayangan Gatot Kaca. Gatot mengaku ojek daring dan bus TransJakarta koridor 13 telah mengurangi jumlah pendapatan hariannya. Dulu dalam sehari Gatot bisa mengantongi hasil kotor sebesar Rp600 sampai 700 ribu, dengan penghasilan bersih yang masuk ke dompet pribadi sekitar Rp300 ribu. “2013 loh itu. Sekarang ya paling pego (Rp150 ribu) sampai Rp200 ribu,” kata Gatot.

Saya naik Metromini yang dikemudikan Gatot. Tarifnya Rp7000. Sepanjang jalan antara Ciledug-Kebayoran Lama, Gatot hanya empat kali berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Jumlah penumpang juga tidak penuh. “Copet aja sekarang ogah naik,” kelakar Gatot. Seretnya pendapatan sesekali terselamatkan kalau ada carteran mengantar rombongan pengiring pengantin atau mahasiswa yang demonstrasi. Biasanya, ia akan mematok harga lumayan tinggi, sebesar Rp500 ribu untuk perjalanan pergi-pulang, termasuk bensin. “Kalau jaraknya jauh banget ya nambah. Yang rewel biasanya mahasiswa,” kata Gatot.

Pengusaha Bus Metromini Menyadari Turunnya Omzet

Turunnya omzet juga disadari oleh pemilik bus. Rimhot, salah satu pengusaha Metromini, mengatakan penurunan penghasilan mulai dirasakannya sejak empat tahun lalu. Sejak saat itu pula, ia mengaku belum pernah menaikkan jumlah setoran. “Masih Rp250 ribu sampai sekarang setorannya,” kata Rimhot pada saya. Menurut Rimhot penurunan omzet terjadi karena dua sebab. Pertama, munculnya moda transportasi baru. Kedua, regulasi pemerintah yang membatasi operasi Metromini.

“Mobil saya tua semua. Kalau peraturan kan maksimal usia 10 tahun. Jadi kalau mau memperpanjang izin trayek harus korbankan satu mobil,” kata Rimhot. Rimhot punya lima bus Metromini dengan trayek yang berbeda-beda. Dari lima bus itu ia mempekerjakan 10 sopir dengan pembagian satu bus untuk dua sopir. Sehari ada dua shift. Satu sopir bekerja 12 jam. Penghasilan harian Rimhot sekitar Rp3-5 juta, atau Rp90-110 juta per bulan. “Dulu bisa Rp8 juta per hari,” akunya. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan keluarga, uang itu juga dipakai untuk perawatan bus dan hal tidak terduga lain.

Rimhot mengaku tidak pernah memaksakan sopir-sopirnya mengejar setoran. Ia sadar banyaknya alternatif transportasi umum membuat tidak semua kursi penumpang bisa selalu terisi. “Sama-sama tahu saja lah. Saling enak saya dan sopir,” katanya. Hanya saja, kalau memang dalam jangka waktu tertentu seorang sopir tidak menunjukkan niat baik untuk memenuhi setoran, maka Rimhot tetap akan menggantinya dengan orang lain. “Banyak yang mau jadi sopir. Tapi biasanya ambil dari kernet. Yang udah kenal-kenal aja.” Harapan Rimhot saat ini adalah pemerintah bisa memperhatikan nasib Metromini. Pada dasarnya dirinya tidak menolak kalau harus diintegrasikan dengan TransJakarta. Namun menurutnya, pengintegrasian itu jangan sampai merugikan pengusaha Metromini dan sopir. “Kami menunggu ada peremajaan. Terintegrasi memang satu-satunya solusi. Kami tidak mungkin bersaing dengan TransJakarta. Tapi pemerintah juga harus berpihak pada kami,” kata Rimhot.

Dengan segala ragam persoalan yang menghimpit moda transportasi umum ini, gagasan perombakan sistem angkutan berbasis bus mini perkotaan sudah ada, hanya perlu pelaksanaan oleh pemerintah. Metromini harus hadir dalam tata kelola jauh lebih baik dari mulai armada fisik hingga manusia-manusianya, untuk menghadapi persaingan dengan moda lain dan mengakhiri cap mereka sebagai “mesin pembunuh” di jalan raya.

Naik Angkutan Umum, Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan

Liputan6.com, Jakarta – Angkutan umum merupakan salah satu moda transportasi di Indonesia. Jenis kendaraannya yang beragam membuat sebagian orang memilih untuk menaiki transportasi alternatif ini.

Keberadaannya yang bermacam tidak serta merta diiringi dengan fasilitas baik. Terkadang  angkutan umum dicap sebagai kendaraan yang kurang nyaman dan maraknya tindak kejahatan.

Tidak sepenuhnya kendaraan umum seperti yang dibilang banyak orang, masih ada moda alternatif lain yang lebih nyaman tentunya dengan ongkos yang ramah di dompet. Pada dasarnya kejahatan terjadi karena ada kesempatan, alangkah baiknya kita harus terus berhati-hati.

Tidak perlu cemas, ini dia tips aman naik kendaraan umum dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tepat memilih angkutan umum

Sebelum naik angkutan umum pastikan naik kendaraan yang tepat. Jika menggunakan angkot, pilih yang berkaca bening sehingga keadaan di dalam angkot dapat terlihat dari luar. Perhatikan rute trayek angkutan tersebut pastikan menggunakan angkutan yang mempunyai trayek sesuai tujuan. Tepat memilih jenis angkutan umum akan membuatmu terhindar dari kejahatan. Pastikan selalu menghiraukan ajakan dari orang yang mencurigakan atau tidak dikenal.

2. Jangan tidur di angkutan umum

Lelah seringkali menjadi alasan tidur saat di dalam angkutan umum. Sebaiknya hindari untuk tidur di dalam angkutan umum. Hal ini berbahaya karena dapat memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbuat kejahatan. Tetap fokus dengan rute yang dituju dan siaga selama dalam angkutan umum.


3. Jangan menarik perhatian

Jika menggunakan transportasi umum hindari berpenampilan mencolok. Hindari memakai perhiasan yang berlebihan. Sibuk dengan gadget, sehingga menarik perhatian orang lain.

4. Waspada dengan sekitar

Harus selalu waspada, pastikan tas dan barang bawaan dalam pengawasanmu. Jika  merasa tidak nyaman atau mendapati orang yang bertingkah mencurigakan, sebaiknya hindari. Segera pindah tempat duduk atau turun dari angkutan umum tersebut. Bila perlu minta tolong orang lain jika keadaannya sudah tidak kondusif lagi.

Tentunya semua orang tidak ingin hal-hal yang buruk terjadi, tetap berhati-hati. Ingat, kejahatan tidak hanya terjadi karena adanya niat dari pelakunya tapi karena ada peluang dan kesempatan untuk melakukannya.

Kategori
Kehidupan Liputan Manajemen Mobil Perjalanan Pribadi Transportasi Travel

Naik Go-car dari Ngurah Rai International Airport ke J Hotel di Kuta Bali

Naik Go-car @gojek dari @baliairport ke J Hotel di Kuta Bali itu sesuatu yang haqiqi🚕🚗🚘

Apakah Anda bingung dalam mencari cara terbaik untuk sampai ke hotel setelah Anda tiba di bandara? Walaupun pilihan transportasi bandara mungkin mudah di beberapa bandara seperti di Singapura, berhati-hatilah, tidak demikian halnya ketika kita tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Sekarang Anda mungkin bertanya-tanya transportasi mana yang cocok untuk Anda. Jangan khawatir, kami memiliki beberapa opsi dan tips sederhana untuk Anda di bawah ini.

Jika Anda baru pertama kali ke Bali, maka banyaknya pilihan mungkin akan membuat Anda kewalahan. Namun, kami tidak akan membiarkan masalah ini merusak liburan Anda! Kami menyediakan 9 pilihan transportasi dari bandara ke hotel Anda.

1. Supir Pribadi: Klook

Transportasi Bandara Bali via Klook
Klook adalah salah satu pendatang baru dalam perjalanan digital startup yang telah memenangkan banyak hati para pelancong karena mereka memberikan diskon besar untuk aktivitas dan pengalaman tujuan.

2. Supir Pribadi: Go-Jek

Sama seperti Klook, Go-Jek adalah salah satu platform pilihan perjalanan yang menawarkan tumpangan dari bandara ke hotel, atau tujuan pilihan Anda. Namun, Anda harus keluar dari Bandara karena opsi ini dilarang di dalam bandara. Gerbang tersebut berjarak sekitar 1 kilometer dari Terminal Keberangkatan Internasional.

Jika Anda seorang solo traveller, kami sarankan Anda untuk memesan Go-Ride dari Go-Jek yang menyediakan online ojek untuk Anda. Lokasi penjemputan online ojek berada di dekat tempat parkir motor bandara. Jika anda sedang dekat dengan tempat parkir motor, jangan lupa segera ketikkan alamat tujuan anda dan pesan Go-Ride agar tidak lama menunggu ojek!

Selain Go-Ride, cara hebat lainnya untuk mencapai hotel Anda di Bali dengan Go-Jek adalah dengan Go-Car. Taksi online di Bali ini sangat cocok untuk Anda yang membawa banyak barang bawaan atau sedang berlibur bersama pasangan, teman, atau keluarga.

Anda dapat mengunduh aplikasi Go-Jek melalui Play Store atau AppStore di ponsel Anda.

3. Supir Pribadi: Grab

Sama seperti Klook dan Go-Jek pada dasarnya, Grab adalah salah satu platform pilihan perjalanan yang menawarkan tumpangan. Sebagai kompetitor Go-Jek, Grab memiliki GrabRide yang menawarkan layanan ojek online untuk menjemput Anda dari bandara dan mengantar Anda ke hotel, atau tujuan pilihan.

Untuk layanan mobil, Grab telah bekerja sama dengan Angkasa Pura 1 (salah satu Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yang bertanggung jawab atas pengelolaan bandara di Indonesia) untuk meluncurkan layanan Bandara GrabCar di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Jadi ini akan membuat layanan mobil mereka jauh lebih baik dari sebelumnya.

Anda dapat mengunduh aplikasi Grab melalui Play Store atau AppStore di ponsel Anda.

4. Penjemputan Pribadi Bus Kura-Kura

Bus Kura-Kura biasanya terkenal di kalangan turis Jepang. Jangan khawatir, restoran ini terkenal dengan pengemudi berbahasa Inggris dan panduan sambutan dengan berbagai pilihan bahasa. Untuk siapa pun yang menghadapi kendala bahasa di kawasan wisata, ini sangat membantu! Itu sepadan bahkan jika Anda harus membayar uang ekstra untuk transportasi.

Tranportasi Bandara Bus Kura-Kura adalah salah satu yang termahal dibandingkan dengan layanan penjemputan pribadi lainnya dalam daftar ini. Namun, dengan harga tinggi datang juga layanan tinggi. Layanan ini termasuk Kura Kura Bus: 7 hari Travel Pass. Dengan tiket tersebut, Anda dapat menjelajahi semua tujuan wisata (kecuali Ubud) dengan bus mereka.

Untuk info lebih lanjut tentang Bus Kura Kura, kunjungi http://kura2bus.com/transportasi_service

5. Atur Transportasi Bandara dengan Hotel Anda

Ini adalah masalah umum di Bali ketika Anda memesan hotel di tempat yang eksotis, sulit ditemukan di peta, lokasi atau Airbnb karena pengemudi lokal terkadang tersesat saat menurunkan Anda di hotel.

Apalagi jika Anda datang larut malam atau dini hari dan mengalami jet lag, tersesat di antah berantah sungguh membuat frustasi.

Solusinya sederhana, cukup minta hotel Anda untuk mengatur layanan penjemputan. Seringkali, layanan transportasi akan lebih mahal. Namun, setidaknya Anda tidak akan khawatir lagi! Biayanya tergantung pada kebijakan hotel Anda.

6. Supir Mobil Pribadi Bandara

“Pak Taksi, Taksi!” adalah salah satu kalimat paling umum yang terdengar saat anda tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Hampir semua pengemudi bandara Bali yang pernah Anda temui mungkin akan mengatakan itu. Mereka akan memenuhi Anda dengan senyuman terhangat yang pernah ada, dan menanyakan apakah Anda memerlukan bantuan untuk mencapai hotel Anda.

Pengemudi biasanya akan menawarkan harga yang tidak masuk akal di awal. Namun, Anda selalu bisa menegosiasikannya. Saran saya adalah langsung mengabaikannya dan pergi begitu saja. Mereka akan meminta Anda untuk melawan permintaan mereka. Bergantung pada lokasi Anda, Anda harus bernegosiasi antara Rp 200.000 hingga 250.000 untuk area Kuta.

Ini adalah pilihan terakhir Anda dan hanya menggunakan layanan mereka jika Anda tidak memiliki pilihan tersisa dan tidak memesan transportasi sebelumnya

7. Ojek Bandara

Jika Anda seorang solo traveller dan ingin mencari transportasi murah ke hotel, ojek bisa menjadi penyelamat Anda. Selain kemampuannya untuk melewati kemacetan, juga cocok untuk mencari jalur alternatif.

Untuk mencari tukang ojek, Anda harus berjalan kaki ke Terminal Domestik. Khususnya di dekat restoran Starbucks dan Hungry Jack. Akan ada beberapa tukang ojek yang siaga. Setelah anda menyepakati harga, pengemudi akan mengantar anda ke area parkir motor. Namun, sama seperti pengemudi mobil, biasanya mereka akan menawarkan harga yang tidak masuk akal di awal, Anda harus selalu menegosiasikannya!

Jika Anda tidak bepergian sendirian, mungkin akan lebih murah jika Anda memesan mobil pribadi, karena pengemudi hanya dapat membawa penumpang dalam satu waktu dan Anda hanya dapat membawa satu tas punggung.

8.Taksi Konvensional

Taksi argo konvensional adalah salah satu pilihan transportasi swasta paling populer di Indonesia. Mereka sudah beroperasi sejak puluhan tahun lalu dan tersebar di kota-kota besar. Di antara semua merek taksi, mereka dikenal dengan biaya yang adil, dan keselamatan berkendara.

Sayangnya, taksi argo konvensional tersebut belum memiliki izin beroperasi di dalam Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Namun, jika Anda masih lebih suka menggunakan taksi argo, Anda bisa mengejar beberapa pelanggan yang mengantar di Terminal Keberangkatan.

Setelah Anda mencapai bagian luar Terminal Kedatangan, naik lift ke lantai 3 tempat Keberangkatan berada. Tunggu taksi argo konvensional menurunkan pelanggan, segera naik taksi setelah pelanggan membayar. supir tidak mau ketahuan menjemput pelanggan baru.

9. Supir Pribadi: Viator

Ada banyak situs yang menyediakan layanan transportasi bandara di Bali. Anda selalu dapat membuka Google, ketik “Transportasi bandara Bali” dan, bam, Anda akan menemukan banyak opsi di sana.

Salah satu situs web yang kami rekomendasikan untuk Anda adalah Viator. Mereka menawarkan banyak pilihan layanan transportasi bandara seperti apa yang Anda inginkan dan sesuai kebutuhan di Bali.

Jadi, itulah 9 cara transportasi dari bandara ke hotel. Ada yang murah, ada yang mahal. Namun, Anda selalu dapat memilih salah satu kenyamanan, yang paling cocok untuk Anda sendiri. Semoga ini bisa membantu Anda, dan sampai jumpa di Bali.

Kategori
Canda Jakarta Kereta Kerja Kuliah Liputan Manajemen Pribadi Transportasi Travel

Walau berdiri sebagai Roker di KRL Commuter Line tapi hati tidak akan tertambat pada transportasi lain

Walau berdiri sebagai Roker di @krlcommuterline tapi hati tidak akan tertambat pada transportasi Laen @ Commuter Line JKT – BGR

Roker? Apaan tuh? Penyanyi rock? Weitss, bukan rocker, tapi roker! Kata ini dalam kamus kayaknya juga enggak ada. Roker singkatan ”rombongan kereta”, julukan yang dipakai untuk para pengguna kereta.

Roker itu pasti enggak kena macet, enggak stres di jalan, bisa santai sambil ngobrol bareng teman seperjalanan dan dapat kenalan baru.

”Naik kereta itu yang pasti lebih efisien! Setiap saat ada, cepat pula, dan kita enggak usah ganti-ganti kendaraan sampai berkali-kali,” kata siswa SMK Negeri 32 Jakarta, Garnis.

Roker lainnya, Lisa, siswa SMK Negeri 16 Jakarta, mengatakan, harga karcisnya murah. Dengan kereta, kita bisa lebih cepat sampai tujuan.

Masih belum percaya kalau jadi roker itu lebih enak?

Commuter Line diresmikan 2 Juli 2011 oleh PT KAI. Commuter Line adalah salah satu upaya pemerintah dalam menangani masalah kemacetan di Jakarta. Pemerintah menambah 256 kereta sehingga bakal ada 386 kereta yang beroperasi pada akhir tahun 2011 ini.

Pelayanannya juga bakal ditambah! Mulai petugas keamanan sampai petugas kesehatan bagi penumpang. Di stasiun yang rawan kejahatan, ditempatkan 40 personel kepolisian, misalnya di Stasiun Manggarai. Untuk stasiun kecil, dijaga 10 petugas keamanan.

KAI Commuter menyebut ada pergeseran jam sibuk KRL pagi dan sore selama 3 bulan pertama tahun 2021. Jam sibuk itu bergeser 1 jam dari biasanya. “Pada triwulan 1 2021 ini pergerakan pengguna KRL mulai bergeser. Jika sebelumnya pergerakan pengguna pada jam terfokus di pukul 06.00-07.00 WIB pada jam sibuk pagi hari dan pukul 16.00-17.00 WIB pada jam sibuk sore hari, maka hingga Maret 2021 ini waktunya bergeser menjadi pukul 07.00-08.00 WIB di jam sibuk pagi hari dan pukul 17.00-18.00 WIB pada jam sibuk sore hari,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, kepada wartawan, Senin (5/4/2021).

Dia meminta para pengguna KRL atau kerap disebut roker (rombongan kereta) untuk menyesuaikan lagi rencana perjalanan demi menghindari jam sibuk. Hal itu, katanya, ditujukan agar para pengguna KRL tidak terjebak kepadatan di stasiun dan dalam kereta.

“Para pengguna dapat menyesuaikan dan merencanakan kembali perjalanannya agar terhindar dari kepadatan di stasiun pada jam-jam tersebut,” ucapnya.

Dia mengatakan, hingga pukul 09.00 WIB hari ini saja, terdapat 152.364 orang yang telah menggunakan jasa KRL. Jumlah ini meningkat 5% dibandingkan waktu yang sama pada Senin lalu.

“Sementara rata-rata pengguna KRL pada triwulan 1 2021 ini juga menunjukkan peningkatan setiap bulannya. Pada Januari 2021 rata-rata pengguna KRL per harinya adalah 327.379 pengguna, kemudian pada Februari tercatat 349.855 pengguna per hari, dan pada Maret mencapai 375.743 pengguna setiap harinya. Dengan demikian tercatat rata-rata pengguna KRL per hari di Bulan Maret 2021 telah meningkat 14,7% dibanding Januari 2021,” ucapnya.

Stasiun KRL Jakarta dan Sekitarnya
Anne mengatakan KRL beroperasi pukul.04.00-22.00 WIB. Dia mengimbau setiap pengguna KRL tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker selama di stasiun dan dalam kereta.

“KAI Commuter juga tetap konsisten menegakkan protokol kesehatan terutama menjaga jarak. Dengan sistem penyekatan pengguna pada jam-jam sibuk, KAI Commuter juga menambah fasilitas-fasilitas penunjang terkait penyekatan di stasiun. Seperti penambahan canopy di beberapa area stasiun untuk melindungi pengguna yang antre dari cuaca panas dan hujan,” ujarnya.