Kategori
Diklat Government Internet Jakarta Kerja Manajemen Pengetahuan Telematika

Menjadi Nara Sumber di RS Jantung Harapan Kita Jakarta untuk berbagi dan berdiskusi e-Learning

Menjadi Nara Sumber di RS Jantung Harapan Kita Jakarta untuk berbagi dan diskusi e-Learning dengan peserta workshop dalam rangka peningkatan mutu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Kardiovaskular sebagai salah satu bagian dari sistem pelayanan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK). Sesuai dengan VISI yang akan dicapai, RSJPDHK melalui Divisi Pendidikan dan Pelatihan akan terdepan dalam memberikan Pendidikan di Bidang Kardiovaskular.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 di Indonesia khususnya wilayah DKI Jakarta, menyebabkan kegiatan pendidikan dan pelatihan terhenti sementara waktu. Program pendidikan dan pelatihan yang sedang berjalan terpaksa dihentikan dan kegiatan yang baru terpaksa ditunda.

Pada kondisi ini, fokus kegiatan di Diklat RSJPDHK beralih ke kegiatan penyusunan dokumen pendukung pelatihan antara lain penyusunan kurikulum terakreditasi dan modul pelatihan. Namun pada akhirnya, karena kondisi Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung, pelatihan yang sempat terhenti dan tertunda pelaksanaannya mulai dilaksanakan kembali. Kegiatan pelatihan mulai dilaksanakan dengan metode pembelajaran jarak jauh (Distance Learning) sejak April 2020, untuk pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Tingkat Dasar (PKKvTD) untuk Angkatan I bagi peserta eksternal RSJPDHK berupa kegiatan Review Materi, di mana kegiatan praktek klinis dihentikan sementara. Hal ini diupayakan agar peserta pelatihan masih tetap menerima pembelajaran. Selanjutnya, pembelajaran metode jarak jauh juga dilaksanakan untuk PKKvTD Angkatan II dengan peserta eksternal RSJPDHK untuk penyampaian materi pelatihan.

Selain kegiatan tersebut di atas, beberapa jadwal kegiatan pelatihan, resertifikasi maupun refreshing bagi pegawai RSJPDHK juga sempat tertunda, di mana merupakan kebutuhan untuk memenuhi kualifikasi dan kompetensi staf sesuai standar akreditasi RS. Dan pada akhirnya, sejak bulan Mei 2020, beberapa kegiatan mulai dilaksanakan. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), merupakan salah satu kegiatan internal yang pertama dilak-sanakan selama masa Pandemi Covid-19 ini dengan metode e-Learning (pembelajaran mandiri), virtual synchronous dan penugasan kelompok. Kegiatan ini berlangsung sebanyak 4 gelombang dengan target peserta 922 orang yang terdiri dari kelompok manajerial dan kelompok tenaga medis, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Berikutnya, beberapa kegiatan internal lainnya yang bukan merupakan capaian kompetensi atau berupa pemahaman dilaksanakan seperti Resertifikasi Pelayanan Pencampuran Sediaan Intravena yang diikuti oleh peserta tenaga perawat RSJPDHK dengan metode e-Learning dan Pelatihan Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan Obat (PKPO) yang diikuti oleh peserta tenaga asisten apoteker dengan metode e-Learning yang dilengkapi dengan penugasan. Masing-masing kegiatan tersebut disusun sesuai kebutuhan dan target pembelajaran yang diharapkan. Seiring berjalannya waktu, Diklat RSJPDHK sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kardiovaskular di Indonesia, dirasa perlu berkontribusi dalam membagi ilmu dan ketrampilan di bidang kardiovaskular, di mana saat ini beberapa kegiatan pelatihan bagi eksternal ditunda. Untuk itu, terhitung Juni 2020, selain melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut di atas, kegiatan Webinar mulai dilak-sanakan. Kegiatan webinar dimulai dengan kegiatan sosialisasi “National Cardiovascular Center Webinar New Normal Strategy During Covid-19 Pandemic” yang dilaksanakan bekerjasama dengan Sub Bag Humas dengan respon yang baik dari peserta.

Selanjutnya, diklat RSJPDHK menyusun agenda beberapa kegiatan Webinar dengan narasumber dari Tim Pengajar Diklat RSJPDHK maupun para profesional tenaga medis, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang tidak dikenakan biaya bagi peserta serta difasilitasi dengan sertifikat pelatihan sesuai kuota. Sejak bulan Juni 2020 telah dilaksa-nakan sebanyak 22 kegiatanWebinar, dimana salah satunya bekerja sama dengan Hospital of Zhejiang University School of Medicine. Kegiatan ini pada umumnya dilaksanakan di luar hari kerja, dengan pertimbangan jangkauan peserta yang lebih banyak. Untuk itu, dalam rangka upaya jangkauan peserta webinar yang lebih banyak, selain RS menambahkan kuota aplikasi untuk peserta, kegiatan webinar juga dilaksanakan secara Live Streaming. Sehingga jangkauan peserta lebih luas untuk dapat mengakses kegiatan webinar Diklat RSJPDHK.

Kategori
Kebijakan Kehidupan Keluarga Leadership Liputan Pahlawan Pemikiran Pendidikan Sejarah Tokoh

“Selesaikan tugas dengan kejujuran. Karena kita masih bisa makan nasi dengan garam,” – Jendral Hoegeng Imam Santoso

“Selesaikan tugas dengan kejujuran. Karena kita masih bisa makan nasi dengan garam,” – Jendral Hoegeng Imam Santoso,

Siapa yang tidak kenal dengan Jenderal Hoegeng Imam Santoso atau Jenderal Hoegeng, dia merupakan salah satu teladan dan tokoh kepolisian yang dikenal sangat jujur dan pemberani saat menjabat sebagai pemimpin tertinggi di kepolisian di era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Pada masa itu Jenderal Hoegeng menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5 dengan masa tugas dari tahun 1968 sampai 1971, tepatnya pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Pada era kepemimpinan Presiden Soeharto, Jenderal Hoegeng di pilih menjadi Kapolri oleh Presiden karena dia memiliki jiwa yang jujur dan juga pemberani dalam menangani kasus-kasus besar seperti kasus pemerkosaan di Yogyakarta yang pelakunya di duga adalah seorang anak pejabat.

Selain itu, Jenderal Hoegeng juga dikenal menolak keras untuk disuap, karena menurut prinsipnya lebih baik hidup melarat dari pada bergelimang harta hasil suap dan dia pun mempunyai semboyan “Selesaikan Tugas Dengan Kejujuran Karena Kita Masih Bisa Makan Nasi Dengan Garam”.

Berkat kegigihannya menolak suap, nama Hoegeng diabadikan dalam humor Gus Dur yang sangat terkenal, “Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng”.

Jenderal (Purn.) Dr. Hoegeng Imam Santoso lahir di Pekalongan Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921 dan meninggal pada 14 Juli 2004, selama berkarier, Hoegeng sudah meraih berbagai penghargaan, mulai dari Bintang Gerilya, Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara, Bintang Kartika Eka Paksi Tingkat I.

Selama masa kepemimpinannya sebagai Kapolri, Jenderal Hoegeng melakukan pembenahan terhadap Mabes Polri, pembenahan itu menyangkut Struktur Organisasi di beberapa bidang yang menjadikan Polri lebih dinamis dan komunikatif.

Adapun yang lebih mencolok adalah perubahan nama pimpinan polisi dan markas besarnya, berdasarkan Keppres No.52 Tahun 1969, merubah sebutan Panglima Angkatan Kepolisian RI menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri).

Selain itu, nama Markas Besar Angkatan Kepolisian juga diubah menjadi Markas Besar Kepolisian, perubahan fundamental yang terjadi di tubuh Kepolisian menjadikan Jenderal Hoegeng terkenal akan keteladannya hingga kini.

Itulah kisah singkat tentang Jenderal Hoegeng yang di kenal dengan kejujuran dan keberaniannya pada masa era kepemimpinan Presiden Soeharto, hingga di abadikan namanya oleh Presiden Ke-4 Republik Indonesia K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa disapa Gus Dur.


Kategori
Kebijakan Kehidupan Leadership Manajemen Pemikiran Pribadi

Jika Anda ingin mewujudkan impian, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah bangun

Sudah seharusnya setiap orang memiliki impian. Karena dengan memiliki impian atau cita-cita setidaknya seseorang tahu apa yang diinginkan dalam hidup ini. Kita bebas menciptakan impian kita setinggi apapun, namun pada praktiknya tidak semua impian dapat menjadi kenyataan.

Sebuah impian yang tidak disertai dengan usaha untuk mewujudkannya, maka selamanya akan tetap hanya sebagai impian. Kesuksesan tidak akan pernah datang dengan sendirinya tetapi harus disertai dengan niat, tekad, dan upaya yang sungguh-sungguh.

Mengejar impian adalah suatu hal yang secara alami diinginkan oleh sebagian besar umat manusia yang hidup di dunia. Hanya saja, dalam perjalan mengejar impian tersebut, banyak orang yang tidak sanggup untuk mewujudkannya. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda-beda dalam mengejar impian mereka.

Ada orang yang dianugerahi perjalanan yang mudah dan ada juga orang yang menemui banyak hambatan dalam proses mencapai impiannya. Namun, hal itu bukanlah sebuah alasan. Terbukti banyak orang yang berhasil mencapai mimpi-mimpinya, walaupun dengan banyak kegagalan dan penuh pengorbanan.

Dalam menjalani hidup, seseorang perlu untuk selalu melakukan evaluasi terhadap diri mereka setiap saat. Sikap evaluatif menjadikan seseorang akan lebih peka dan lebih paham tentang jalan yang harus dilalui untuk mewujudkan impiannya.

Kalau selama ini anda sering mengalami kegagalan dalam meraih impian, sebaiknya Anda mencoba melihat pada diri Anda sendiri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Fokus pada objek yang sedang dikerjakan dan jangan pernah merasa bosan.

2. Berpikir positif, tidak takut mengambil risiko.

3. Tidak berhenti belajar di bidang ilmu yang Anda tekuni dan selalu ingin mempelajari hal-hal baru.

4. Terus mengeksplorasi dan menggali potensi diri. Jika dana mencukupi, Anda bisa mengikuti berbagai pelatihan yang akan menambah nilai Anda.

5. Untuk menambah motivasi, Anda bisa membaca kisah orang-orang sukses atau langsung bertanya kepada orang sukses yang ada di sekitar Anda.

6. Memiliki sikap sabar sehingga mampu dalam memutuskan dan mengatasi masalah dengan tepat.

7. Percaya diri dan yakin kalau Anda mampu mewujudkan cita-cita Anda.

8. Biasakan berpikir ulang sebelum melangkah.

9. Mensyukuri semua yang telah Anda capai selama ini.

10. Kecewa karena gagal itu wajar saja tetapi jangan diteruskan. Ingatlah bahwa kegagalan adalah masa lalu dan hari ini adalah hari yang berbeda yang harus dijalani dengan lebih baik. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran agar tidak terulang lagi di masa datang.

Semoga bermanfaat, salam sukses!


#dreamcatcher #dreamhigh #dream #dreamtheater #dreams #dreamy #dreamer #dreamlife #wake #wakemeup #wakeup #wakeupandmakeup

Kategori
Business Corporate Dataquest Leverage Indonesia Innovation ITB Manajemen Pendidikan UI

Pertamina Corporate University tidak hanya Mendidik perihal Minyak dan Gas Bumi

Pertamina menyadari bahwa urusan pengembangan sumber daya manusia menjadi titik krusial bagi pengembangan kualitas layanan. Karena itulah orang bisa bertanya: strategi macam apa yang diterapkan oleh Pertamina untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusianya?

Ada begitu banyak cara yang diterapkan Pertamina guna membentuk sumber daya manusia unggulan yang sanggup memenuhi segala macam standar yang ditetapkan Pertamina. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan tersebut adalah membangun Pertamina Corporate University, yang merupakan sebuah terobosan baru untuk mengembangkan sumber daya manusia di dalam lingkup perusahaan tersebut. Pembangunan sebuah sekolah dimaksudkan sebagai langkah antisipatif atas semakin ketatnya persaingan di bidang industri minyak dan gas bumi. Ketatnya persaingan membuat Pertamina sadar bahwa mereka harus mencetak sumber daya manusia yang mumpuni, demi mencapai misi masa depan, yakni membawa Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia.

Dengan kata lain, Pertamina Corporate University adalah alat internal untuk mencetak sumber daya manusia yang diharapkan mampu membawa perusahaan tersebut menjadi Asian Energy Champion pada tahun 2025. Guna memuluskan tujuan tersebut, Pertamina melibatkan berbagai lembaga akademis seperti UGM, UI, dan ITB, serta beberapa perusahaan multinasional yang berpengalaman dalam pengembangan corporate university, seperti General Electric dan Shell. Jadi pertama-tama, kesadaran untuk membangun pengetahuan yang berguna di bidang migas bermuara pada keinginan untuk membentuk sumber daya manusia dengan kualitas seperti yang diharapkan.

Memiliki sekolah perusahaan berarti juga sebuah keuntungan bagi Pertamina, sebab mereka bisa mencari sumber daya manusia potensial yang berasal dari lingkungan mereka sendiri. Dengan cara seperti itu, mereka tidak perlu kerepotan mendidik karyawan dari luar yang barangkali malah asing terhadap lingkungan serta cara kerja struktural di perusahaan tersebut.

Tentu saja selalu ada cara lain untuk mengelola kualitas sumber daya manusia, dan membangun corporate university hanyalah satu dari sekian banyak cara yang dilakukan Pertamina. Secara umum bisa dibilang bahwa strategi pengembangan SDM di Pertamina berfokus pada penciptaan karyawan/pekerja yang berorientasi bisnis, berdedikasi, berkomitmen, profesional, dan profisien.

Corporate University pertama kali diciptakan pada 1980-an sebagai sebuah usaha peningkatan dari departemen pelatihan tradisional. Pendekatan baru ini dirancang untuk menyelaraskan pelatihan perusahaan dengan visi dan strategi organisasi.

Corporate University dapat berkisar dari departemen pelatihan menawarkan program pelatihan kepada divisi perusahaan sampai kepada menawarkan program gelar terakreditasi. Corporate University menawarkan model ajeg untuk pembelajaran yang memaksa peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Yang paling penting, hal ini dapat memiliki efek positif jangka panjang pada kesehatan keuangan dan stabilitas perusahaan.

Kategori
Bandung Business Corporate Dataquest Leverage Indonesia E-Learning Innovation Internet Manajemen Marketing Telematika

Diskusi Dataquest Leverage Indonesia untuk pengembangan e-Learning, KM dan Corpu Indonesia

Diskusi produktif PT. Dataquest Leverage Indonesia untuk pengembangan E-Learning Indonesia dan Knowledge management berupa integrasi hardware, software, processware, policyware dan brainware dalam rangka menunjang peningkatan SDM di Academic, Business, Community, Government and Media / Penta Helix.

Selama 2 tahun terakhir penggunaan sistem e-learning menjadi semakin penting mengingat adanya pembatasan sosial akibat pandemi. Peningkatan ini kemudian menjadi pendorong kami untuk mempublikasi laporan penggunaan sistem e-learning selama 2021 untuk menjadi insight bagi publik dan pelaku industri mengenai sistem e-learning di Indonesia.

Ada yang menarik untuk digaris bawahi bahwa selama 2021, proses onboarding merupakan topik pembelajaran yang paling banyak diciptakan oleh perusahaan. Ini mengindikasikan selama tahun lalu, perusahaan cukup aktif dalam proses rekrutmen yang menunjukan adanya normalisasi keadaan ekonomi dan bisnis di 2021 sehingga memungkinkan bagi perusahaan untuk kembali melaksanakan proses bisnis dengan kapasitas normal.

Di samping itu penting untuk diingat, bahwa topik onboarding juga tidak hanya diciptakan untuk kebutuhan karyawan baru. Proses adaptasi teknologi juga kemudian mengakibatkan perusahaan untuk mulai memperkenalkan berbagai protokol dan teknologi baru untuk beradaptasi terhadap situasi.

Kategori
Bank Corporate Diklat Liputan Manajemen Pribadi

Narasumber Workshop Pengadaan Barang dan Jasa Perbankan untuk sebuah Bank Daerah di Kalimantan

Narasumber Workshop Pengadaan barang dan jasa perbankan untuk sebuah bank daerah di Kalimantan

Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa ini disusun untuk memberikan pemahaman pengadaan yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan terbaru. Banyak perubahan yang terdapat dalam peraturan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Perubahan tersebut akan mengubah pola pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Indonesia. Setiap perubahan dalam pengadaan barang dan jasa, harus dipahami secepatnya untuk menghindari masalah hukum yang mungkin terjadi.Program pelatihan ini membahas alur proses pengadaan sesuai peraturan yang berlaku. Dijelaskan juga secara panjang lebar bagaimana menyusun dokumen lelang secara efektif.

Industri perbankan jelas sangat terimbas dengan perkembangan IT, yang berdampak pada tingkat persaingan ketat untuk memperebutkan nasabah. Tuntutan untuk menyediakan jasa keuangan yang universal menjadi tidak terhindarkan (traditional banking, e-banking, mobile banking, phone banking, wire transfrer, priority banking; securitization; insurance; investment banking dan seterusnya).

Pemanfaatan TI yang efektif pada perbankan tentunya memerlukan pengelolaan yang baik, khususnya pada tahap pengadaan, baik itu berupa wujud barang maupun jasa. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman yang memadai dari para pelaku industry perbankan khususnya, mengenai berbagai aspek yang berkenaan dengan prosedur pengadaan barang dan Jasa pekerjaan TI.

TUJUAN
Kegiatan Pelatihan Pengadaan Barang/jasa Pekerjaan Teknologi Informasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para pegawai dunia perbankan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa khususnya pada pekerjaan IT sesuai dengan petunjuk perundang-undangan yang berlaku.

MATERI
1. Konsep Pengadaan Barang/Jasa
– Prinsip Dasar
– Kebijakan Umum
– Maksud dan Tujuan
– Ruang Lingkup
2. Pengadaan Barang dan Jasa Pada Industri Perbankan
3. Peran Teknologi Informasi Pada dunia Perbankan
4. Mengapa IT Governance?
5. Pembentukan Keanggotaan Panitia/Pejabat Pengadaan
6. Persiapan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan TI
7. Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan TI
8. Penyusunan HPS Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan TI
9. Penyusunan Kontrak
10. Pascakualifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan
11. Metode Evaluasi Sistem Gugur
12. Prakualifikasi Pengadaan Jasa Konsultasi Pekerjaan TI
13. Metode Evaluasi Jasa Konsultan
14. Metode Evaluasi Sistem Gugur (Barang)
15. Metode Evaluasi Sistem Nilai & Selama Umur Ekonomis

METODE
Kegiatan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami secara komprehensif materi yang disampaikan, sehingga dapat dimplementasikan secara aplikatif dalam dunia kerja. Adapun metode yang digunakan adalah:
1. Presentation
2. Discuss
3. Case Study
4. Evaluation

PESERTA
Pelatihan ini ditujukan bagi para karyawan bank di bagian Operasional, Teknisi, Divisi Pelayanan Kartu Kredit dan Debit, atau semua staff perbankan yang inigin memperkaya ilmunya di bidang pengadaan barang & jasa

Kategori
Corporate Diklat E-Learning Ilmiah Innovation Manajemen Pengetahuan

Micro Learning yang digadang-gadang dapat membantu pembelajar mencapai tujuan belajar

Cara belajar yang dilakukan pembelajar milenial di tengah maraknya perkembangan teknologi digital tentunya berbeda dengan cara belajar di era konvesional. Pembelajar saat ini bisa menemukan berbagai informasi melalui komputer atau ponsel yang tersambung internet. Mengacu dari hal tersebut, berkembang juga cara belajar secara online (e-learning) dengan metode dan teori yang terbentuk dalam sebuah sistem belajar atau biasa dikenal dengan LMS (Learning Management System). LMS tersebut adalah sistem yang dibuat sesuai dengan kebutuhan ketika belajar tanpa harus tatap muka dengan pendidik atau trainer.

Pada kenyataannya e-learning tidak selalu membuat proses belajar berjalan optimal, terkadang beberapa tujuan dari belajar itu sendiri tidak tercapai. Ketika diamati kembali, sebagian pembelajar yang menggunakan sistem e-learning mudah terdistraksi oleh banyak notifikasi dari sosial media, games online atau hal lain di luar konteks pembelajaran. Oleh sebab itu, menyajikan sebuah materi atau konten dalam e-learning menjadi sebuah tantangan yang harus menjadi perhatian, bagaimana menemukan sebuah strategi yang menjadi solusi dalam menyajikan konten yang baik, menarik dan mudah dimengerti pembelajar di tengah banyak gangguan yang dapat mengalihkan fokus saat belajar.

Berlandaskan hal tersebut, muncul strategi baru yaitu Microlearning yang digadang-gadang dapat membantu pembelajar mencapai tujuan belajar dalam e-learning. Microlearning terdiri dari dua kata (Micro/Mikro : ukuran kecil) dan (Learning : kegiatan belajar) sehinga dapat diartikan sebagai kegiatan belajar dengan skala yang kecil. Microlearning digunakan sebagai strategi dalam merancang konten belajar menjadi segmen – segmen kecil dan terfokus. Konten yang dimaksud berupa learning object yang digunakan dalam e-learning. Contoh dari Learning Object tersebut seperti video singkat, infografis, gambar, artikel, bahkan kutipan.

Dengan Microlearning, konten belajar dengan durasi yang cukup panjang disajikan menjadi video singkat dengan durasi 1 – 3 menit, bahkan bisa dijadikan hanya satu infografis dalam satu lembar. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kelebihan kognitif siswa sehingga konten mudah untuk diserap dan diingat. Penyajian dengan strategi microlearning menghasilkan jenis konten yang singkat, praktis dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja ketika dibutuhkan.

Foto di atas adalah ketika saya menjadi Nara Sumber Online Training “MICRO LEARNING” untuk salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia. Untuk mengoptimalkan penggunaan e-learning sebagai metode pelatihan, tercipta sebuah inovasi yaitu micro-learning. Micro-learning merupakan sebuah strategi untuk menyusun konten menjadi segmen-segmen kecil dan fokus. Konten dapat berupa video, infografis atau artikel dengan durasi singkat sekitar 5 menit. Pelatihan ini akan membahas mengenai bagaimana pengembangan elearning melalui micro learning.

Pelatihan ini akan membahas mengenai bagaimana pengembangan elearning melalui micro learning, serta mempelajari iSpring (free tools) Presenter yang merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi menjadi SCORM / AICC

Kategori
Aeronotika Corporate Diklat E-Learning Innovation Internet Manajemen Pendidikan Pengetahuan Pribadi Telematika

Pengalaman Pendampingan Blended Learning PT Angkasa Pura 1

Perusahaan merupakan kolaborasi antara aset tangible dan intangible dalam mencapai tujuan. Aset tangible perusahaan dapat berupa berupa “Land, Labour and Capital”. Aset tangible ini mudah dikembangkan dengan meningkatkan kuantitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Aset intangible perusahaan terintegrasi melalui labour yaitu dalam proses regenerasi melalui sharing knowledge.

Dewasa ini adalah era knowledge based economy, di mana kekuatan inti suatu perusahaan terletak pada human capital. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif memunculkan konsep industri yang padat pengetahuan dengan menuntut ketersediaan knowledge worker dalam jumlah besar untuk mendukung kemajuan suatu perusahaan. Human capital yang sarat akan pengetahuan ini memberikan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas yang jauh lebih signifikan daripada faktor material seperti lahan atau modal semata.

Pada kesempatan lain PT Angkasa Pura Suport atau Angkasa Pura Supports (APS), salah satu anak perusahaan Angkasa Pura Airports, meresmikan Learning Center sebagai fasilitas pendidikan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlokasi di Kompleks Mega Glodok Kemayoran Blok B-16, Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat. 

Peresmian Learning Center dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura Airports sekaligus Komisaris Utama APS Faik Fahmi bersama Direktur Utama Angkasa Pura Supports Desy Sulistyorini melalui penandatanganan prasasti dan disaksikan oleh Andi Rivai, Agit Atrianto, Moh. Winarno selaku anggota Dewan Komisaris APS, Dendi T. Danianto selaku Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura Airports, dan M. Arifin Firdaus selaku Direktur SDM dan Umum Angkasa Pura Airports.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, Angkasa Pura Airports terus berupaya mencari dan memperkuat sumber pendapatan alternatif melalui penguatan portofolio dan ekspansi bisnis anak perusahaan. Hadirnya Learning Center dari Angkasa Pura Supports ini tentu sejalan dengan komitmen Angkasa Pura Airports dalam mewujudkan talenta dan SDM unggul guna mendukung peningkatan kualitas pelayanan kebandarudaraan serta mendukung kegiatan lainnya di bawah naungan bisnis dan pelayanan Angkasa Pura Supports di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports, Faik Fahmi.

“Fasilitas Learning Center APS Jakarta adalah yang ketiga dibuka setelah sebelumnya telah hadir di kota Denpasar dan Semarang. Learning Center ini diharapkan dapat menjadi pusat belajar interaktif bagi karyawan dan calon karyawan Angkasa Pura Supports demi mewujudkan Sumber Daya Manusia yang memiliki skill , attitude dan knowledge yang baik dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan. Kedepan kami juga berharap dapat mengembangkan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lain khususnya dalam meningkatkan kualitas soft skill dan hard skill karyawannya,” jelas Direktur Utama APS, Desy Sulistyorini.

Learning Center APS Jakarta ini memiliki 4 (empat) lantai dimana di setiap lantainya terdapat berbagai ruang kelas pelatihan yang menunjang materi pelatihan yang diajarkan. Pada lantai 1 (satu) terdapat ruang seleksi dan recruitment calon karyawan yang telah dilengkapi dengan ruang interview, ruang seleksi fisik serta sistem test E-Recruitment. 

Lantai 2 (dua) disediakan ruang kelas pelatihan intensif yang dapat digunakan apabila materi ajar membutuhkan intensitas tinggi, ruang kelas untuk pelatihan parking dan security serta ruang kelas untuk pelatihan Learning Management System. 

Lantai 3 (tiga) adalah ruang kelas untuk pelatihan cleaning service,  high rise cleaning, washroom service,  gardening , room attendant hotel dan rumah sakit serta pelatihan service excellence. Seluruh pelaksanaan proses belajar – mengajar di Learning Center dilakukan oleh para trainer berpengalaman dengan metode pembelajaran interaktif yaitu praktik lapangan dan secara online.

“Angkasa Pura Supports berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan mencetak SDM yang memiliki akuntabilitas kinerja baik, dengan semangat profesionalisme agar dapat memberikan layanan yang terbaik bagi Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi ketiga yang dipilih karena diharapkan dapat membantu masyarakat tidak hanya di provinsi DKI Jakarta namun juga mencakup beberapa kota di provinsi Jawa Barat sehingga bisa membantu program Pemerintah dalam menyiapkan manusia unggul yang mampu bersaing di tingkat global,” tambah Desy Sulistyorini. 

Kategori
Bandung Dataquest Leverage Indonesia E-Learning Kuliah Lecture Manajemen Pendidikan Telematika

Membimbing mahasiswa Capiz State University dari Panay, Capiz, Philippines OJT (On Job Training) di Dataquest Leverage Indonesia

Membimbing mahasiswa Capiz State University dari Panay, Capiz, Philippines yang OJT Philippines tentang Learning Management System Ingenio di Dataquest Leverage Indonesia

Mereka melakukan OJT perihal “Pengenalan e-Learning”- yang diajarkan melalui platform Ingenio Belajar Online. Pada OJTini peserta akan belajar memahami perkembangan pendidikan & metode pembelajaran, konsep e-learning, kunci sukses e-learning, konsep blended learning serta LMS.

Ingenio LMS System merupakan salah satu solusi media pembelajaran daring dalam upaya perluasan dan pemerataan pendidikan bermutu di Indonesia. Untuk dapat menggunakan sistem ini silakan lakukan registrasi terlebih dahulu. Informasi yang anda butuhkan bisa diperoleh dengan menghubungi kami. Klik di Link Support berikut!

Universitas Negeri Capiz dimulai dengan penggabungan Sekolah Tinggi Pertanian dan Teknik Mambusao (MATEC) di Burias, Mambusao dan Sekolah Pertanian dan Perikanan Capiz (CAFS) di Bailan, Pontevedra menjadi Sekolah Tinggi Politeknik Negeri Panay (PSPC) berdasarkan Batas Pambansa Blg. 91 ditandatangani oleh Presiden Ferdinand E. Marcos pada tanggal 24 Desember 1980. Pada saat penggabungan kedua sekolah, MATEC (mulai 22 Juni 1958 berdasarkan RA 2088, yang memiliki dua kampus satelit yang terletak di Tapaz dan Sapian) dan CAFS (dimulai 21 Juni 1957 berdasarkan RA 1785 dan 1786) dipimpin oleh Dr. Ernesto V. Botin dan Dr. Wenceslao O. Sison Jr., masing-masing sebagai Pengawas. Pusat administrasi PSPC berada di Burias, Mambusao. Pada tanggal 29 Agustus 1981, Dr. Ernesto V. Botin mengambil sumpah jabatannya sebagai Presiden PSPC pertama dan Dr. Wenceslao O. Sison Jr. menjadi Wakil Presidennya. Dengan diangkatnya Dr. Sison sebagai College President dari Northern Iloilo Polytechnic State College, Dr. Anthony N. Navarrosa ditunjuk untuk menggantikan posisinya sebagai Vice President yang kemudian ditingkatkan menjadi Executive Vice President. Pimpinan kampus disebut Dekan.

Pada tahun 1982, dengan persetujuan Dewan Pengawas, Kantor Presiden Perguruan Tinggi menambahkan kampus satelit di kotamadya Dumarao dan Pilar. Pada tahun 1986, Presiden Corazon C. Aquino mengangkat kembali Dr. Botin sebagai Presiden PSPC. Ketika masa jabatannya berakhir pada 24 Juli 1993, Dr. Navarrosa, Wakil Presiden Eksekutif, menjabat sebagai Pejabat Penanggung Jawab Kolese hingga pengangkatan Dr. Rochellir D. Dadivas sebagai Presiden PSPC kedua pada 12 Oktober 1994.

Pada masa Dr. Dadivas, beliau dibantu oleh Dr. Anthony N. Navarrosa, Executive Vice President; Dr. Editha L. Magallanes, Wakil Rektor Bidang Akademik; dan Dr. Nicolas A. Braña, Wakil Presiden untuk Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan.

Sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Republic Act 7722 (atau dikenal sebagai Higher Education Act of 1994) dan Republic Act 8992, pada tanggal 4 November 1998, Institut Teknologi Capiz (didirikan tahun 1917) di Roxas City, termasuk Departemen Perikanannya. di Dayao (sebelumnya Sekolah Perikanan Capiz didirikan tahun 1961), menjadi bagian integral dari sistem PSPC. Hal ini disetujui dalam Rapat Dewan Reguler ke-54 yang diadakan di Ruang Konferensi CHED, San Miguel Avenue, Ortigas Center, Pasig City. Namun, pergantian resmi dilakukan pada 25 Oktober 1999 oleh Direktur CHED Wilayah VI-Visayas Barat Tomas P. Parreño kepada Presiden PSPC Dadivas. Kemudian, pada 19 Desember 2000, Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Sigma (dimulai 1 Januari 1996 berdasarkan RA 7973) di Sigma, Capiz diintegrasikan ke dalam PSPC.

Pada tahun 1999, Cong. Manuel “Mar” A. Roxas dari Distrik 1 Capiz mengajukan tagihan yang meminta konversi PSPC menjadi universitas negeri. Baik Dewan Kota Roxas City dan Dewan Provinsi Capiz meloloskan resolusi yang mendukung RUU tersebut.

Pada tanggal 15 September 2000, Majelis Wali Amanat menyetujui struktur organisasi Kolese yang baru dengan 3 (tiga) unit, yaitu: Unit Roxas City, Unit Mambusao dan Unit Pontevedra. Setiap unit dipimpin oleh seorang Rektor. Unit Mambusao memiliki enam (6) kampus satelit: Kampus Burias di Mambusao, Kampus Sapian, Kampus Tapaz, Kampus Sigma, Kampus Mambusao, dan Kampus Dumarao. Unit Pontevedra memiliki Kampus Pontevedra dan Kampus Pilar; sedangkan Unit Kota Roxas memiliki Kampus Kota Roxas dan Kampus Dayao. Rektor pertama adalah Dr. Nenita A. Beluso untuk Unit Pontevedra, Supt. Primitivo V. Bangcoyo untuk Unit Kota Roxas dan Dr. Geronimo L. Gregorio untuk Unit Mambusao. Kampus-kampus tersebut dipimpin oleh Administrator Kampus yang melapor langsung kepada Rektor.

Pada tahun 2001, kursi administrasi dipindahkan ke Kampus Mambusao untuk aksesibilitas dan kemudahan komunikasi. Rektor angkatan kedua adalah Dr. Edgar M. Dilla untuk Unit Pontevedra, Dr. Genoveva N. Labaniego untuk Unit Mambusao dan Dr. Evaristo M. Magoncia untuk Unit Roxas City. Dengan pensiunnya Dr. Navarrosa pada tahun 2003, posisi Wakil Presiden Eksekutif, sebagai co-terminus, tidak ada lagi.

Pada bulan Maret 2002 RUU untuk konversi PSPC menjadi universitas negeri telah disetujui di DPR dan Senat menyetujui langkah yang sama pada tanggal 6 Februari 2004. Cong. Rodriguez D. Dadivas dari Distrik Kongres 1 dan Cong. Fredenil H. Castro dari Distrik Kongres ke-2 bertanggung jawab dalam melobi pengesahan undang-undang konversi.

Kemudian, sebuah tonggak sejarah dicapai pada 21 Maret 2004, ketika Presiden Gloria Macapagal-Arroyo menandatangani Undang-Undang Republik No. 9273 di Capitol Province Capitol, Roxas City yang mengubah PSPC menjadi universitas negeri, Capiz State University. Pada saat konversi, Gubernur Capiz yang sedang menjabat adalah Hon. Vicente B. Bermejo dengan Hon. Victor A. Tanco sebagai Wakil Gubernur. Mengikuti ketentuan Piagam Universitas, kursi administrasi dipindahkan ke Kota Roxas.

Dr. Rochellir D. Dadivas, Presiden PSPC yang sedang menjabat pada saat konversi menjadi Presiden Universitas pertama. Ketiga Wakil Presiden tersebut adalah Dr. Editha L. Magallanes, Wakil Presiden Bidang Administrasi dan Keuangan; Dr. Aladino L. Leccio, Wakil Rektor Bidang Akademik; dan Dr. Geronimo L. Gregorio, Wakil Presiden Bidang Penelitian dan Penyuluhan.

Pada tanggal 7 Juli 2008, setelah Dr. Dadivas pensiun sebagai Presiden Universitas, Dr. Editha L. Magallanes diangkat sebagai Presiden Universitas kedua dari Universitas Negeri Capiz. Selama masa Dr. Magallanes, Wakil Presidennya adalah Dr. Aladino L. Leccio untuk Administrasi dan Keuangan, Dr. Herminia B. Gomez untuk Urusan Akademik dan Dr. Geronimo L. Gregorio untuk Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan (RDE).

Sesuai Keputusan Dewan Bupati No. 1112, seri tahun 2009, jabatan rektor dihapuskan karena tumpang tindih fungsi dengan pengurus kampus.

Setelah dinilai Luar Biasa oleh Komite Evaluasi dan Penelusuran menjelang akhir masa jabatan pertamanya sebagai Presiden Universitas pada Juni 2012, Dr. Editha L. Magallanes diangkat kembali sebagai Presiden Universitas Negeri Capiz pada 7 Juli 2012.

Dengan pensiunnya Dr. Gregorio, Dr. Cora F. Navarra menggantikannya sebagai Wakil Presiden untuk Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan efektif tanggal 7 November 2012. Meninggalnya Dr. Cora F. Navarra yang terlalu dini, membuat jabatan VP RDE kosong. Dr. Pedro G. Gavino kemudian ditunjuk sebagai OIC-VP RDE pada 5 Maret 2014 dan menjabat pada 1 Juni di tahun yang sama.

Dr. Herminia B. Gomez pensiun pada 17 September 2014 dan Dr. Editha C. Alfon ditunjuk sebagai Wakil Presiden Bidang Akademik.

Dr. Editha L. Magallanes menyelesaikan masa jabatan keduanya sebagai Presiden Universitas pada 7 Juli 2016 lalu dan Dr. Pedro G. Gavino ditunjuk sebagai Pejabat Penanggung Jawab Universitas sementara pencarian Presiden baru sedang berlangsung.

Pada tanggal 8 September 2016, Dr. Editha C. Alfon diangkat sebagai Rektor Universitas ketiga berdasarkan Resolusi No. 50, seri 2016. Tiga Wakil Rektornya adalah Dr. Nilo D. Delfin, Wakil Rektor Administrasi dan Keuangan; Dr. Susan O. Dangan, Wakil Rektor Bidang Akademik; dan Dr. Lucy A. Beluso, Wakil Presiden Bidang Penelitian dan Penyuluhan.

Berdasarkan Keputusan BOR No 117, seri tahun 2017, dibentuk jabatan Wakil Presiden Bidang Luar Negeri dan Keterkaitan. Dr. Mary Ann B. Martelino ditunjuk sebagai Wakil Presiden pertama untuk Urusan Eksternal dan Hubungan.

Dengan dedikasi Dr. Alfon, gaya kepemimpinan partisipatif, dan tata kelola yang transparan, ia diangkat kembali oleh Dewan untuk masa jabatan empat (4) tahun sebagai Presiden Universitas pada 8 September 2020 berdasarkan Keputusan Dewan No. 003, seri Tahun 2020. Keempat (4) Wakil Presiden yang ditunjuk pada masa jabatan keduanya adalah Dr. Wennie F. Legario sebagai Wakil Presiden Bidang Administrasi dan Keuangan, Dr. Susan O. Dangan sebagai Wakil Presiden Bidang Akademik, Dr. Efren L. Linan sebagai Vice President Research Development and Extension, dan Dr. Mary Ann B. Martelino sebagai Vice President External Affairs and Linkages.

Pada tanggal 4 Desember 1980, Pres. Ferdinand E. Marcos menandatangani Batas Pambansa Blg. 91 yang menggabungkan Sekolah Tinggi Pertanian dan Teknik Mambusao (MATEC) di Burias, Mambusao dan Sekolah Pertanian dan Perikanan Capiz (CAFS) di Bailan, Pontevedra menjadi Sekolah Tinggi Politeknik Negeri Panay (PSPC). Integrasi Institut Teknologi Capiz di Kota Roxas pada 25 Oktober 1999 dan Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Sigma di Sigma, Capiz pada 19 Desember 2000, membuka jalan bagi konversi perguruan tinggi negeri menjadi universitas negeri. Demikian dengan ditandatanganinya Pres. Gloria Macapagal-Arroyo dari Undang-Undang Republik No. 9273 pada tanggal 21 Maret 2004, PSPC diubah menjadi Universitas Negeri Capiz.

 Piagam (RA 9273) mengamanatkan bahwa Universitas Negeri Capiz “terutama akan memberikan instruksi lanjutan dan pelatihan profesional di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan humaniora, pendidikan dan bidang terkait lainnya.” Hal ini juga diamanatkan untuk "melakukan penelitian, penyuluhan dan kegiatan produksi dan memberikan kepemimpinan progresif di bidang spesialisasi."

 Untuk penawaran kurikulernya, Universitas diamanatkan untuk “menawarkan program sarjana, pascasarjana dan jangka pendek dalam bidang spesialisasinya dan sesuai dengan kemampuannya, yang dianggap perlu oleh Dewan Bupati untuk melaksanakan tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Capiz dan wilayahnya.”

 Universitas dipimpin oleh Dewan Bupati (BOR) yang terdiri dari Ketua CHED atau Komisaris sebagai Ketua; Rektor Universitas sebagai Wakil Ketua; Ketua Komite Senat Pendidikan, Seni dan Budaya; Ketua Panitia Pendidikan Tinggi dan Teknik DPR RI; Direktur Regional Otoritas Pembangunan Ekonomi Nasional (NEDA); Direktur Wilayah Departemen Pertanian (DA); Direktur Regional Departemen Sains dan Teknologi (DOST); Presiden Federasi Asosiasi Fakultas; Ketua Federasi Ikatan Alumni; Presiden Federasi Dewan Mahasiswa; dan dua (2) warga negara terkemuka dari provinsi Capiz.

 Pusat administrasi Universitas berada di Kota Roxas di mana Presiden Universitas memegang jabatan. Rektor Universitas dibantu oleh tiga Wakil Rektor (Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penyuluhan) dan Direktur. Ada 10 kampus yang ada masing-masing dipimpin oleh Administrator Kampus. Namun dalam Renstra CapSU ini, penataan organisasi akan dirasionalisasikan sehingga hanya akan ada 3 (tiga) kampus besar, yaitu: Kampus Utama di Roxas City dan Kampus Pontevedra di Distrik Kongres 1 dan Kampus Burias di Kongres 2 Daerah. Kampus-kampus di Dayao, Pilar, Sapian, Sigma, Mambusao, Dumarao dan Tapaz akan menjadi perguruan tinggi satelit dari kampus-kampus besar.
Kategori
Bandung Dataquest Leverage Indonesia Diklat E-Learning Government Manajemen

Nara Sumber ”Perkembangan TIK dan Penerapannya dalam Teknologi Pembelajaran” BPSDM ESDM

Nara Sumber ”Perkembangan TIK dan Penerapannya dalam Teknologi Pembelajaran” BPSDM ESDM / BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL mewakili Ingenio dan PT. Dataquest Leverage Indonesia

Upaya-upaya peningkatan pembelajaran senantiasa terus dilakukan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan, pada setiap faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Terlebih-lebih dengan adanya pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi, yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas belajar dan mengajar lebih efektif melalui model pembelajaran berbasis teknologi informasi atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan dan latihan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan melalui model pembelajaran berbasis teknologi informasi, namun pada prinsipnya melalui model pembelajaran berbasis teknologi informasi adalah pembelajaran yang menggunakan jasa teknologi informasi dan komunikasi sebagai medianya.

Teknologi Informasi sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan dan latihan memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan yang selama ini dibebankan dengan banyaknya kekurangan dan kelemahan pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan dan latihan konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform internet yang bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat dari internet itu sendiri yaitu memungkinkan segala sesuatu saling terhubung belum lagi karakter internet yang murah, sederhana dan terbuka mengakibatkan internet bisa digunakan oleh siapa saja (everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan bebas digunakan (available to every one).

Pengembangan pendidikan dan latihan melalui model pembelajaran berbasis teknologi informasi merupakan suatu keharusan agar standar mutu pendidikan dapat ditingkatkan, karena melalui model pembelajaran berbasis teknologi Informasi merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu: (1) berbasis teknologi informasi merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional (Rosenberg 2001; 28), dengan demikian urgensi teknologi informasi dapat dioptimalkan untuk pendidikan.

Pemanfaatan teknologi untuk model pembelajaran berbasis teknologi informasiini pada umumnya tanpa pertimbangan yang matang, sehingga tidak dapat dirasakan manfaatnya untuk peningkatan kualitas prestasi belajar, oleh karena itu perlu diperhatikan dalam memanfaatkan internet untuk pembelajaran, yaitu melakukan analisis kebutuhan dan kelayakan, untuk memanfaatkan model pembelajaran berbasis teknologi informasi. Analisis ini menyangkut tersedianya hard-ware khususnya komputer atau HP/Tablet (dengan network-nya), listrik, telepon dan soft-ware-nya khususnya tersedianya tenaga, bahan ajar yang siap di-online-kan dan management course tools yang akan dipakai, dan lain sebagainya.

Namun pada kenyataannya masih jauh dari harapan, masih banyak Lembaga Pendidikan dan Latihan belum memanfaatkan sepenuhnya teknologi informatika komputer. Masih banyak Pendidik atau Trainer yang belum menguasi Teknologi Informasi, selain itu beranggapan bahwa pembelajaran berbasis teknologi informasi sangat merepotkan. Sebagai pemimpin, Kepala Diklat harus mampu menjadi manajer yang baik, dalam hal ini dapat mengelola manajemen kurikulum dan pembelajaran dengan baik yaitu dengan menerapkan manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis teknologi informasi pada setiap pembelajaran di kelas.

Peningkatan kualitas komponen-komponen sistem pendidikan dan latihan yang terbukti lebih berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan adalah komponen yang bersifat sumber daya manusia (human resources). Hal ini dapat dipahami dari kenyataan bahwa komponen material resources tidak dapat bermanfaat tanpa adanya komponen sumber daya manusia (human resources) (Imron Ali, 1995: 3).

Kurikulum sebagai pedoman untuk memberikan pengalaman belajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan latihan harus mampu menjawab tantangan yang berkembang, baik tantangan dari luar/global maupun tantangan dari dalam negeri

Implementasi perubahan Kurikulum harus mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan penilaian yang otentik serta meningkatkan kualitas lulusan, untuk mengetahui tingkat ketercapaian kompetensi maka perlu adanya standard penilaian, sehingga ketika membahas kurikulum tidak akan lepas dari penilaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan :

  1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
  2. Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
  3. Penilaian yang dilakukan pendidik tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning). Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar

Perluasan pelaksanaan Diklat dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, kredibilitas, dan integritasnya. Lembaga Pendidikan dan Latihan yang ditetapkan sebagai pelaksana memerlukan pengaturan khusus sebagaimana diatur pada Kebijakan Lembaga. Dari latar belakang tersebut membutuhkan bahwa Lembaga Pendidikan dan Latihan perlu memiliki fasilitas Komputer, Server dan jaringan berstandar, namun sementara ini fasilitas tersebut baru digunakan sebatas untuk pelaksanaan administrasi. Kami bermaksud untuk bisa mendorong dan membuat kebijakan yang terkait peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan melalui pengembangan model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi di Lembaga Pendidikan dan Latihan yang diharapkan bisa merubah mindset Pendidik dan Trainer dari pembelajaran konvensional menuju Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi didukung sarana dan prasarana yang telah dimiliki.