Kategori
Anak Bandung Kebijakan Kehidupan Keluarga Kereta Kerja Lagu Liputan Listrik Tokoh Transportasi

Perjalanan kali ini dengan kereta malam hari karena siangnya harus memberikan workshop di Yogyakarta

Perjalanan kali ini dengan kereta malam hari karena siangnya harus memberikan workshop di Yogyakarta. Memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan terhadap para pakar dan praktisi manajemen proyek untuk sebuah Perusahaan Terkemuka di bidang pembangkitan listrik geotermal.

Jadi teringat akan Proses Kreatif: Cerita di Balik Lagu “Perjalanan” yang dinyanyikan oleh Franky & Jane. Sekilas mendengarkan lagu berjudul “Perjalanan” yang dinyanyikan ulang oleh Band Sarasvati. Jika diintip dari lirik lagu, sebenarnya lagu itu tak ubahnya lagu tentang kerinduan seorang ibu terhadap anaknya yang telah tiada. Bukan sesuatu yang menakutkan, apalagi berhubungan dengan hal mistis. Tidak sama sekali.

Lagu ini diciptakan oleh Franky Sahilatua, dan dinyanyikan oleh adiknya Jane Sahilatua. Salah jika menganggap lagu itu adalah lagu yang diciptakan oleh saya untuk Sarasvati. Awalnya saya mendengar kembali lagu ini lewat seorang teman, lantas kemudian ingat bahwa kedua orangtua saya sangat menggemari karya Franky & Jane khususnya lagu berjudul “Perjalanan”. Akhirnya, saya meminta ijin pada pihak pencipta lagu dan voila! Mendiang Om Franky memberikan ijinnya.

Seorang sahabat bernama Hendy Unyil, keyboardis band The Milo, membantu saya mengaransemen ulang lagu ini hingga akhirnya masuk ke dalam album Story Of Peter milik Sarasvati. Rupanya aransemen Unyil digabungkan dengan suara saya berhasil mencipta sebuah karya yang terkesan baru. Lagu perjalanan versi Sarasvati terdengar menjadi sangat mistis. Orang sering berasumsi bahwa lagu ini bersangkutan dengan suatu hal yang gelap, dan menakutkan. Saya sering ditanyai soal makna di balik lagu perjalanan. Jawaban saya sederhana, ini adalah lagu milik Franky & Jane, dan saya menyanyikan ulang sebagai hadiah untuk kedua orangtua saya yang sangat mendukung karir saya dalam bermusik.

Namun rupanya orang tak cukup puas dengan jawaban sesederhana itu. Tetap berusaha mengorek tentang adakah hal mistis dibaliknya? Karena konon setiap Sarasvati membawakan lagu itu di saat manggung, ada kesan mistis yang membikin bulu kuduk mereka berdiri. Rupanya, pertanyaan-pertanyaan ini pula yang akhirnya menarik energi dari luar sana untuk memahami nada lagu berjudul perjalanan.

Mari kita simak syairnya:

Dengan kereta malam ku pulang sendiri

Mengikuti rasa rindu pada kampung halamanku

Pada ayah yang menunggu, pada ibu yang mengasihiku

Duduk di hadapanku seorang ibu

Dengan wajah sendu, sendu kelabu

Penuh rasa haru dia menatapku

Penuh rasa haru ia menatapku seakan ingin memeluk diriku

Ia lalu bercerita tentang anak gadisnya yang telah tiada

Karena sakit dan tak terobati yang wajahnya mirip denganku

Duduk di hadapanku seorang ibu

Dengan wajah sendu, sendu kelabu

Penuh rasa haru dia menatapku

Penuh rasa haru ia menatapku seakan ingin memeluk diriku

Ia lalu bercerita tentang anak gadisnya yang telah tiada

Karena sakit dan tak terobati yang wajahnya mirip denganku

Yang wajahnya mirip denganku

Tak ada yang menyeramkan dari kutipan kata demi kata perangkai lirik lagu perjalanan ini. Namun setelah sekian lama menyanyikan lagu ini, akhirnya ada juga sesuatu yang muncul. Ya, salah satu dari mereka yang biasa kalian sebut… “Hantu”.

Jika dalam lirik yang sebenarnya menceritakan tentang cerita kerinduan seorang Ibu terhadap anaknya yang telah meninggal dunia, kali ini yang mendatangi saya adalah sosok perempuan muda yang konon meninggal karena sakit. Ada hal yang membuatnya begitu suka pada lirik demi lirik pada lagu “Perjalanan”. Baginya, lagu Perjalanan seolah menggambarkan bagaimana perasaan sang ibu terhadap dirinya yang harus pergi tanpa sempat mengucap kata maaf ataupun pamit.